You are currently viewing VOC dan Runtuhnya Emporium Para Raja

VOC dan Runtuhnya Emporium Para Raja

Semasa abad ke-16 dan hingga awal abad ke-17, perdagangan rempah ditangani oleh pedagang Islam dari satu emporium ke emporium lainnya. Perubahan mulai terjadi ketika VOC mulai beroperasi di Asia. Voc memang tidak memonopoli semua kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia, namun VOC memonopoli perdagangan komoditi rempah-rempah, terutama lada, cengkeh dan pala. Hingga pertengahan abad ke-17, perdagangan rempah-rempah berhasil dikendalikan oleh VOC melalui Batavia dengan meyingkirkan kota dagang lain di Nusantara, Malaka ditaklukkan 1641, Makassar 1666 dan Banten pada 1684.

Walaupun rempah dan kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia membawa kisah suram. Namun dibalik kisah tersebut, memunculkan kekuatan terintegrasinya suku-suku bangsa dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Rempah dalam sejarah Indonesia, bukan hanya sekedar perdagangan komoditi, bukan hanya sekedar bermanfaat bagi kehidupan kita. Rempah berkontribusi besar dalam interaksi antar suku bangsa, pertukatan nilai-nilai budaya, yang akhirnya membentuk identitas masyarakat Indonesia dan menjadikan kita INDONESIA.

 

*artikel tentang rempah telah dipublikasikan pada Pameran Jalur Rempah di Negeri Para Raja (Makassar, Oktober 2018)