Struktur Benteng Rotterdam

Secara keseluruhan dalam bangunan benteng Ujung Pandang terdapat sebanyak 16 bangunan turutan termasuk 1 buah bangunan yang didirikan pada jaman Jepang, serta memiliki 5 bastion (bastion Bone, bastion Bacan, bastion Amboina, bastion Mandarsyah, dan bastion Buton).
Pertama kali dinding benteng mengalami perubahan dari bahan dasar tanah menjadi batu padas yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda, tahun 1667, setelah terjadinya perjanjian Bungaya dan pernah dipugar pada tahun 1976 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Makassar.
Dalam pembangunannya Benteng Ujung Pandang ini didirikan dengan penyesuaian terhadap kontur lahannya, sehingga menyebabkan perbedaan dalam ukuran dinding-dindingnya. Dinding bagian barat berukuran panjang 225 meter, dinding bagian timur berukuran panjang 193,2 meter, dinding bagian utara berukuran panjang 164,2 meter, sementara bagian selatan dinding tidak memiliki dinding tetapi memiliki jarak terukur 155,35 meter antara Bastion Bacan dengan Bastion Amboina. Dinding benteng memiliki ukuran tinggi bervariasi antara 5 – 7 meter, dengan tebal rata-rata 2 meter. Konstruksi dinding benteng Ujung Pandang terbuat dari batu padas dengan teknik susun timbun dengan spesi. Batu padas tersebut memiliki ukuran bervariasi yaitu panjang antara 44 cm – 62 cm, lebar antara 21 cm – 34 cm, dan tebal antara 10 cm – 20 cm.

Alamat :

Jl. Sultan Abdullah No. 3, Kel.Tallo Tua,Kec. Tallo, 

Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Jenis : Struktur

Jenis Objek : Benteng

Bahan Utama : Batu 

Tahun Pelaksanaan Konservasi  : 1992, 1994, 1996, 2020, 2021, 2022

Dokumentasi Konservasi : Tahun 2022