Situs Perkampungan Tua Ke’te Kesu Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan
No. Inventarisasi : 290
SK. Penetapan Situs : Nomor : PM.09/PW.007/MKP/2010, tanggal 8 Januari 2010, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik, SE
Alamat : Jl. Ke’te’ Kesu’
Kampung/Dusun : Bunoran
Desa/Kelurahan : Panta’rukan Lolo
Kecamatan : Kesu
Kabupaten/Kota : Toraja Utara
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pulau : Sulawesi
Periodisasi : Prasejarah
Ketinggian : 800 mdpl
Deskripsi : Ke’te’ Kesu’ memiliki seluruh komponen dalam sebuah pemukiman Toraja. Komponen seperti tongkonan(rumah) dan alang(lumbung), areal pemakaman, lapangan upacara, sawah dan areal penggembalaan. Hutan bambu sebagai bahan utama dalam setiap upacara maupun bahan baku rumah juga masih bisa ditemukan diantara areal pemukiman dan areal pemakaman. Tongkonan Ke’te’ Kesu’ memiliki 5 rumah dan 15 lumbung yang dibangun sesuai dengan tradisi yang ada di masyarakat Toraja.
Rumah terbesar (Tongkonan Puang Ri kesu’), berada bagian tengah jejeran rumah. Tongkonan ini juga merupakan tongkonan tertua di wilayah ini (tongkonan layuk), yang dibangun oleh pemimpin pertama wilayah di Kesu’. Tongkonan Rura saat ini difungsikan sebagai museum, yang menjadi semacam contoh hasil kebudayaan material Toraja.
Areal upacara adat (rante) berada di bagian utara yang berjarak sekitar 50 meter dari tongkonan dan memiliki luas sekitar 2000 m2. Sekitar 17 buah menhir (simbuang) berdiri di rante tersebut. Ukuran menhir tersebut bervariasi, yang paling besar berukuran tinggi 3,85 m dan ketebalan batu 0.9 m. Menhir terkecil berukuran tinggi 0.4 m dan tebal 0.4 m.
Areal pekuburan berada bagian lereng bukit karst tepatnya di arah selatan atau bagian belakang tongkonan. Peti mati (erong) ada yang diletakkan di tanah, di dalam ruang gua, atau digantung di tebing (kubur gantung). Bentuk erong yang ada terdiri atas bentuk hewan (kerbau dan babi) dan bentuk rumah tongkonan. Menurut tradisi tutur yang berkembang bentuk hewan merupakan bentuk yang pertama kali digunakan.
Latar Sejarah : Tongkonan Ke’te’ Kesu’ dibanguna pertama kali pada abad ke-17. Dahulu letaknya terpisah dan berjauhan, namun pada sekitar tahun 1919 tongkonan tersebut disatukan kembali oleh ‘Parengnge Lembang Kesu’, pemimpin utama yang bernama Pong Panimba. Tongkonan yang terpisah-pisah itu bernama To’sedana, Puang Ri Kesu’, Tonga, Rura’, dan Barongsa’lau, dan ketika dikumpulkan menjadi satu lokasi menjadi Tongkonan Bamba dan bertahan sampai sekarang.
(MAP)