You are currently viewing Pemukiman Kuno yang Tenggelam

Pemukiman Kuno yang Tenggelam

Rahampu’u merupakan kerajaan tertua yang pernah mendiami Pulau Sulawesi, disekitar danau Matano tepatnya. Kerajaan Rahampu’u diperkirakan sudah ada sejak abad ke 12. Sumber utama kerajaan tersebut berupa bahan baku besi yang mengandung kadar nikel yang sangat tinggi. Bahan tersebut kemudian dikirim ke Luwu untuk diolah dan dijual ke daerah lain. Bahan baku tersebut sangat terkenal dan menjadi salah satu komoditi yang diperdagangkan hingga ke Jawa Timur.

Danau Matano merupakan danau terdalam di Asia Tenggara dan terdalam ke delapan di dunia, terletak di kota tambang nikel Soroako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Danau Matano merupakan sebuah danau tektonik dengan panjang 28 kilometer, lebar 8 kilometer dengan kedalaman 590 meter. Danau ini terbentuk dari patahan akibat aktivitas tektonik yang terjadi pada masa Pleosen (diperkirakan terbentuk antara 1 s/d 4 juta tahun yang lalu) sehingga Danau Matano menjadi salah satu Danau Purba di dunia.

Temuan di darat seperti benteng tanah, makam raja-raja, lubang bekas tambang bahan baku besi dan sebaran gerabah. Tinggalan budaya tidak hanya ditemukan di darat, dibeberapa lokasi tepatnya di sisi selatan danau terdapat tinggalan budaya yang berada di dasar danau, seperti fragmen tembikar, sisa tiang kayu yang berserakan maupun yang kasih menancap sepanjang 2 meter, batu kerakal dan artefak logam berupa parang, mata tombak, pisau, peralatan pertanian dan sebagainya. Dengan adanya temuan-temuan yang menunjukan adanya aktivitas hunian di masa lampau, dapat diduga bahwa di Danau Matano dan sekitarnya merupakan sebuah pemukiman dari masa lampau yang tenggelam.