Pendokumentasian Audio Visual (Film) Cagar Budaya di Kabupaten Jeneponto Propinsi Sulawesi Selatan

Latar belakang

Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu wilayah dengan potensi tinggalan budaya yang cukup beragam baik itu yang berupa bangunan cagar budaya, situs cagar budaya serta benda cagar budaya. Keberadaan cagar budaya tersebut merupakan bukti dari kreatifitas dan hasil cipta yang sangat bernilai tinggi dan menjadi salah satu karya adi luhung bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dipelihara dan dilestarikan untuk selanjutnya dimanfaatkan pada berbagai kepentingan. Selain itu keberadaan tinggalan budaya khususnya cagar budaya tersebut menjadi pembuktian akan keberadaan beberapa kelompok adat dan kerajaan yang pernah ada di bumi Turatea. Menurut informasi masyarakat bahwa pada jaman kerajaan di Nusantara di Bumi Turatea telah muncul sebuah kerajaan besar yaitu Kerajaan Binamu dan menjadi kerajaan sekutu (palili) dari Kerajaan Gowa yang telah mempersatukan beberapa kerajaan seperti Bangkala, Rumbia, Arung Keke, Taroang dan Tolo. Kerajaan-kerajaan tersebut telah meninggalkan jejak yang sangat monumental dan masih dapat disaksikan hingga saat ini.

(more…)

Continue ReadingPendokumentasian Audio Visual (Film) Cagar Budaya di Kabupaten Jeneponto Propinsi Sulawesi Selatan

Pemetaan/Pengukuran Kawasan Sangalla Kab. Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan

sanggalla
Tongkonan, Tumbang Datu, Kecamatan Sangalla Utara

Latar Belakang

Di dalam banyak bidang pekerjaan, kita sering menggunakan sebuah peta sebagai dasar rencana kerja. kita sering tidak mengetahui bagaimana peta itu dihasilkan, siapa yang terlibat, bagaimana proses yang terjadi di dalamnya.

Pekerjaan-pekerjaan teknik sipil dan perencanaan, dasarnya membutuhkan peta-peta dengan berbagai macam jenis tema dan berbagai macam jenis skala, sedang yang dimaksud dengan pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan.

(more…)

Continue ReadingPemetaan/Pengukuran Kawasan Sangalla Kab. Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan

Koordinasi dan Pengawasan Cagar Budaya di Kota Pare-Pare Propinsi Sulawesi Selatan

Latar Belakang

Kompleksnya permasalahan dalam pelestarian Cagar Budaya menyebabkan beberapa upaya penanganan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar mengalami hambatan, hal ini disebabkan kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat dan aparat pemerintah yang terkait akan pentingnya nilai dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Salah satu upaya pelestarian cagar budaya adalah melakukan koordinasi dan pengawasan cagar budaya, dalam rangka menjalin kerjasama terutama dengan instansi pemerintah sehingga diharapkan ke depan masalah penanganan cagar budaya dapat terkoordinir sesuai amanat Undang-Undang No.11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.

(more…)

Continue ReadingKoordinasi dan Pengawasan Cagar Budaya di Kota Pare-Pare Propinsi Sulawesi Selatan

Evaluasi Hasil Konservasi Rumah Adat Rambu Saratu Kabupaten Mamasa Propinsi Sulawesi Barat

Latar Belakang

Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan baik berupa bangunan cagar budaya atau struktur cagar budaya di darat/ di air yang perlu dilestarikan karena memiliki nilai penting bagi agama, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar dapat melakukan tindakan pelestarian yang diwujudkan dengan kegiatan konservasi. Dalam kaitannya dengan konservasi, penanganannya harus mendasarkan pada kaidah Arkeologis dan pelestarian. Berbagai persoalan yang dihadapi untuk melakukan perawatan Cagar Budaya dalam rangka pelestarian diakibatkan oeh kurangnya data yang dimiliki mengenai evaluasi dari hasil Konservasi. Evaluasi Hasil Konservasi Rumah Adat Rambu Saratu Kabupaten Mamasa ini, merupakan rangkaian dari pelaksanaan studi konservasi tahun 2008 dan kegiatan konservasi yang telah dilakukan tahun 2009. Oleh karena itu, untuk pengunpulan data dan apabila ada gejala yang ditimbulkan dari pelaksanaan konservasi, maka di tahun 2014 kegiatan Evaluasi Hasil Konservasi akan dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar.

(more…)

Continue ReadingEvaluasi Hasil Konservasi Rumah Adat Rambu Saratu Kabupaten Mamasa Propinsi Sulawesi Barat

Peringatan Hari Ulang Tahun Purbakala Ke-101 BPCB Makassar

IMG_2234
Upacara Bendera Memperingati Hari Ulang Tahun Purbakala Ke-101 oleh BPCB Makassar

Peringatan Hari Ulang Tahun Purbakala yang Ke-101 yang dilaksanakan oleh kantor Balai Pelestarian Cagar budaya Makassar, yang diikuti seluruh pegawai yang berada dilingkup wilayah kerja BPCB Makassar.

Dalam pelaksanaan upacara kali ini, Kepala BPCB Makassar membacakan sambutan dari Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Sambutan Direktur PCBM yang berisikan sejarah terbentuknya purbakala, yakni lembaga yang mengurusi peninggalan purbakala atau yang sering disebut sebagai Cagar Budaya. Lembaga purbakala yang lahir pada awal tahun 1900-an ini, atau tepatnya pada tanggal 14 juni 1913 dengan nama Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch Indie atau Jawatan Purbakala, yang dipimpin oleh seorang kebangsaan Belanda yang bernama N.J. Krom. Lembaga inilah yang kemudian secara sistematis melakukan upaya pelestarian terhadap benda-benda purbakala, yang saat ini kita golongkan sebagai cagar budaya. seabad lebih sudah perjalanan sebuah lembaga, berkali-kali ganti nama tetapi tetap untuk tujuan yang sama, yaitu mempertahankan cagar budaya beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan cara melindungi, mengembangkan dan memanfaatkannya.

(more…)

Continue ReadingPeringatan Hari Ulang Tahun Purbakala Ke-101 BPCB Makassar

Pemetaan/pengukuran Situs Cagar Budaya di Kabupaten Polewali Mandar

Makam-makam tua periode islam di Nusantara tersebar diseluruh pelosok seperti Aceh, Pasai, Barus, Banten, Demak, Kudus, Rembang, Cirebon, Jogjakarta, Gowa, Tallo, Somba Opu, Jeneponto, Majene, Polewali Mandar dan masih banyak lagi kota lainnya. Di kota-kota tersebut terdapat berbagai macam tipologi-tipologi makam, seperti makam berjirat, tak berjirat dan berjirat semu. Sedangkan dari bentuk nisan, paling tidak terdapat tipe-tipe yang sekaligus memperlihatkan wilayah sebaran dan pertanggalannya, yaitu: tipe Aceh, tipe Demak, tipe Bugis-Makassar dan tipe Ternate-Tidore.

(more…)

Continue ReadingPemetaan/pengukuran Situs Cagar Budaya di Kabupaten Polewali Mandar

Penataan Ruang Informasi Taman Prasejarah Leang-Leang Kab. Maros dan Taman Prasejarah Sumpang Bita Kab. Pangkep

penataan maros
Pengerjaan Penataan Ruang Informasi

Seiring dengan derap laju pembangunan maka pelestarian cagar budaya saat ini perlu mendapat prioritas karena dianggap mempunyai arti yang sangat penting dalam merekonstruksi kehidupan manusia masa lampau. Hal ini sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) menegaskan bahwa ”Negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya” yang dijabarkan lebih gamblang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara. Sehubungan dengan itu, seluruh hasil karya bangsa Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa lalu, Cagar Budaya menjadi penting perannya untuk dipertahankan keberadaannya. Warisan budaya bendawi (tangible) dan bukan bendawi (intagible) yang bersifat nilai-nilai merupakan bagian integral dari kebudayaan secara menyeluruh. Begitu pentingnya pelestarian cagar budaya dalam upaya memajukan kebudayaan nasional, maka Pemerintah mengeluarkan suatu undang-undang yang dikenal dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang lebih menekankan kepada pelestarian cagar budaya masa yang akan datang, menyesuaikan dengan paradigma baru yang berorientasi pada peran serta masyarakat, desentralisasi pemerintahan, perkembangan, serta tuntutan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Untuk itu kewenangan Pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam mengelola Cagar Budaya sangat penting untuk pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan.

(more…)

Continue ReadingPenataan Ruang Informasi Taman Prasejarah Leang-Leang Kab. Maros dan Taman Prasejarah Sumpang Bita Kab. Pangkep

Updating Situs Cagar Budaya Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara

Salah satu Pilboks yang terletak di jalan utaman Kota KendariKota Kendari yang telah melewati perjalanan sejarah yang panjang sejak zaman prasejarah hingga masa kolonial merupakan salah satu wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang sangat potensial akan sumber daya budaya khususnya obyek yang diduga cagar  budaya seperti makam-makam kuno, bunker, pilboks dan lain-lain yang tersebar luas  di beberapa tempat.

(more…)

Continue ReadingUpdating Situs Cagar Budaya Di Kota Kendari Sulawesi Tenggara