You are currently viewing Saya Pramuka, Siap Lestarikan Cagar Budaya

Saya Pramuka, Siap Lestarikan Cagar Budaya

  • Post author:
  • Post category:Berita

Kegiatan Kemah Budaya yang dilaksanakan di Taman Prasejarah Leang-Leang merupakan kegiatan Kemah pertama yang diadakan oleh Balai Pelestarian Sulawesi Selatan. Pada Kemah Budaya ini, Balai Pelestarian Cagar Budaya bekerja sama dengan Gerakan Pramuka untuk membekali para peserta dengan pengetahuan praktis di bidang pendidikan dan kebudayaan sebagai bagian dalam pembangunan nasional.

Kemah Budaya ini merupakan kegiatan yang dikolaborasikan dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan. 64 putra dan putri penegak perwakilan dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Pangkep dan Kota Makassar menjadi peserta dalam meramaikan Kemah Budaya. Kegiatan pada Kemah Budaya meliputi pengenalan Pelestarian Cagar Budaya yang dikemas dalam bentuk pemberian materi mengenai Pelestarian Cagar Budaya yang disisipi dengan games dan kunjungan ke beberapa situs Cagar Budaya.

Kemah Budaya diawali dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Pria Gunawan, Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini  (BP PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Sulawesi Selatan.

Setelah itu dilakukan pengenalan para peserta dan pembagian kelompok. Materi pertama yang diberikan adalah Pengenalan Cagar Budaya Bawah Air dilanjutkan dengan materi cara pengoprasian GPS dan drone yang langsung diaplikasikan oleh para peserta di bagian belakang lapangan Taman Prasejarah Leang-Leang.

Selanjutnya, materi dengan judul “Mengapa Kita harus Mempertahankan Cagar Budaya” diberikan kepada para peserta yang dibawakan oleh Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, Drs. Laode Muhammad Aksa, M.Hum. Dengan diberikannya materi ini, para peserta diberikan pandangan mengenai Cagar Budaya dan bagaimana cara melestarikannya.

Hari kedua dilakukan pengenalan mengenai Cagar Budaya secara langsung dengan mengunjungi beberapa gua-gua prasejarah, yaitu Leang Pajae, Leang Uluwae, Leang Ambe Pacco dan Leang Pettakere. Pada kegiatan ini, peserta dibagi per kelompok yang kemudian diberikan skenario yang berisi petunjuk untuk mendatangi gua-gua yang telah ditunjuk sebelumnya. Setibanya di gua-gua, peserta akan memecahkan teka-teki yang diberikan dan diberikan pemahaman mengenai tinggalan Cagar Budaya di gua-gua tersebut.

Selanjutnya kegiatan dilakukan dengan pemberian materi oleh Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, Drs. Syahrawi Mannan mengenai Pelindungan Cagar Budaya.

Pada malam hari, peserta, panitia maupun Pembina berkumpul melingkar di depan api unggun yang dipimpin oleh Bapak H. Bakri Pallao selaku perwakilan dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan.

Hari ketiga kegiatan Kemah Budaya diawali dengan kerja bakti dan games mengenai cara melukis lukisan dinding gua dengan teknik positif dan negatif. Para peserta diminta untuk menggambar sesuai dengan apa yang mereka lihat di gua-gua prasejarah yang telah mereka kunjungi.

Setelah itu dilakukan outbond di dalam Kompleks Taman Prasejarah Leang-Leang yang dibagi atas 4 posko. Kegiatan ini yang dilakukan oleh seluruh Pembina dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan.

Materi terakhir diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, Drs. Mohammad Natsir, M.Pd mengenai Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya.

Setelah itu, kegiatan ditutup dengan upacara penutupan yang secara simbolis diangkatnya kapak yang telah ditancapkan pada upacara pembukaan sebelumnya. Dalam acara penutupan, peserta terbaik secara kelompok maupun individu diumumkan dan diberikan kenang-kenangan oleh panitia.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan berharap melalui kegiatan Kemah Budaya ini, para penegak Gerakan Pramuka dapat lebih mengenal dan melestarikan Cagar Budaya, sesuai dengan tujuan Saka Widya Budaya Bakti yaitu memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi penggiat pemeliharaan peninggalan Cagar Budaya.

Penulis : Anggi Purnamasari