You are currently viewing PENGGAMBARAN BANGKAI PESAWAT DI PERAIRAN LAE-LAE

PENGGAMBARAN BANGKAI PESAWAT DI PERAIRAN LAE-LAE

  • Post author:
  • Post category:Berita

Situs lae-lae merupakan cagar budaya yang berasal dari masa perang dunia Kedua, keberadaan situs mulai diketahui pada tahun 2013 melalui penjaringan informasi pada saat melakukan survey di perairan pulau Samalona. Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2016 situs ini ditemukan pada kedalaman 25 meter dengan kondisi terbungkus jaring. Lingkungan keberadaan berupa dataran landai yang terdiri dari material pasir bercampur lumpur.

Berdasarkan hasil analisis situs tersebut berupa pesawat tempur dengan tipe P-38 Lightning digunakan pada masa Perang Dunia II, diproduksi antara tahun 1939 hingga tahun 1945. Pada masanya, jenis  pesawat ini memiliki berbagai julukan berdasarkan keunikan bentuknya, sekaligus sebagai momok yang menakutkan bagi lawan-lawannya, pasukan sekutu menamainya ‘the fork-tailed devil’, pasukan Jepang menamainya ‘dua pesawat dengan seorang pilot (ni hikoki, ippairotto?) dan ‘der gabelschwanz-teufel’ oleh Angkatan Udara Luftwaffe – German.

Berdasarkan hasil survey tersebut maka pada tahun 2017 BPCB Sul-Sel melakukan penggambaran untuk mendapatkan bentuk pesawat secara detail untuk kepentingan pelestarian yang akan dilakukan terhadap Cagar budaya tersebut.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Latihan Rutin Penyelaman Bawah Air ini dilaksanakan di perairan Lae-lae Makassar, pada tanggal 17 s/d 23 September 2017

Pelaksanaan

Berdasarkan perencanaan, kegiatan penyelaman akan dilakukan sebanyak dua kali, dengan waktu penyelaman, 20 menit untuk penyelaman pertama dan 15 menit untuk penyelaman kedua, interval penyelaman satu jam dan deco dilakukan pada kedalaman tiga meter selama tiga menit. Kegiatan ini dimulai dengan pencarian lokasi, mengingat tanda yang terpasang pada kegiatan sebelumnya sudah dilepas dengan alasan keamanan terhadap Cagar budaya, setelah situs ditemukan kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan jalur penyelaman untuk mempermudah menuju lokasi. Jalur yang terpasang terdiri dari dua tali yaitu tali oranye sebagai referensi untuk menuju bangkai pesawat dan tali putih untuk naik ke permukaan. Kegiatan berikutnya adalah loading barang yang akan digunakan untuk melakukan penggambaran.

Penentuan DP dilakukan sebagai acuan pertama untuk melakukan pemasangan frame. Posisi DP di pasang pada sisi kiri pesawat tepatnya di bagian belakan sayap. Pemasangan Frame dilakukan sebagai acuan untuk melakukan pengukuran, berdasarkan perencanaan Frame yang akan dipasang adalah 2 x 8 meter dengan posisi prame melintang dari kiri ke kanan mengikuti arah sayap.

Setelah setting peralatan selesai kegiatan berikutnya adalah penggambaran dan pengukuran yang dilanjutkan dengan pengambilan foto mozaid untuk pendokumentasian dengan menggunakan foto.

Penulis : Abdullah, SS