Pameran Foto dan Benda Cagar Budaya di Masamba Kab. Luwu Utara Sulawesi Selatan

Pembukaan Pameran oleh Wakil Bupati Kab. Luwu Utara didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPCB Makassar

Pelestarian Cagar Budaya merupakan bentuk dari perlindungan dan pemanfaatan Cagar Budaya itu sendiri. Pelestarian Cagar Budaya bertujuan untuk menjaga indentitas bangsa dari kepunahan akan nilai-nilai luhur nenek moyang dan artefak-artefak sebagai bukti sejarah bangsa. Agar Pelestarian Cagar Budaya ini dapat diketahui oleh masyarakat maka perlu dikomunikasikan kepada masyarakat yang dikemas dalam berbagai media yang menarik. Pada umumnya media yang menarik bagi masyarakat yakni melalui media pameran dimana mereka dapat berinteraksi secara langsung terhadap benda yang dipamerkan. Oleh karena itu, kami selaku tim pameran dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar,  mendatangi daerah-daerah untuk memperkenalkan apa yang dimaksud dengan Cagar Budaya beserta bagaimana pelestariannya serta pentingnya arti pelestarian Cagar Budaya bagi anak Bangsa Indonesia.

Seiring  dengan perkembangan zaman yang semakin dinamis dan modern, maka pelestarian peninggalan sejarah dan purbakala sebagai bagian dari kebudayaan nasional dan jati diri bangsa, perlu mendapat  prioritas karena dianggap mempunyai arti yang sangat strategis dalam merekonstruksi kehidupan manusia masa lampau. Tinggalan Budaya dari masa lampau yang berupa benda (tangible) maupun tak benda (intangible), mengandung nilai-nilai penting, tersebar di berbagai tempat, bahkan sebagian besar berada dalam pemilikan dan penguasaan masyarakat. Namun demikian persepsi sebagian masyarakat terhadap benda-benda tinggalan budaya itu lebih kearah ekonomis daripada nilai budayanya.

Berangkat dengan kenyataan inilah maka upaya menciptakan satu kesatuan tekad dengan melibatkan berbagai pihak untuk turut berpartisipasi dalam pelestarian cagar budaya, maka salah satu kegiatan yang ditempuh adalah mengadakan pameran kepurbakalaan, dibeberapa daerah sebagai bentuk penyebarluasan informasi tentang cagar budaya.

Adapun tema kegiatan pameran kepurbakalaan yang menampilkan foto dan benda cagar budaya pada tahun 2013 ini adalah:

Jelajahi Masa Lalu Demi Masa Depan”

Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan pameran foto dan benda cagar budaya ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang pelestarian Cagar Budaya dengan tujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian cagar budaya.

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat di Kabupaten Luwu Utara khususnya di Kota Masamba dan sekitarnya, untuk memberikan pengetahuan mengenai Cagar Budaya di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan kepada para pelajar dan mahasiswa. Adapun rangkaian kegiatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar dalam pameran ini berupa; pameran foto baik dalam bentuk baliho maupun banner; display koleksi Benda Cagar Budaya Bergerak, pemutaran film dokumenter dan pemberian souvenir dan leaflet .

Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan pameran kepurbakalaan ini meliputi: persiapan, koordinasi dan pelaksanaan. Persiapan meiliupti persiapan materi pameran yang kemudian dikoordinasikan ke pihak dinas terkait yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Luwu Utara. Koordinasi dari pameran kepurbakalaan ini meliputi,  mengkonfirmasi keikutsertaan pameran bersama dengan menyampaikan materi yang akan disajikan kepada panitia lokal, antara lain materi Prasejarah, Islam dan Kolonial. Pada tahapan koordinasi, dilakukan pula persiapan berupa pembuatan Surat Penugasan Perjalanan Dinas, penyeleksian koleksi yang akan dipamerkan, pembuatan souvenir dan lain-lain.

Kemudian pelaksanaan pameran yang dimulai dengan pembukaan pameran Kepurbakalaan bersama dengan laporan Ketua Panitia Pelaksana yang dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Bupati Luwu Utara sekaligus membuka secara resmi Pameran Foto dan Benda Cagar Budaya.

Hasil yang diharapkan

Meningkatnya pemahaman pengunjung pameran tentang Cagar Budaya dan Undang-Undang Cagar Budaya Pasal 11 tahun 2010.

PELAKSANAAN KEGIATAN

A.    Persiapan

Tahap persiapan Pameran Kepurbakalaan merupakan tahap awal yang terdiri atas:

  1. Penentuan materi pameran dan mengajukan proposal kepada Kepala Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar.
  2. Mengadakan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Luwu Utara sehubungan dengan pelaksanaan Pameran Kepurbakalaan yang akan diadakan di Kabupaten Luwu Utara tepatnya di Kota Masamba.
  3. Menyiapkan bahan pameran berupa: pembuatan deskripsi untuk baliho, leaflet, dan banner yang berisi foto-foto situs/objek Benda Cagar Budaya yang berada dalam wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar yang akan ditampilkan sesuai dengan tema.
  4. Menyiapkan koleksi benda-benda Cagar Budaya sesuai materi yang dipilih yakni BCB bergerak dari periodesasi prasejarah, Islam dan Kolonial.
  5. Menyiapkan beberapa film dokumenter untuk diputar dalam acara pameran Kepurbakalaan. Film-film yang diputar antara lain, film dokumenter Toraja dan film dokumenter Situs Bawah Air Bulango.
  6. Membuat souvenir berupa, t-shirt sebagai undian untuk menarik minat pengunjung, serta pin purbakala.
  7. Pemasangan spanduk di sekitar jalanan umum di Kota Masamba untuk mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran kepurbakalaan.
  8. Penataan koleksi pameran, untuk koleksi foto di display berdasarkan periodisasi/penzamanan sejarah mulai dari koleksi prasejarah hingga koleksi foto dari jaman kolonial, sementara itu untuk koleksi benda sebagian ditempatkan di tengah ruangan dan sebagian yang lain ditempatkan di antara panel–panel foto. Penataan koleksi ini didasarkan oleh:

              –       Arus pengunjung dapat mengamati koleksi dengan baik

              –       Pemandu dapat memberikan informasi dengan jelas.

B.     Pelaksanaan

Pembukaan Pameran Kepurbakalaan diselenggarakan pada tanggal, 24 Agustus 2013 pukul. 10.00 Wita bertempat di Aula Remaja, Kota Masamba Kabupaten Luwu Utara, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Luwu Utara beserta para Tua-Tua Adat Luwu Utara beserta Muspida Tk.2 dimana Ibu Wakil Bupati, Hj. Indah Putri Indriani, S.Ip.,M.Si berkenan membuka secara resmi pembukaan pameran kepurbakalaan yang didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, Drs. Muhammad Ramli, yang secara seremonial ditandai dengan pengguntingan pita. Setelah acara pembukaan maka pameran resmi dibuka dan dapat dikunjungi oleh pelajar dan masyarakat.

Adapun pengunjung yang hadir tiap harinya selama berlangsungnya pameran dari tanggal 24 sampai dengan 30 Agustus 2013, lebih didominasi pengunjung dari kalangan pelajar dalam setiap harinya mencapai ± 90 orang per hari.

C.    Pasca Pelaksanaan

Pelaksanaan pameran telah terselenggara dengan baik dan sukses, hal ini ditandai dengan respon masyarakat khususnya kalangan pelajar yang antusias untuk menyaksikan pameran, karena hingga hari terakhir jumlah pengunjung mencapai ±1000 pengunjung.

Berikut ini dapat dilihat beberapa kesan dan pesan pengunjung pameran kepurbakaan, sebagai berikut:

Pameran yang berlangsung selama 7 hari di Kota Masamba Provinsi Sulawesi Selatan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2013, yang ditutup dengan melakukan pembongkaran bahan/materi pameran untuk pengepakan kembali. Namun sebelumnya dilakukan pengecekan kembali terhadap koleksi berdasarkan daftar jumlah koleksi yang dibawa.

PENUTUP

Kegiatan Pameran Kepurbakalaan yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, pada tahun anggaran 2013 diadakan sebanyak dua kali dan salah satunya bertempat di Kota Masamba Kabupaten Luwu Utara. Adapun pelaksanaan pameran seperti ini, merupakan realisasi dari program kerja/kegiatan rutin yang setiap tahunnya dilaksanakan secara bergiliran di setiap kabupaten/provinsi  yang   ada   dalam   wilayah   kerja   Balai   Pelestarian Cagar Budaya Makassar, dan dianggap menjadi salah satu media pendidikan visual di dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang seluruh aspek budaya yang   terkandung pada  setiap  benda peninggalan sejarah dan purbakala.

Dari kegiatan pelaksanaan pameran yang berlangsung selama tujuh hari lamanya dengan pengunjung yang lebih didominasi oleh pelajar merupakan bentuk apresiasi yang baik untuk memperkenalkan kepada anak didik tentang cagar budaya beserta pentingnya pelestariannya.

Dengan demikian, pameran yang dilaksanakan dari tanggal 24 sampai dengan 30 Agustus 2013 di Kota Masamba, diharapkan dapat memberikan pemahaman akan pentingnya pelestarian cagar budaya dengan harapan bagi anak cucu kita sebagai penerus bangsa untuk tetap melestarikan warisan budaya bangsa sebagai lambang jati diri bangsa.

(IK)