You are currently viewing Mengenal Benteng Ujungpandang peninggalan Kerajaan Gowa

Mengenal Benteng Ujungpandang peninggalan Kerajaan Gowa

Asal Pengunjung          : Univ. Bosowa Makassar

Jumlah                       : 70  orang

Objek Kunjungan         : Benteng Ujung pandang (Fort Rotterdam)

Pemandu                    : Jamaluddin

Senin, 23 Januari 2017 Sebanyak 70 mahasiswa  dan dosen dari universitas Bosowa Makassar, mengunjungi  Fort Rotterdam makassar, kunjungan lapangan ini berkaitan dengan materi mata kuliah pendidikan Panca sila di Benteng Ujung Pandang, Fort Rotterdam. Ditempat ini  mahasiswa mendapat gambaran tentang nilai-nilai perjuangan yang dialami para pahlawan dalam upaya memerdekakan bangsa indonesia dari cengkraman penjajahan Belanda dan Jepang.

Benteng Ujung pandang yang juga dikenal dengan nama Fort Rotterdam adalah bangunan tua  berdiri sejak tahun 1545 pada masa pemerintahan raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa”risi” Kallonna raja gowa IX, Benteng ini merupakan salah satu benteng pengawal dari 14 benteng yang dimiliki untuk melindungi Somba opu sebagai benteng induk Kerajaan Gowa yang berjejer sepanjang pantai Makassar dari Tallo diutara sampai Sanrobone diselatan. Kini benteng-benteng itu semua tinggal namanya setelah dihancurkan oleh VOC sebagai relisasi perjanjian Bungaya 18 Nopember 1667. Benteng Ujung Pandang yang masuk pada poin sebelas perjanjian itu harus diserahkan kepada Belanda dan hanya Benteng Somba opu yang besar tinggal untuk Raja Gowa XVI Sultan Hasanuddin, namun benteng Somba opu yang megah dan besar akhirnya juga dihancurkan pada tahun 1669.

Kini Benteng ujung pandang yang lebih dikenal dengan nama Fort Rotterdam merupakan Icon makassar yang paling ramai dikunjungi sebagai obyek wisata dan penelitian sejarah kebudayaan, pada kunjungan ini mahasiswa sangat serius mendengar dan menyimak penjelasan yang disampaikan  pemandu di ruang informasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sul-Sel. Selain mendapatkan informasi sejarah Benteng Rotterdam Pemandu juga mengajak mengunjungi ruang tahanan Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro yang pernah ditahan di benteng selama kurang lebih 22 tahun setelah selesai dipindahkan dari Menado.Kunjungan ini semoga memberi nilai positif dan menambah wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme mahasiswa agar tetap bangga sebagai bangsa indonesia yang majemuk berbeda-beda tetapi tetap satu(Bhineka tunggal ika), menjaga persatuan dan keutuhan negeri yang kita cintai.

penulis : Jamaluddin