Selasa, 7 February 2017
PT Semen Tonasa sebagai salah satu perusahaan BUMN yang berlokasi di Kabupaten Pangkep dan dengan areal eksplorasi tambang yang berada di kawasan karst Biring Ere – Siloro Pangkep. Potensi wilayah karst tersebut cukup besar untuk kandungan tinggalan arkeologis.
Hasil survei Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan yang dilaksanakan tahun 2016 khusus untuk Kawasan Siloro Pangkep, menunjukkan besarnya potensi tersebut dengan gua terbaru sebanyak 30 buah. Dengan demikian, jumlah keseluruhan gua di wilayah ini adalah 39 buah gua. Besarnya kandungan cagar budaya pada wilayah kecil seperti Siloro Pangkep, membuat PT Semen Tonasa harus memberikan perhatian terkait dengan lingkungan sekitar wilayah tambang.
Sebagai bentuk kepedulian dari perusahaan BUMN tersebut, PT Semen Tonasa merencanakan program pelestarian cagar budaya dengan lingkungannya melalui program Taman Hayati. Terkait hal itu, BPCB SulSel diundang oleh pihak PT Semen Tonasa untuk membicarakan rencana tersebut. BPCB SulSel diwakili oleh Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Drs. Syahrawi Mannan, M.Pd, beserta staf; Muhammad Tang SS, Maksud, Abdullah dan Herman. Adapun pihak PT Semen Tonasa diwakili oleh Bagian Sekretaris Perusahaan, Kepala Biro Hukum, Departemen Lingkungan Hidup dan Departemen Tambang. Lokasi pertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat PT Semen Tonasa di Biring Ere Kabupaten Pangkep.
Dalam rapat koordinasi tersebut, masing-masing pihak memaparkan secara singkat tentang profil lembaga/instansi beserta kewenangannya. Termasuk dalam hal ini paparan singkat tentang potensi cagar budaya di kawasan karst Siloro.
Kesepakatan yang dicapai dalam rapat koordinasi tersebut adalah PT Semen Tonasa akan membuat dan memasang Papan Potensi Situs yakni Papan Petunjuk, Papan Informasi dan Papan Nama Lokasi di beberapa lokasi gua prasejarah Kawasan Siloro Kabupaten Pangkep, melalui anggaran CSR (Corporate Social Responsibility) PT Semen Tonasa.
Penulis : Muh. Tang, SS
