Maddoja Bine

“Maddoja Biné” merupakan salah satu ritual masyarakat agraris suku Bugis dalam memulai aktivitas pertanian yang hingga saat ini eksistensinya masih berlanjut. Dalam bahasa Bugis ‘maddoja’ berarti begadang atau berjaga, tidak tidur semalam suntuk, sedangkan biné berarti benih. Ritual “maddoja biné” adalah berjaga pada malam hari menunggui padi yang direndam sebelum ditaburi dipersemaian keesokan harinya. Bagi masyarakat pendukungnya tradisi ini sebagai wujud penghormatan kepada Sangiang Sri.

Tahun 2021 menjadi kado spesial bagi Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Barru setelah tradisi “maddoja biné” ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Berbagai upaya-upaya dilakukan dalam upaya pelindungan dan pengembangannya salah satunya adalah penciptaan karya seni tari Maddoja Bine oleh Sanggar Bolong Ringgi, Barru dan ditampilkan dalam Gelaran Festival Cocieteit de Harmonie Makassar tahun 2023 ini. Nasdir Rafli selaku pembina sanggar tari menyatakan bahwa tradisi “maddoja bine” ini dimaknai sebagai salah satu upaya dalam merawat hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan lingkungan sosial, dan manusia dengan Tuhannya.

Salam Budaya!

wbtb #budayasaya #maddojabine