Kompleks Makam Tandi Jalling Kabupaten Enrekang

Tandi Jalling
Kompleks Makam Tandi Jalling

Kompleks Makam Tandijalling secara administratif terletak di Desa Lakawan Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja pada ketinggian 898 m diatas permukaan laut, dengan titik koordinat 3° 26’ 14.8” LS d an 119° 47’ 06.4” BT. Akses jalan mulai dari Desa Bambapuang, Kotu, (13 km dari arah Kota Enrekang menuju Toraja (km 250 mks)) melewati Desa Tinaluhun I sebelum sampai di Desa Siambo. Jarak Kotu dengan Desa Siambo ± 9 km melewati jalan desa.

Untuk menempuhnya dibutuhkan ± 1.5 jam berjalan kaki dari Desa Siambo Kecamatan Anggeraja menuju ke arah timur, menanjak melewati jalan pengerasan melewati perkebunan bawang, pohon kopi, pohon tomat. Kemudian memasuki areal hutan, melewati celah bukit dan menuruni perbukitan.

Kompleks makam ini berada di lereng perbukitan menempati lahan yang cukup luas. Kompleks makam ini tidak terawat karena ditumbuhi semak belukar. Vegetasi yang tumbuh adalah rumput pujan/alang2, tumbuhan Deang (lokal), pohon Paradian (lokal), pohon Ceme (lokal), pohon Barobok (lokal), pohon Saretong (lokal), pohon Kamboja, pohon Pinus, pohon Bambu, pohon Tebu, pohon Bajo (lokal) dan semak belukar.

Di sebelah utara Komplek Makam Tandijalling adalah perbukitan dan semak belukar, sebelah selatan merupakan hutan dan semak belukar. Di sebelah timur terdapat semak belukar dan lereng bukit sedangkan di sebelah barat adalah perbukitan dan semak belukar.

Kompleks Makam Tandijalling dalam Database Balai Pelestarian Cagar  Budaya Makassar dengan register No. 92, juga menjadi salah satu sasaran kegiatan ini. Berdasarkan Laporan Pendataan Tahun 1986 disebut bahwa dalam lokasi ini terdapat sekitar 62 buah makam (Laporan Pendataan Tahun 1986; 65). Di antara makam-makam tersebut, terdapat dua makam berundak yakni Makam Tandi Jalling dan makam ibunya.

Makam Tandi Jalling terbuat dari “lembaran” batu karst yang kemudian disusun menyerupai rumah dan atap melengkung. Dasar makam berupa susunan batu segi empat dengan ketebalan rata-rata 10 cm. Ukuran badan makam 330 x 240 cm, dengan ketinggian 107 cm, 17 lapisan batu dan ketebalan batu antara 5-8 cm. Sedangkan bagian atap, tingginya mencapai 128 cm, 23 lapisan batu dan ketebalan antara 4-6 cm. Sisi utara dan selatan badan makam, terdapat masing-masing lubang tempat menyimpan nisan. Ukuran lubang sisi selatan 40 x 30 cm dan lubang sisi utara 20 x 20 cm. Di dalam lubang tersebut masih terlihat nisan jenis menhir namun sebagian besar telah tertutup runtuhan dari makam.

Mama Tandi Jalling
Makam Ibu Tandi Jalling

Di sebelah selatan terdapat makam yang disebutkan sebagai makam ibu Tandi Jalling. Bentuknya mirip makam Tandi Jalling, namun badan makam yang lebih pendek. Dasar makam terbuat dari susunan batu-batu biasa tanpa pengerjaan. Kemudian badan makam tersusun atas 5 lapisan batu bentuk persegi dengan ketebalan rata-rata tiap batu antara 5-9 cm. Adapun bagian atap makam terdiri dari 13 lapis dengan ketebalan antara 4-7 cm. Puncak makam terdapat dua buah nisan pipih type menhir. Kondisi makam secara umum telah melesak pada bagian tengah, yang kemungkinan penyebabnya karena volume tanah bagian dalam telah berkurang.

Kompleks makam ini dikenal dengan nama kompleks Makam Tandi Jalling, yaitu diambil dari nama seorang wanita yang cantik dengan sebutan Riwang (oleh masyarakat setempat) yang berarti Terang. Didaerah Duri pada waktu itu, Tandi Jalling lebih dikenal :

  • Tandi Jalling adalah seorang dara anak dari Biku. Yang pada masa itu belum ada istilah Raja (Puang) tapi hanya dipanggil Pake (sederajat dengan puang). Nanti setelah Tandi Jalling barulah ada yang dikatakan Raja.
  • Tandi Jalling tidak pernah memerintah suatu kerajaan tapi ia diperisterikan oleh salah seorang Raja dari Malua yang memegang kekuasaan di Tampo yang bernama Tandi Arrang (Arung Tampo). Kemudian setelah Tandi Jalling tua ia berpesan kepada suaminya agar suatu saat apabila ia meninggal dunia kiranya dimakamkan di Tanete.

Di dalam Kompleks Makam Tandi Jalling juga terdapat Makam Ibunya Biku