You are currently viewing Embrio Kerajaan Soppeng

Embrio Kerajaan Soppeng

Peninggalan situs-situs Megalitik merupakan salah satu warisan budaya di Kabupaten Soppeng. Kebudayaan megalitik sendiri merupakan unsur yang mewarnai dan menjadi bagian sejarah kebudayaan manusia. Termasuk dalam konteks sejarah kebudayaan Nusantara. Budaya megalitik sangat terkait dengan aspek religi, dengan penggunaan batu besar sebagai media dalam pratik praktik ritual atau pemujaan.

Di Kabupaten Soppeng, keberadaan situs megalitik mengisahkan sejarah penting tentang perkembangan wilayah Soppeng sendiri. Lontarak dan tradisi tutur mengisahkan Cikal Bakal pemukiman tua dan terbentuknya institusi Kerajaan Soppeng. Kisah-kisah ini meningggalkan jejak kebudayaan yang masih bisa kita saksikan di beberapa situs.

Masyarakat Soppeng ternyata Berasal dari Dua Cabang. Alkisah, komunitas masyarakat Soppeng berasal dari dua tempat, yaitu Sewo dan Ganttareng. Masyarakat Sewo menempati daerah Soppeng Riaja (Soppeng barat) dan masyarakat dari Gattareng menempati daerah Soppeng Rilau (Soppeng Timur). Dalam Lontarak Attirioloang Soppeng pun dikatakan bahwa Sewo dan Gattareng merupakan wanua utama terbentuknya kedatuan (kerajaan) Soppeng, bersama dengan 60 wanua lainnya. 

Sewo, sebuah perkampungan tua di Soppeng, secara administratif terletak di Kelurahan Bila, Kecamatan Lalabata, Soppeng. Selain tercatat dalam Lontarak Attirioloang, juga didukung oleh temuan arkeologis di Situs Cagar Budaya Sewo. Situs yang bagian utamanya menempati Bukit Allakanange ini ditemukan tinggalan megalitik. Sebut saja struktur berundak, batu pemujaan, altar, batu dakon (Aggalecengeng) dan lumpang batu (Palungeng patu) yang dapat terlihat hingga saat ini. Selain itu juga diperoleh pecahan tembikar serta pecahan keramik dari abad 13 sampai abad 19. Periode keramik ini semakin menegaskan bahwa Sewo adalah perkampungan tua yang dihuni sebelum terbentuknya kerajaan Soppeng. 

Dalam Lontarak Attirioloang, selain Sewo, terdapat Perkampungan Tua Umpugeng yang saat ini secara administratif terletak di kecamatan Lalabata, Soppeng. Di Situs Cagar Budaya Umpungeng ini ditemukan struktur berundak, batu pemujaan, batu temu gelang, possi tanah, Menhir, dan Lumpang Batu. 

Tinggalan tingglan tersebut memperlihatkan ciri tradisi megalitik sama dengan yang ditemukan di Situs Sewo. Sebagaimana dicatatkan dalam lontarak, selain toponim Sewo, dicatat pula Gattareng sebagai salah satu asal muasal masyarakat Soppeng dimana Ummpungeng menjadi wilayah penting dari Ganttareng.

 

*tulisan ini telah dipublikasikan pada Pameran Misteri Lembah Walennae, di Halaman Villa Yuliana, Kabupaten Soppeng, Agustus 2019