Bangunan C
Bangunan 3 lantai ini merupakan bangunan arsitektur Belanda yang mengadaptasi iklim tropis. Ciri ini terlihat dari atap jendela yang disebut dengan over steak, selain itu juga terdapat teras pada lantai 2 bagian utara. Ciri khas arsitektur Belanda tercermin pada kaca mati yang berbentuk tapal kuda pada bagian atas bangunan baik di barat dan timur. Selain itu ciri khas lainnya adalah cerobong asap semu dan jendela pada atap bangunan yang di sebut dengan lucarne.
Dahulu adalah wisma bagi tamu-tamu dari Buton, sehingga bastion terdekat dengan Bangunan C dinamakan Bastion Buton. Setelah di rehabilitasi pada tahun 1976, Bangunan ini digunakan sebegai pusat latihan tari Indonesia. Saat ini dimanfaatkan oleh para seniman sebagai Dewan Kesenian Makassar sebagai pusat kesenian di Makassar.
