Berdiri di Atas Dua Kaki yang Tinggi

Stupa Mahligai merupakan bangunan masif berdiri menghadap ke arah gerbang di sisi utara kompleks. Letaknya tidak tepat di tengah halaman, tetapi 10 meter di utara pagar keliling sisi barat. Bangunan ini berdiri di atas dua kaki bangunan yang tinggi. Kaki bangunan tingkat pertama denahnya bujursangkar dengan penampil tangga di sisi utara. Profil di bagian kaki pertama berupa pelipit bawah, pelipit padma, badan, dan pelipit atas.

Kaki tingkat kedua denahnya bersudut 28. Luas dasar kaki stupa lebih kecil, sehingga ada langkan di sekelilingnya dengan lebar tidak sama. Di bagian atas kaki tingkat kedua ada bagian berupa pelipit yang denahnya berupa lingkaran. Di atas bagian tersebut ada lapik padma ganda.

Badan stupa berdenah lingkaran, garis tengah empat meter. Bagian tengah badan stupa mengecil yang memberi kesan ramping, bagian atasnya melebar kembali. Di bagian tengah ada pelipit melingkari badan stupa. Bagian ini merupakan bagian alas puncak. Hiasan badan stupa berupa pelipit bawah, pelipit padma, dan pelipit atas.

Bagian teratas atau bagian mahkota stupa bersisi 36. Di dasar puncak stupa ada empat arca singa yang terbuat dari batu pasir. Arca singa ini duduk dengan dua kaki belakang dilipat. Di atasnya, sebelum hiasan padma ada 16 hiasan kepala singa. Puncak stupa telah hilang, Schnitger memperkirakan bagian puncak dihiasi payung. Bagian tersebut sudah hilang.

Tak Dihiasi Relief

Stupa Muaratakus tidak dihiasi relief. Di beberapa bagian dindingnya ada sisa-sisa lepa warna putih. Adanya sisa lepa itu menunjukkan pada masa silam stupa itu ditutupi lepa, sehingga terlihat berwarna putih. Pemakaian lepa putih sering dijumpai di candi bata seperti di daerah Batu Jaya, di Candi Gunung Gangsir, dan Candi Brahu. Pemakaian lepa untuk melindungi bata bangunan dari pengaruh iklim, sehingga lebih tahan lama, dan untuk memudahkan pembuatan relief.

Di Stupa Mahligai ditemukan petunjuk tahapan pembangunan. Struktur bangunan yang lebih tua dapat dilihat melalui celah yang dibuka di sisi barat kaki bangunan dan celah di lapik padma. Berdasarkan petunjuk ini diduga Stupa Mahligai dibesarkan ukurannya dengan menambah bangunan baru. Candi Mahligai dipugar pada 1978, selesai pada 1983.

Baca juga: Stupa Bungsu

Sumber:

Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (ed.), 2014, Candi  Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa, Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm. 110–111.