Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Kegiatan Prioritas Nasional pada Tahun 2022 salah satunya adalah melakukan penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dengan berkontribusi dalam kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari dan juga Sekolah Lapangan. (19/07/22)

Hadir dalam kegiatan ini yaitu Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani, Irini Dewi Wanti, Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, BPCB Provinsi Jambi dan berbagai tamu undangan lainnya.

Direktur Pelindungan Kebudayaan Irini Dewi Wanti resmi melepas Peserta Ekspedisi Sungai Batanghari di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi. Direktur Pelindungan Kebudayaan berharap kegiatan hasil dari Ekspedisi Sungai Batanghari yang telah dilaksanakan sejak tanggal 11 s.d 21 Juli 2022 dari titik awal Ekspedisi Sungai Batanghari di Dhamasraya sampai dengan ke KCBN Muara Jambi ini dapat menghimpun data Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan yang teridentifikasi objek, deskripsi, permasalahan, dan rekomendasi untuk upaya Pelindungan Kebudayaan. Kegiatan ini juga sebagai pendukungan konsep Merdeka Belajar yang diusung Kemendikbudristek.

Pada kesempatan ini Direktur Pelindungan Kebudayaan resmi membuka dan menyambut peserta Sekolah Lapangan yang merupakan kegiatan Pelestarian KCBN Muarajambi dengan melibatkan mahasiswa dan dosen pendamping untuk meningkatkan kompetensi praktek kerja lapangan di bidang Pelestarian Cagar Budaya, khususnya di Situs Gedong I dan Situs Kotomahligai. Pembekalan Sekolah Lapangan telah dilaksanakan kemarin 18 Juli 2022, kegiatan berlangsung s.d 31 Juli 2022.

Irini Dewi Wanti selaku Direktur Pelindungan Kebudayaan mengatakan “Mahasiswa-mahasiswa ikut berpartisipasi dalam penataan kawasan, mereka akan belajar disini. Bahwa mereka ini adalah generasi-generasi penerus kita di dalam hal pelestarian Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan. Karena bagaimanapun di dalam pembangunan, penataan kawasan cagar budaya tetap beriringan dgn Objek Pemajuan Kebudayaan yang artinya kedepannya penataan Kawasan Cagar Budaya tidak akan mencabut nilai-nilai budaya di sekitar Kawasan Cagar Budaya”

Irini juga menitipkan pesan kepada Pemerintahan Provinsi Jambi perihal kegiatan ini

“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberi semangat kepada penerus di dalam melanjutkan atau memegang keberlanjutan Cagar Budaya di KCBN Muara Jambi” pesan Direktur Pelindungan Kebudayaan.

Peserta Ekspedisi Sungai Batanghari juga menyampaikan hasil Ekspedisi terkait Objek Pemajuan Kebudayaan diwakili oleh Dani dan Cagar Budaya oleh Adib. Dani menyampaikan bahwa “Kita bisa melihat ada harmoni kebudayaan yang telah direkatkan oleh Sungai Batanghari. Ada 15 titik observasi, tantangan terbesar dalam pelestarian OPK dan CB adalah perubahan zaman baik dalam konteks lingkungan dan alam, pola penggunaan teknologi, serta kerangka kelembagaan”. Adib menambahkan terkait Cagar Budaya “cagar budaya mengalami kerusakan faktor alam maupun manusia. Perlunya pemugaran dan gotong royong dari masyarakat”. Bahwa satu kesatuan ekosistem membentuk corak OPK dan CB sehingga ditengah perubahan zaman OPK dan CB di tantang eksistensinya. Mereka mengusulkan rekomendasi tantangan mengubah lingkungan, teknologi menjadi peluang keberlangsungan bagi OPK dan CB. “Ada 3 hal yang dioptimalisasi sebagai peluang yaitu dengan Diversifikasi sumberdaya lingkungan dalam praktik ekspresi kebudayaan, melibatkan media baru dalam praktik ekspresi kebudayaan, dan membentuk kerangka institusional kelembagaan yang inklusif sebagai media regenerasi”.

Wakil Gubernur Jambi H. Abdulah Sani mengapresiasi kepada generasi muda dan para peneliti yang menunjukan kepeduliannya terhadap kelangsungan dan kelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya sebagai Warisan Budaya Indonesia. “Kegiatan ini sebagai sarana perekaman jejak warisan budaya Indonesia. Kita lestarikan dengan kolaborasi berbagai dinas dan instansi kita optimis, kita hidupkan kembali. Jayalah Muarajambi. Jayalah Provinsi Jambi. Ikut mewarnai budaya Indonesia”.

Ekspedisi Sungai Batanghari dan Sekolah lapangan terintegrasi dengan kegiatan Pemerintah Pusat Ditjen Kebudayaan melalui Direktorat, UPT, Pemerintah Provinsi Jambi. Kegiatan ini bukan hanya pemugaran fisik dari bangunan-bangunan di Kawasan Cagar Budaya tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan kebudayaan yang intangible, banyaknya potensi kesenian dan berbagai tinggalan warisan budaya takbenda yang harus dilestarikan.

Seremoni pelepasan ID Card peserta peserta Ekspedisi Sungai Batanghari dan seremoni pemasangan rompi peserta Sekolah Lapangan yang diwakili 5 mahasiswa oleh Wakil Gubernur Jambi, Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kepala BPCB Jambi dan dinas terkait. Acara ditutup dengan dengan Do’a dan pertunjukan seni Zikir Bardah.

#EkspedisiSungaiBatanghari
#KenduriSwarnabhumi
#CagarBudaya
#ObjekPemajuanKebudayaan
#Pelindungankebudayaan

Kontributor : Dokumentasi dan Publikasi Direktorat Pelindungan Kebudayaan