Cagar Budaya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Karama dan Bonehau merupakan tinggalan masa prasejarah yang sangat penting di wilayah timur Indonesia. Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, diketahui bahwa wilayah Kalumpang merupakan salah satu dari dua situs Neolitik tertua di Indonesia yang menunjukkan bukti-bukti hunian masyarakat petutur Austronesia yang menjadi nenek moyang sebagian besar masyarakat Indonesia. Situs sejenis lainnya ditemukan di Jawa, yaitu Kendeng Lembu. Wilayah ini menjadi penting karena menghasilkan peninggalan yang menunjukkan bukti bahwa Kalumpang telah dihuni oleh petutur Austronesia yang sudah ada di wilayah ini lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan teori yang berkembang di kalangan arkeologi berkenaan dengan persebaran manusia di wilayah Indonesia. Pentingnya situs-situs ini tidak hanya bagi rekonstruksi sejarah kebudayaan setempat, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan tidak diragukan lagi.

Foto Sosialisasi Kalumpang
Penyerahan Laporan Kajian Pelestarian Kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat (kiri) dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Mamuju (kanan) pada acara sosialisasi kajian pelestarian situs cagar budaya di DAS Karama dan Bonehau di Mamuju.

Pada 2010 daerah tersebut direncanakan akan dibangun waduk yang akan menenggelamkan kedua aliran sungai tersebut. Informasi tersebut semakin menjadi kenyataan dengan adanya penandatanganan Memorandum of Understanding antara pemerintah pusat dengan investor dari China, yaitu China Gezhouba Group Corporation (CGGC). Hal ini mengakibatkan penolakan keras dari masyarakat dan didukung oleh Bupati Mamuju pada 2012. Sebagai salah satu usaha penyelamatan, maka pada 2014, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman melakukan kajian penyelamatan untuk menganalisa dampak dari pembangunan tersebut. Sebagai tindak lanjut atas kajian penyelamatan, maka pada 2015 dilakukan sosialisasi kajian pelestarian situs cagar budaya di DAS Karama  dan Bonehau sebagai acuan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar.  Sosialisasi ini juga menjadi wadah untuk menentukan arah dan usaha pelestarian yang akan dilakukan pada masa mendatang demi menjaga eksistensi situs agar dapat terjaga kelestarian sampai kepada generasi selanjutnya. (Albert&Tim)

Situs Kalumpang

Kalumpang merupakan satu dari 16 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Wilayah Kalumpang dilalui oleh Sungai Karama yang merupakan salah satu sungai utama di Sulawesi, yang bermuara di Selat Makassar. Panjang keseluruhan Sungai Karama mulai dari hulu hingga hilir mencapai 150 km. Oleh karena itu, Sungai Karama yang bermuara di Selat Makassar ini merupakan sungai terpanjang di Provinsi Sulawesi Barat. Di Kalumpang terdapat situs-situs penting yang telah lama diperbincangkan di dunia internasional dan dikaitkan dengan perdebatan mengenai asal-usul penduduk dan proses penghunian Nusantara. Berdasarkan kajian linguistik, penduduk Kalumpang, sebagaimana mayoritas penduduk kepulauan Nusantara, merupakan petutur bahasa-bahasa Melayu Polinesia yang merupakan salah satu cabang Bahasa Austronesia.