Kalumpang Merupakan Bagian dari Persebaran Petutur Austronesia sebagai Cikal Bakal Suku Bangsa di Indonesia

0
3442

Foto KalumpangSitus Kalumpang merupakan situs yang sangat penting bagi masyarakat Dunia. Dimulai dengan penelitian oleh Van Stein Callenfels pada 1933. Sekaligus menjadi penelitian pertama di Kalumpang. Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Harry Truman yang intensif di kalumpang. Hal ini menjadikan bukti nilai penting Kalumpang.

Sampai pada 2014 terdapat 20 situs di DAS Karama. Pada saat kajian juga menemukan situs baru yaitu, Loko Kendenan dalam kegiatan pada 2014. Berdasarkan informasi masyarakat di dalam tebing tersebut juga terdapat gelang perunggu dan wadah dari keramik, namun saat ini sudah tidak ada. Kegiatan tersebut juga dilakukan hingga Bonehau yang memiliki kesamaan kebudayaan dengan Kalumpang. selain itu, tim juga menemukan 20 situs baru yang memiliki kebudayaan yang mirip dengan situs kalumpang. Model penguburan juga ditemukan di situs Palemba, sehingga menambah satu sistem penguburan lagi di Kalumpang.

Tidak jauh berbeda dengan situs Kalumpang, Bonehau juga memiliki karakteristik yang sama, yaitu berada di daerah sekitar sungai. Saat ini situs ini dalam keadaan terancam akibat adanya pertambangan emas terutama di situs Assakarak. Selain juga karena adanya rencana pembangunan PLTA. Kegiatan yang dilakukan pada 2014 semakin memperkuat arti penting dan kekayaan budaya yang ada di wilayah Kalumpang, atau DAS Karama dan Bonehau, yang sangat penting untuk pengetahun persebaran petutur austronesia yang menjadi cikal bakal suku bangsa di Indonesia.

Sangat pentingnya situs ini sehingga memerlukan perhatian dari Pemda selaku pemilik kebijakan di daerah DAS Karama dan Bonehau. Penemuan situs baru juga memperkaya khasanah pengetahuan di Kalumpang. Untuk hasil penelitian perlu ditempatkan pada satu tempat, yaitu Pusat Informasi Kebudayaan Kalumpang yang akan didirikan di Kalumpang. Maka diperlukan kajian delineasi dan zonasi sebagai dasar luasan situs. Selain itu juga diperlukan kajian yang melibatkan banyak disiplin ilmu. Penyebarluasan informasi juga diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat disekitar Kalumpang dan Bonehau. Juga harus adanya sinergi berbagai instansi agar situs ini tetap lestari. (Albert&Yadi Mulyadi)