Beranda blog Halaman 44

RAPAT SINKRONISASI ADMINISTRASI KEUANGAN BPNB PADANG

0

IMG_20150203_105510Rapat sinkronisasi Administrasi Keuangan antara Bagian Keuangan Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang dengan Satuan Tugas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dilaksanakan pada Selasa, 03 Februari 2015 di Ruang Sidang Balai Pelestarian Nilai budaya Padang. Sinkronisasi ini dimulai pukul 11.00 wib, dibuka oleh Kepala BPNB Padang Drs. Nurmatias serta dihadiri Ketua Satgas SPIP BPNB Padang Dra. Maryetti M. Hum dan tiga orang anggota, Bendahara Pengeluaran BPNB Padang Hartati Safitri dan empat orang anggota.

Rapat Sinkronisasi dilakukan untuk mengoreksi laporan keuangan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2014. Tujuan pelaksanaan sinkronisasi dan penyelarasan keuangan ini adalah untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam pengadministrasian dan pertanggungjawaban keuangan, sehingga tercipta tertib administrasi.
Pada kesempatan ini, Kepala BPNB Padang menekankan bahwa kegiatan sinkronisasi adalah proses pembelajaran bagi pegawai khususnya di bagian keuangan agar lebih teliti dalam menyusun laporan pertanggungjawaban. Disamping itu juga bisa dijadikan sebagai media silaturahmi antar pegawai, sehingga tidak perlu dianggap semacam inspeksi yang menakutkan.

“kegiatan sinkronisasi dan penyelarasan keuangan dengan SPI bertujuan untuk saling mengingatkan dan belajar bersama dalam mengelola keuangan. Sehingga ke depan, pengelolaan keuangan kita semakin baik, pertanggungjawaban keuangan dan administrasi kita juga semakin baik. Tentu sebagai manusia kita tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan, dan dengan adanya saling megingatkan maka ke depannya kita bisa semakin baik. Ini juga bisa dikatakan sebagai media silaturahmi bagi pegawai, dimana sebagai satu keluarga bisa saling mengoreksi dan saling mengingatkan kalau ada kesalahan. Jadi, kita jangan menganggap seolah-olah SPI hanya inspeksi mendalam, tapi sebagai koreksi menghindarkan kita dari kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang terjadi” demikian Drs. Nurmatias menjelaskan.

Dengan adanya sinkronisasi dan penyelarasan keuangan ini, diharapkan kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang bisa tertib administrasi, aman dalam pertanggungjawaban dan sebisa mungkin kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan di masa mendatang bisa diminimalisir.

Sumber : bpnbpadang.com

– Marbun –
(BPNB Padang)

UPACARA BUDAYA BATAGAK TONGGAK TUO RUMAH GADANG NAGARI SUMPUR

0

20150201_123316Upacara Batagak Tonggak Tuo Rumah Gadang di Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat berjalan dengan sukses. Upacara dilaksanakan selama dua hari Sabtu-Minggu 31 Januari – 1 Februari 2015. Dihadiri oleh sejumlah tokoh pemerintahan, tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi masyarakat. Upacara ini dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian karya dan nilai budaya yang belakangan semakin ditinggalkan generasi muda.

Batagak Tonggak Tuo Rumah Gadang adalah salah satu jenis upacara dalam pembangunan rumah gadang. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia Batagak Tonggak Tuo berarti Menegakkan Tonggak/Tiang Utama. Dalam pembangunan Rumah Gadang, Batagak tonggak tuo merupakan upacara yang dirayakan dengan baralek (pesta) besar. Upacara dimaksudkan sebagai bentuk ucapan syukur dan permintaan izin kepada Yang Maha Kuasa tanda dimulainya pembangunan. Upacara ini juga dilengkapi dengan simbol yang dipercaya masyarakat mengandung nilai-nilai tersendiri.

Batagak Tonggak Tuo merupakan kegiatan awal pembangunan rumah gadang. Bisa dikatakan bahwa batagak tonggak tuo merupakan peletakan batu pertama dan penanda dimulainya pembangunan Rumah Gadang. Namun istilah yang dipakai oleh masyarakat Minangkabau adalah Batagak Tonggak Tuo. Hal ini berbeda dengan pembangunan bangunan-bangunan pada umumnya. Pada pembangunan Rumah Gadang, hal yang paling awal dikerjakan adalah kerangka bangunannya, kemudian menyusul fondasi bangunan. Ketika kerangka bangunan selesai, tiba waktunya untuk meletakkan ke atas fondasi yang telah disiapkan. Selanjutnya penyelesaian bangunan dilanjutkan.

Acara ini diawali dengan ritual doa bersama sebagai bentuk ucapan syukur dan meminta izin kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Memohon kepada yang maha kuasa agar proses pembangunan rumah gadang lancar, selalu diridhoi dan selanjutnya masyarakat khususnya pemilik rumah gadang makmur dan sejahtera. Hal ini terlihat dari simbol-simbol yang digunakan seperti penyembelihan ayam, tandan buah pisang, mayang pinang dan tunas kelapa. Simbol-simbol ini oleh masyarakat menunjukkan kemakmuran, kekuatan dan keselamatan. Setelah Batagak selesai dilaksanakan, acara diakhiri dengan makan bersama seluruh masyarakat yang hadir dalam acara Batagak Rumah Gadang tersebut.

Nilai gotong royong yang terdapat dalam Batagak Tonggak Tuo Rumah Gadang

Pada proses pelaksanaan batagak tonggak tuo Rumah Gadang terdapat nilai gotong royong dan kebersamaan pada masyarakat yang melaksanakan. Baik sebelum ritual dilakukan maupun pada saat ritual itu sendiri. Sebelum batagak tonggak tuo rumah gadang dilaksanakan, para warga kaum atau warga nagari akan beramai-ramai mengadakan gotong–royong untuk mencari pohon yang dinilai cocok untuk dijadikan tonggak tuo rumah gadang. Tonggak tuo ini diambil dari hutan konservasi milik kaum atau hutan ulayat kaum. Pengangkatan kayu yang ditebang kemudian dibawa ke tempat pembangunan secara bergotong royong. Hal ini mengingat kayu yang digunakan untuk tonggak tuo begitu besar dan panjang, tentu sangat berat. Jadi proses pengangkatan dilakukan bersama-sama. Kalau jaman dulu akan digotong secara bersama. Demikian juga dengan tiang-tiang yang lain semua diangkut dengan cara bersama-sama.

Setelah tonggak/tiang diperoleh dan dirasa cukup maka pekerjaan berikutnya adalah membuat kerangka tonggak tuo. Membuat kerangka tonggak tuo ini dikerjakan oleh para tukang tuo. Tukang tuo adalah orang-orang yang ahli dan memiliki pengalaman mumpuni dalam membuat Rumah Gadang. Setelah tonggak tuo selesai dirangkai, pekerjaan selanjutnya adalah batagak tonggak tuo. Inilah acara puncak dalam batagak tonggal tuo Rumah Gadang. Dalam acara ini akan melibatkan lebih banyak orang, hal ini dikarenakan Kerangka tonggak tuo akan jauh lebih berat. Satu hal yang sangat patut untuk diteladani adalah bahwa semua orang-orang yang terlibat dalam upacara batagak tonggak tuo adalah relawan yang tanpa dibayar. Hal ini menunjukkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang sangat kental bagi warga masyarakat.

– Marbun –
(BPNB Padang)

KEGIATAN NON-PENELITIAN BPNB PADANG TAHUN 2015

0

1. PEMBUATAN FILM DOKUMENTER MAESTRO SENI DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Kegiatan ini akan mendokumentasikan Maestro Seni di tiga provinsi wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang yaitu Sumatera barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Ada beberapa criteria yang ditetapkan untuk dijadikan sebagai Maestro yaitu memiliki pewaris, memiliki andil dalam menggali dan menghidupkan seni. Sebagaimana umumnya film documenter, kegiatan ini akan merekam dan mendokumentasikan keseharian tokoh yang diangkat, peranan dalam masyarakat, karya-karyanya, perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap karya-karyanya dan pengakuan dari pelaku seni dan masyarakat terhadap karyanya.

2. DIGITALISASI DAN TRANSLITERASI NASKAH KUNO DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Digitalisasi dan transliterasi naskah kuno adalah mengubah format naskah menjadi bentuk digital dan mengalih bahasakan naskah-naskah kuno ke dalam bahasa lain (Indonesia). Naskah yang akan ditransliterasi ada naskah yang berbahasa Minangkabau dan ada yang Bahasa Arab Melayu. Tranliterasi yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini akan disesuaikan dengan aturan yang ada. Dimana naskah yang sudah pernah ditransliterasi oleh lembaga lain tidak boleh di lakukan lagi. Jadi tim akan mencari info dan referensi sebanyak mungkin untuk mentransliterasi naskah kuno yang sama sekali belum pernah dilakukan.

3. PEREKAMAN AKTIVITAS BUDAYA DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Perekaman aktivitas budaya akan dilaksanakan di tiga provinsi wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang. Perekaman ini akan dititik beratkan pada Aktivitas budaya seperti upacara yang hampir punah tapi masih tetap bertahan(eksis). Hal ini dimaksudkan untuk bisa menjaga dan melestarikan aktivitas budaya asli. Ada banyak upacara yang layak untuk diangkat di wilayah kerja Balai seperti manjalang mamak, Batagak rumah Gadang, Kenduri Agung, Bakaja di sungai, Batobo Kongsi dan lain-lain.

4. REVITALISASI KESENIAN TRADISIONAL MINANGKABAU DI PROVINSI SUMATERA BARAT (MELIPUTI KOTA PADANG, KAB. TANAH DATAR, KAB. PADANG PARIAMAN, KAB. PESISIR SELATAN DAN KAB. SOLOK.

Revitalisasi kesenian tradisional adalah upaya untuk mendorong dan memfasilitasi kesenian tradisional untuk bisa tetap eksis dan berkembang. Bagaimana memfungsikan kesenian tradisional yang sudah mulai hilang muncul kembali. Kegiatan Revitalisasi kesenian tradisional ini akan lebih difokuskan pada sanggar-sanggar seni yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti bantuan sosial. Hal ini dimaksudkan untuk membuka peluang bagi sanggar-sanggar seni yang potensial dan kurang dari segi financial untuk bisa berkembang. Banyak sanggar-sanggar seni tradisional yang ada di wilayah kerja yang patut untuk diapresiasi.

5. INVENTARISASI PERLINDUNGAN KARYA BUDAYA PERMAINAN TRADISIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Kegiatan inventarisasi karya Budaya permainan tradisional merupakan lanjutan dari kegiatan inventarisasi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk menginventarisir semua karya budaya yang ada di wilayah kerja selanjutnya akan diusulkan menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO. Pada kegiatan kali ini kegiatan inventarisasi akan difokuskan pada permainan tradisional di tiga provinsi wilayah kerja. Setelah diinventarisir, selanjutnya akan diidentifikasi mana yang layak untuk direkomendasikan sebagai warisan budaya dengan analisis ilmiah.

6. FASILITASI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

Sumatera Barat ada 13 komunitas budaya atau lebih yang mendapatkan bantuan, disesuaikan dengan proposal yang masuk (maksimal @ Rp. 12.000.000,-). Komunitas budaya yang masuk dalam Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya ini seperti keraton, desa adat, lembaga adat, komunitas adat, sanggar seni dan budaya, pemangku kepentingan kebudayaan (stakeholder)Fasilitasi Budaya diberikan kepada komunitas budaya yang tugas nya sesuai dengan Tugas dan Fungsi Kantor.

7. PEKAN BUDAYA ENGGANO DI KAB. BENGKULU UTARA

Pekan budaya Enggano akan dilaksanakan di Pulau Enggano, Bengkulu utara. Pekan budaya ini akan berisi rangkaian kegiatan seperti Festival permainan tradisional, Festival lagu daerah, Lomba Kerajinan tangan dan diskusi tentang budaya Enggano. Adapun latar belakang pelaksanaan pekan budaya ini adalah untuk memastikan mereka merasa Indonesia dengan hadirnya Negara di tengah-tengah mereka. Karena sebagai daerah terpencil dan terisolasi, Enggano sangat jarang dimasuki oleh para pengambil kebijakan. Jadi pekan budaya dibuat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat Enggano.

8. SEMINAR PROPOSAL KAJIAN PELESTARIAN NILAI BUDAYA

Seminar ini rencana akan diadakan akhir Februari. narasumber 4 orang dari kampus, 2 orang moderator. Proposal dikumpulkan seminggu sebelum kegiatan. Pelaksanaan seminar ini akan sama dengan tahun sebelumnya.

9. FESTIVAL MATRILINEAL INTERNASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Banyak kegiatan penelitian tentang matrilineal, tapi masih sedikit kegitan non penelitian. Seperti diketahui ada 39 suku bangsa di dunia yang menganut system matrilineal. Kegiatan ini mencoba mengambil peran dalam non penelitian tentang matrilineal. Festival matrilineal direncanakan akan bertaraf internasional dengan melibatkan peserta Matrilineal dari luar negeri. Rangkaian acaranya meliputi kegiatan pementasan, seminar, eksibition baju kurung basiba dan kuliner minangkabau.

10. BEDAH SKENARIO DAN DRAF HASIL FILM DOKUMENTER MAESTRO SENI DAN PEREKAMAN AKTIVITAS BUDAYA DI PROVINSI SUMATERA BARAT

11. PAMERAN HASIL KAJIAN DAN INVENTARISASI SEJARAH DAN BUDAYA BPNB PADANG DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Pameran hasil kajian dan hasil invetarisasi sejarah dan budaya merupakan kegiatan memamerkan hasil-hasil kegiatan balai kepada masyarakat umum. Kegiatan ini akan dilakukan sejalan dengan perayaan-perayaan tertentu yang ada di daerah, sehingga hasil-hasil kegiatan BPNB bisa diketahui masyarakat umum dan kantor BPNB padang juga menjadi dikenal. Pameran kali ini akan dimodifikasi dengan hanya membawa banner-banner atau spanduk yang bergambarkan hasil-hasil kegiatan serta beberapa sampel.

12. APRESIASI FILM ANAK BANGSA BIOSKOP MASUK KAMPUNG DI PROV. SUMATERA BARAT (MELIPUTI KOTA PADANG, KAB. PESISIR SELATAN, KAB. SOLOK DAN KAB. PADANG PARIAMAN)

Apresiasi film anak bangsa bioskop masuk kampung adalah kegiatan pemutaran film yang diadakan ke pesedaan-pedesaan. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di sekolah dengan terlebih dahulu membangun kerja sama dengan sekolah pada jam sekolah (siang hari) dan malam hari untuk konsumsi masyarakat umum. Hal ini agar bisa menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam film tersebut kepada anak-anak. Jadi selain memberikan hiburan, kegiatan ini juga diharapkan bisa mengajarkan nilai-nilai positif bagi para pelajar.

13. LAWATAN SEJARAH DAERAH SUMATERA SELATAN

Lawatan sejarah tahun ini akan dilaksanakan di Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini akan dikoordinasikan dengan Kabid Kebudayaan untuk memastikan tempat yang tepat dijadikan sebagai tempat lawatan. Hal ini berkenaan dengan terdapat banyak peninggalan sejarah, batu tambang, dan pergerakan-pergerakan di Sumatera Selatan. Peserta yang diundang terdiri dari tiga wilayah. Kemudian setiap peserta diusahakan membuat makalah.

14. SEMINAR HASIL PENELITIAN SE BPNB DAN PENGIRIMAN TIM PAMERAN DAN KESENIAN KE AMBON

15. JEJAK TRADISI DAERAH DI PROVINSI BENGKULU

Jejak tradisi akan diadakan di provinsi Bengkulu. Syarat bagi peserta yang diikutkan dalam jejak tradisi daerah adalah harus ada karya tulis.

16. WORKSHOP SAKA WIDYA BUDAYA BHAKTI PRAMUKA DI KOTA BENGKULU

Latar belakang diadakannya acara ini adalah kondisi generasi muda yang banyak melanggar susila, perkelahian, perbuatan asusila, korupsi maka dibentuk suatu pemahaman tentang budaya kita. Dalam ranah praktis bisa dibuat dalam arena pramuka. Kegiatan ini lebih focus kebudayaan.Tujuan awal pengadaan kegiatan Workshop Sakawidya budaya bhakti adalah pembentukan satuan karya budaya bakti. Untuk Tahun 2015 diadakan di Bengkulu. Kegiatan ini akan mengakomodir seluruh kab/kota dan provinsi. Saka baru ini harus disosialisasikan. Jadi narasumber harus menjelaskan saka tersebut.

17. WORKSHOP MUSIK TRADISIONAL TALEMPONG DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Workshop ini diadakan sebagai sumbangsih BPNB Padang memberi pelatihan kepada anak-anak dalam menjaga kesenian tradisional. Untuk program tahun ini dikhususkan untuk alat musik Talempong. Tahun berikutnya akan ada kegiatan sejenis untuk alat musik yang berbeda. Jadi dua atau tiga tahun kedepan targetannya BPNB Padang sudah punya komunitas seni yang bisa diberdayakan. Ada tiga angkatan yang direncanakan. Dengan adanya kegiatan rutin seperti ini, BPNB Padang akan bisa membangun kantong-kantong budaya yang baru. Mengajak generasi muda dari yang belum mengenal menjadi mengenal dan mengimplementasikan kantor sebagai pelestari budaya.

– Marbun –
(BPNB Padang)

DISKUSI PEMAPARAN KEGIATAN NON PENELITIAN 2015 BPNB PADANG

0

DSC_0134Diskusi pemaparan kegitan non-penelitian tahun 2015 di Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang dilaksanakan sebelum rangkaian kegiatan berlangsung. Pelaksanaan diskusi ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut yang dimulai sejak Senin – Rabu (26-28/1) di Ruang Sidang Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang. Diskusi ini juga diikuti oleh seluruh pegawai balai.

Diskusi ini dilakukan untuk membahas gambaran rancangan kegiatan setiap penanggung jawab, apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya atau prosesnya dan apa targetan yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Ada 32 kegiatan non-penelitian yang akan dilaksanakan di tahun ini. Selain pemaparan masing-masing penanggung jawab akan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan, pelaksanaan diskusi ini juga berusaha menampung usul dan saran-saran dari seluruh pegawai untuk bisa membantu dan memudahkan proses pelaksanaan kegiatan yang ada. Tentu saja saran-saran yang baik akan diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan yang ada.
DSC_0135
Banyak masukan yang diberikan oleh para pegawai yang memang sebelumnya mungkin sudah pernah melaksanakan kegiatan yang sama. Hal ini menjadi sangat penting karena bisa berbagi pengalaman, apa saja kemungkinan kendala yang akan dihadapi di lapangan dan bagaimana cara mengatasinya. Berbagai ide yang berkembang juga muncul ketika membahas kegiatan-kegiatan yang sifatnya baru pertama kali akan dilaksanakan. Masukan ini akan menjadi referensi yang sangat berguna bagi semua penanggung jawab kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan bisa berlangsung dengan sukses. Sukses dalam pelaksanaan, aman dari pengadministrasian dan berkualitas dalam hal out put yang diharapkan.
DSC_0133
Satu hal penting dalam perdiskusian ini adalah pertanyaan tentang apa maksud dalam pelaksanaan kegiatan, apa tujuannya dan targetannya. Ini penting mengingat bagi semua penanggung jawab kegiatan untuk lebih terarah dalam melaksanakan kegiatan dan diharapkan kegiatan tersebut mempunyai kontribusi nyata dan dirasakan oleh masyarakat kita. Sedemikian penting tujuan dan target dari pelaksanaan kegiatan sehingga masyarakat merasa bahwa Negara tidak lepas tangan atas persoalan-persoalan rakyat khususnya pada wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang. Artinya kita harus menunjukkan bahwa Negara melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang hadir dalam setiap aktivitas masyarakat. Kita jangan melaksanakan kegiatan hanya sekedar untuk mengisi formalitas dan waktu luang semata atau malah Usaha Menambah Gaji atau penghasilan, tapi hendaknya kegiatan tersebut bermanfaat bagi kemaslahatan bangsa. Ini akan berimplikasi pada terjaganya nama baik Kementerian yang membawahi kita dan kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang pada khususnya.

– Marbun –
(BPNB Padang)

SILATURAHMI MENDIKBUD DENGAN JAJARAN UPT KEMENDIKBUD DI SUMATERA BARAT

0

20150124_143003Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan menyempatkan diri menyapa dan bersilaturahmi dengan Jajaran UPT KEMENDIKBUD di Provinsi Sumatera Barat pada Sabtu, 24 Januari 2015 pukul 14.10 wib. Acara Silaturahmi ini diadakan di Gedung LPMP Sumatera Barat dan diikuti oleh para pegawai UPT KEMENDIKBUD yang ada di Sumatera Barat seperti Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Balai Bahasa dan LPMP sendiri sebagai tuan rumah. Acara yang singkat ini berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan dan keakraban jauh dari kesan formal. Acara ini juga menghadirkan Gubernur Sumatera Barat Prof. Irwan Prayitno, Kepala LPMP Provinsi Sumatera Barat Prov. Jamaris Jamna, Kepala BPNB Padang Drs. Nurmatias dan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Drs. Syamsurizal.

Setelah secara singkat acara dibuka, Mendikbud memulai ceramahnya yang terkesan saat menginjakkan kaki di Ranah Minang pada tahun 1994. Kedatangan beliau sendiri ke ranah Minang adalah karena rasa penasaran dan rasa ingin tahu akan begitu banyaknya pahlawan yang berjasa bagi Republik Indonesia berasal dari Sumatera Barat.

Pada kesempatan ini Bapak Menteri menekankan perlunya manusia-manusia yang berintegritas dalam mencapai Indonesia yang lebih maju. Tanpa orang-orang yang berintegritas, maka Negara kita akan mengalami kehancuran. Untuk mencapai manusia-manusia yang berintegritas maka satu-satunya cara adalah dengan pendidikan. Pendidikan tidak di sekolah saja, tapi pendidikan tidak terlepas dari bagaimana bersikap di rumah dan lingkungan, di samping pendidikan formal yang dirumuskan oleh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan. Apa yang dikerjakan dalam pendidikan maka ujungnya adalah untuk mengembangkan kebudayaan.

Akhirnya waktu juga yang mengakhiri kebersamaan dengan Bapak Menteri. Beliau masih mempunyai agenda lain sehingga pertemuan harus berakhir. Walau hanya berjalan singkat, acara silaturahmi mempunyai pesan moral yang sangat berharga bagi seluruh pegawai yang hadir. Setelah selesai ceramah, selanjutnya acara ditutup dengan foto bersama pegawai masing-masing UPT dengan Bapak Menteri.

– Marbun –
(BPNB Padang)

GOTONG ROYONG DI KANTOR BPNB PADANG DIIKUTI ANTUSIAS SELURUH PEGAWAI

0

DSC_0406 (368)Kegiatan Gotong royong di lingkungan kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang diadakan pada Jumat (23/1). Gotong royong dimulai sejak pukul 07.30 wib sampai pukul 10.00 wib dan diikuti antusias oleh seluruh pegawai Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang. Gotong royong juga diikuti oleh Kepala Balai Drs. Nurmatias.

DSC_0402 (364)

Pelaksanaan gotong royong ini diadakan dengan tujuan untuk membuat lingkungan kantor balai menjadi lebih bersih, asri dan nyaman untuk dilihat. Tentu saja kebersihan dan kenyamanan kantor menjadi sangat penting dan kunci utama agar para pegawai yang kesehariannya ada dan beraktivitas di kantor bisa betah melaksanakan aktivitasnya. Kebersihan kantor juga perlu dipelihara untuk memberikan kesan baik ke masyarakat sekitar. Sehingga kebersihan tersebut juga bisa dijadikan contoh bagi masyarakat untuk melakukan hal yang sama di lingkungan sekitarnya
DSC_0309

Satu hal yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah bisa menjadi cara bagi seluruh pegawai balai meningkatkan tali silaturahmi dan kebersamaan para pegawai. Ada banyak cara yang bisa dijadikan untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, salah satunya adalah dengan gotong-royong. Gotong royong yang menjadi ciri khas dan warisan nenek moyang bangsa sangat tepat untuk dijadikan sebagai media memperkuat kebersamaan. Jadi sembari mengambil manfaat dari gotong royong, ini juga bisa melestarikan gotong royong itu sendiri sebagai warisan leluhur.
DSC_0415

Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan sebulan sekali, selain untuk tetap menjaga lingkungan kantor bersih, nyaman dan asri, kegiatan ini juga bisa meningkatkan kerjasama dan kebersamaan di antara pegawai balai. Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini ke depannya diharapkan bisa meningkatkan soliditas dan kebersamaan para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas kantor yang akan diemban.

– Marbun –
(BPNB Padang)

Kepala BPNB Padang: Kita Harus Mengubah Paradigma Kerja Menjadi Profesionalisme dan Kebersamaan

0

Pelaksanaan Program Kerja tahun Anggaran 2015 di Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang dimulai dengan Rapat Pembahasan SOP dan Pembagian Tanggung jawab Kegiatan kepada masing-masing pegawai, Senin (19/1) di Ruang Sidang BPNB-Padang. Rapat yang dimulai sejak pukul 09.00 wib ini diikuti antusias oleh seluruh pegawai di Balai. Adapun agenda rapat adalah Pembahasan SOP, Pembahasan SKP pegawai dan Pembagian Tugas dan Penanggung jawab Kegiatan tahun 2015.

Salah satu harapan pembahasan SOP Kegiatan 2015 adalah bahwa ke depannya SOP yang sudah tersusun dan telah disepakati oleh seluruh pegawai tidak hanya menjadi dokumen semata, tapi menjadi panduan dalam bertindak dan dilaksanakan dengan konsisten. Sementara untuk porsi pembagian kegiatan ini didasarkan pada penilaian pekerjaan tahun-tahun sebelumnya.

Pada kesempatan rapat kali ini, kepala BPNB Padang Drs. Nurmatias menyatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan di tahun 2015 harus mengubah paradigma kerja yaitu menjadi profesionalisme dan kebersamaan hal ini untuk bisa meningkatkan kinerja dan kerja sama dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan.

“Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2015, kita harus mengubah paradigma kerja menjadi profesionalisme dan kebersamaan”. Demikian Drs. Nurmatias menyampaikan.

Untuk itu, beliau juga meminta bahwa tugas dan pekerjaan yang diberikan ke masing-masing pegawai tidak kita anggap sebagai UMEGA (upaya menambah gaji), tapi lebih sebagai tanggung jawab moral kita sebagai abdi Negara. Pada kesempatan ini kepala juga menambahkan bahwa tidak seorangpun dari pegawai yang tidak mendapat pekerjaan selanjutnya jadikanlah pekerjaan tersebut untuk membesarkan nama BPNB dan Kemendikbud.

– Marbun –
(BPNB Padang)

DARI INTERNATIONAL PERFORMING ARTS FESTIVAL PADANG BAGALANGGANG – 2 (II)

0

Usai penampilan Rianto Dewandaru, satu persatu peserta luar negeri kemudian unjuk kebolehan. Diawali dengan Nicolle Legette dari Chicago, USA menampilkan tarian yang berjudul “Dream Adrift”.

Gambar 1: Nicolle Legette dalam “Dream Adrift”, Dok: BPNB-Padang
Gambar 1: Nicolle Legette dalam “Dream Adrift”, Dok: BPNB-Padang

Selanjutnya ada Anna Estelles (Akar Dance Theater Company) dari Spanyol. Anna Estelles menampilkan Tarian yang berjudul Rojo/Merah. Dalam tarian ini, Anna Estelles menampilkan perjalanan sensoris menuju kedalaman indra rasa manusia, menemukan dunia kesenangan dan sensualitas tubuh feminism wanita. Tiga wanita, tiga gelas, elemen air dan tiga mangkok siap membuka diri mereka pada dunia indra rasa dan emosi.
Gambar 2: Rojo/Merah (Anna Estelles) Dok: BPNB-Padang
Gambar 2: Rojo/Merah (Anna Estelles) Dok: BPNB-Padang

SU-EN dari Swedia menampilkan karya yang berjudul “Air Keemasan Re-mix”
Tarian ini berusaha untuk menyelidiki hubungan antara tubuh penari dan area sekitar tarian. Tarian ini mencerminkan kesan-kesan yang didapat saat terjadi pertemuan dan tumbukan antara suara-suara, bebauan dan warna-warni wilayah sekitar lokasi tarian. Judul ini terinspirasi dari nama pulau sumatera, yakni Swarnadwipa, yang berarti pulau emas dan kata samudera yang berarti pertemuan air. Memuji kehidupan dan kematian, cahaya dan kegelapan, yang di dalam dan yang di luar, dalam antara dan di seberang dan semua yang ada diantaranya. Memuji air, hutan, gunung, makhluk hidup, bagaimana hidup harmoni bersama alam liar dan yang lainnya, serta memuji semarak 52 bahasa.
Gambar 3: Air Keemasan Re-Mix (SU-EN), Dok: BPNB-Padang
Gambar 3: Air Keemasan Re-Mix (SU-EN), Dok: BPNB-Padang

Kana ote menampilkan tarian dengan judul “Shell”. Melalui Shell, penari asal Jepang ini bertujuan untuk membuat penonton masuk pada pengalaman reversibilitas wujud. Karya ini juga bertujuan untuk mencari tahu arti subyektivitas dan obyektivitas keberadaan diri.
Gambar 4: Kana Ote dalam “Shell”  Dok: BPNB-Padang
Gambar 4: Kana Ote dalam “Shell” Dok: BPNB-Padang

Krithika Rajagopalan menampilkan beberapa jenis tarian khas india seperti “Mallari” yang merupakan tarian pemujaan yang berisikan tarian murni. Biasanya tarian ini digelar di kuil sebagai laku sesaji kepada dewa dan dewi di kahyangan pada ratusan tahun lalu. Selanjutnya “Nayika” yaitu seruan cinta umat manusia kepada dewa siwa. “keserakahan” yang dilatari keserakahan Bhasamasura lalu berusaha memperdaya dewa siwa. “Kirtanam” merupakan tarian ekspresional yang jenaka menggambarkan krisna muda nakal saat menggoda ibunya. Yang terakhir adalah “Tillana” yaitu tari yang begitu hidup dan abstrak dengan corak khas rentak kaku yang perkusif dan ragam gerakkan ritmik yang diselang-selingi rupa-rupa sikap tubuh serupa patung.
Gambar 5: Kritika Rajagopalan, Dok: BPNB-Padang
Gambar 5: Kritika Rajagopalan, Dok: BPNB-Padang

Ileana Citaristi dengan tari yang berjudul Tari Odissi. Penampil kedua dari India ini memperkenalkan suatu item bernama mangala charan yang merupakan eulogia atau puja-puji pada dewa surya yang diikuti tarian murni bernama pallavi dan dua gerakan yang ekspresif disebut dengan nama abhinaya. Karya diakhiri mokshya atau gerakan ritmik yang menyimbolkan keheningan dan penyerahan mutlak.
Gambar 6: Ileana Citaristi, Dok: BPNB-Padang
Gambar 6: Ileana Citaristi, Dok: BPNB-Padang

Paul Adolphus dari Australia adalah seorang musisi, composer dan actor seni pertunjukan. Dia menunjukkan kebolehannya dengan mamadukan ragam alat musik. Karya yang ditampilkan pada kegiatan Padang Bagalanggang-2 ini berjudul “subuh” A suite for a Trio, Fluites, Guitar and Percussion.
Gambar 7: Paul Adolphus dan trio, Dok: BPNB-Padang
Gambar 7: Paul Adolphus dan trio, Dok: BPNB-Padang

Selanjutnya peserta dalam negeri/lokal…

DARI INTERNATIONAL PERFORMING ARTS FESTIVAL PADANG BAGALANGGANG – 2 (I)

0

“Body Without Brain”

Festival Seni Pertunjukan Padang Bagalanggang-2 yang berlangsung tanggal 25 Oktober – 1 November 2014 terlaksana dengan sukses dan meriah. Kegitan pertunjukan yang dilaksanakan di dua tempat terpisah yaitu Aula Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB-Padang) dan Ladang Tari Nanjombang Rimbo Tarok, diikuti beberapa peserta dari luar negeri Seperti Rianto Dewandaru dan Kana Ote dari Jepang, Anna Estelles dari Spanyol, Ileana Citaristi dan Krithika Rajagopalan dari India, SU-EN dari Swedia dan Paul Adolphus dari Australia serta Nicole Legette dari Chicago USA. Tidak ketinggalan, peserta dari dalam negeri juga turut ambil bagian dalam festival ini seperti Impessa Dance Company, Ranah Teater, Komunitas Seni INTRO dari Payakumbuh, SA’ANDIKO dari Bukit Tinggi yang semuanya berasal dari Provinsi Sumatera Barat serta Kungkum Pertiwi dari Pagar Alam, Sumatera Selatan. Masyarakat juga antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan dari awal hingga kegiatan selesai.

Kemeriahan festival ini semakin terasa lengkap ketika dibuka dengan penampilan Rianto Dewandaru dengan tarian yang berjudul “Body Without Brain”. Dalam “Body Without Brain” ini, Rianto ingin menunjukkan bahwa ada perbedaan antara tindakan yang terkendali dengan yang tidak terkendali, kesadaran dan ketidaksadaran dalam aktivitas fisik. Kita secara alami berpikir bahwa otak memerintahkan tubuh untuk bergerak namun apa gerangan yang akan terjadi saat otak atau kepintaran diganggu atau hilang sama sekali.

gambar
Gambar: Rianto dalam “Body Without Brain”, Dok: BPNB-Padang

Dalam tarian ini, Rianto mengeksplorasi dikotomi bagian serebral otak dalam kaitannya dengan system otak yang memberi perintah untuk menggerakkan anggota tubuh. Tubuh yang terlatih tentu terlatih dalam menampilkan gerakan yang terkendali. Dalam aspek ini, Rianto mencoba meneliti perbedaan antara gerak fisik yang terkendali dan tidak terkendali, dan tema kesadaran dan ketidaksadaran.

Tujuannya adalah berusaha menemukan gerakan logis dan merumuskan metode tarian itu sendiri. Tarian ini juga berusaha menemukan makna tatanan dalam relativitas tubuh manusia dengan menemukan konsep penggunaan tubuh sebagai suatu obyek sebagai pembentuk dasar fundamental tarian. Kemudian diikuti dengan usaha menemukan gerakan yang lahir dari tubuh manusia atau dari impuls otak dan pikiran manusia yang memicu tubuh kita untuk menggerakkan anggota badan yang merupa menjadi gerakan dan tindakan manusia.

Gambar: Rianto dalam "Body Without Brain" Dok: BPNB-Padang
Gambar: Rianto dalam “Body Without Brain” Dok: BPNB-Padang

Dalam usaha menggunakan tubuh sebagai obyek, Rianto tidak menggunakan tubuh penari, namun tubuh yang telah terbentuk dari pengalaman berlatih sejak kecil yang tumbuh menjadi atletis. Rianto juga merasa tubuhnya sebagai suatu tubuh korban selain dari pada tatanan dalam pikiran dan perasaan dalam tubuh itu sendiri atau konsekuensi fisikal bagi sebuah obyek yang nyata. Tubuh yang bergerak di bawah perintah otak atau pikiran merupakan hal yang menakjubkan. Apa yang kita sampaikan pada pikiran kita akan diterjemahkan dalam tindakan menggerakkan anggota tubuh kita.

Gambar: Rianto dalam "Body Without Brain" Dok: BPNB-Padang
Gambar: Rianto dalam “Body Without Brain” Dok: BPNB-Padang

Setiap hari tubuh senantiasa bergerak, melakukan sesuatu yang berbeda dari waktu ke waktu. Dan ketika tubuh tidak lagi bekerja, tubuh tidak akan digunakan lagi. Ketika tubuh sudah rusak maka tubuh tidak lagi mempunyai kebebasan untuk bergerak. Dan saat tubuh mulai, maka tubuh secara fisik akan berubah bentuk, kecepatan gerak dan energy akan memudar dan menghilang. Kendali yang hilang biasanya diakibatkan oleh kehilangan keseimbangan dalam tubuh.

Sebagai penampil pertama, Rianto Dewandaru dengan “Body Without Brain”nya seolah menyampaikan pesan bahwa pertunjukan Padang Bagalanggang ini akan menjadi perayaan atas tubuh. Bagaimana tubuh dapat dieksplorasi dan menunjukkan keindahannya….

RANGKAIAN KEGIATAN FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN INTERNASIONAL: PADANG BAGALANGGANG 2

0

1. PAMERAN FOTO ATRAKSI SENI PESERTA
TEMPAT : GALERI TAMAN BUDAYA SUMATERA BARAT
JL. DIPONEGORO PADANG
WAKTU : 25 – 31 OKTOBER 2014
PUKUL : 09.00 – 17.00

2. WORKSHOP SENI DI SMKN 7 PADANG
– 29 Oktober 2014 10.00-11.30 WIB Paula Rechtman Meksiko
– 30 Oktober 2014 10.00-1130 WIB Okana Ote Tokyo-Jepang
– 31 Oktober 2014 10.00-11.30 WIB Ileana Citaristi India

3. PENAMPILAN SENI PERTUNJUKAN
– 25 Oktober 2014 Kesenian Tradisi Kota Padang Pembukaan Auditorium
Gubernur
– 26 Oktober 2014 Rianto Solo-Jepang Pertunjukan tari Ladang Tari Nan Jombang Rimbo
Tarok
– 26 Oktober 2014 Nicole Legette Blushing Poppy Production Chicago-Amerika Pertunjukan
Tari Ladang Tari Nan Jombang Rimbo Tarok
– 27 Oktober 2014 Anna Esteles, Akar Dance Theater Company Yogyakarta-Spanyol Pertunjukan
Tari Ladang Tari Nan Jombang Rimbo Tarok
– 27 Oktober 2014 Hema Rajagopalan, Natya Dance Theater Company Chicago Amerika Pertunjukan
Tari Ladang Tari Nan Jombang Rimbo Tarok
– 28 Oktober 2014 Joni Andra , Impessa Dance Company Padang-Indonesia Pertunjukan
Tari Ladang Tari Nan Jombang Rimbo Tarok
– 28 Oktober 2014 SU-EN Butoh Company Swedia Pertunjukan Tari Ladang Tari Nan
Jombang Rimbo Tarok
– 29 Oktober 2014 Kana Ote dan Yasuhiro Morigana Tokyo-Jepang Pertunjukan tari Ladang
Tari Nan Jombang Rimbo Tarok
– 29 Oktober 2014 Paul Adolphus Australia Pertunjukan Musik Ladang Tari Nan Jombang
Rimbo Tarok
– 30 Oktober 2014 Ilena Citaristi India Pertunjukan Tari Gedung BPNB Belimbing Kuranji
– 30 Oktober 2014 S.Metron, Teater Ranah Padang-Indonesia Pertunjuakn Teater Gedung
BPNB Belimbing Kuranji
– 31 Oktober 2014 Sandiko Bukittinggi-Indonesia Pertunjukan Musik Gedung BPNB Belimbing
Kuranji
– 31 Oktober 2014 Teater Intro Payakumbuh-Indonesia Pertunjukan Teater Gedung BPNB
Belimbing Kuranji
– 31 Oktober 2014 Sanggar Sending Kenayan Pagaralam Sumatera Selatan Pertunjukan
Tari Gedung BPNB Belimbing Kuranji

4. SEMINAR SENI PERTUNJUKAN
TEMPAT : PREMIER BASKO HOTEL
JL. PROF. HAMKA PADANG
WAKTU : 1 NOVEMBER 2014
PUKUL : 08.00 – 17.00
TEMA : Seni Pertunjukan Daerah dan Internasional di Era
Globalisasi

Kepanitiaan terdiri dari:
• Penanggung Jawab : Kepala BPNB Padang
• Ketua Panitia : Rois Leonard Arios
• Sekretaris : M. Djaka Hidayat
• Bendahara : Hartati Savitri
• Bidang Seminar : Undri
• Bidang Pameran : Ernatip
• Bidang Transportasi : Yulisman
• Kurator Seni Pertunjukan : Eri Mefri (Nan Jombang Dance Company)
: Muhammad Ibrahim Illyas (Teater Imaji)
• Konsultan ahli : Angga Mefri (Nan Jombang Dance Company)
• Direktur Teknis : Ricco Ocir (Jakarta)

Kontak person pelaksanaan kegiatan
1. Rois Leonard Arios
– mobile: 081363822769
– e-mail: rolear72@yahoo.co.id
2. Undri
– mobile: 085669035678
– e-mail: undri_siun@yahoo.com