Lukisan Layang-Layang di Ceruk Sugi Patani

Ceruk Sugi patani
Lukisan Layang-Layang pada Ceruk Sugi Patani

Ceruk Sugi Patani terletak di Desa Liangkabori Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara. Untuk menjangkaunya dibutuhkan waktu ± 15 menit dari ujung Jalan Usaha Tani ke arah timur melewati semak belukar dan lahan kering. Ceruk Sugi Patani berada di puncak bukit yang cukup terjal. Untuk mencapai puncak bukit, melewati tangga yang dibuat dari batang pepohonan. Akses tersebut dibuat pada bulan agustus dalam rangkaian acara festival layang-layang. Titik astronomik ceruk terletak pada S4° 54’ 30.0” E122° 40’ 06.1”, dan luas ceruk 14,5 m².

Di dalam ceruk yang menghadap ke utara ini, terdapat lukisan layang-layang. Adapun vegetasi yang tumbuh di sekitar ceruk sangat beragam berupa pohon-pohon lokal seperti Sunda, Tumpa, Mbolosigo, Rogo, Ragantulu, Ghewe, Detau, Rantuali, Lautanobo, Lambasari, Korope, Kawouwou, Kasempesempe dan Naro.

Ceruk Sugi Patani terletak pada sebuah puncak bukit karst menghadap timur laut atau 40° dari arah utara dan berada pada ketinggian 275 dari permukaan laut. Untuk mencapai mulut ceruk yang terletak dipuncak, dapat diakses melalui tebing karst dan saat ini terdapat tangga dari ranting pohon. Beda tinggi antara letak gua dengan lereng di bawahnya sekitar 15 meter. Ceruk ini berkedalaman dua meter dan lebar empat meter serta ketinggian langit-langit gua tertinggi dua meter. Pada beberapa titik, ketinggian hanya sekitar satu meter bahkan kurang.

Ceruk Sugi patani1
Lukisan pada dinding Ceruk

Ceruk ini menjadi menarik bagi pengunjung terkait keberadaan lukisan yang diklaim sebagai lukisan layang-layang. Oleh karenanya perlombaan layang-layang dijadikan event tahunan di Muna dan salah satu lokasinya adalah pada gunung karst ini. Perlu diketahui bahwa masyarakat Muna sangat kental dengan layang tradisionalnya. Lukisan pada ceruk tidak banyak, hanya sekitar sepuluh buah. Salah satunya adalah lukisan manusia bermain layangan. Lukisan manusia yang digambarkan terdapat dua type yakni manusia yang menggunakan pakaian hingga sebatas lutut dan manusia berupa garis sederhana membentuk kaki, tangan dan kepala.