Penggambaran arca laki-laki menggendong anak juga digambarkan di dalam budaya megalitik Pasemah ini. Hal ini dapat menunjukkan bahwa menggendong anak adalah hal yang biasa dilakukan baik oleh perempuan maupun laki-laki. Tentu saja ada makna lain dari gambaran menggendong anak, namun hal tersebut tidak menjadi pokok bahasan dalam kajian ini. Dari gambaran ini dapat dinyatakan bahwa representasi perempuan dalam budaya Pasemah cukup diperhitungkan, meskipun tidak dinyatakan dalam kuantitas yang berimbang. Kuantitas yang tidak berimbang ini tidak langsung menunjukkan peran subordinasi bagi representasi perempuan, karena sangat dimungkinkan aspek kuantitas belum menjadi hal yang utama dalam penggambaran representasi perempuan dalam budaya Pasemah.
(ditulis oleh: Nasruddin, artikel ini telah dipublikasikan dalam buku “Megalitik Pasemah: Penanda Zaman Selaras Alam“)
Bersambung