Rumah Tjong A Fie berada di kota Medan, tepatnya di  Jl. Jend. Ahmad Yani No.105, Kesawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Rumah ini adalah satu-satunya rumah tinggal mewah dari awal abad 20 yang masih eksis hingga kini. Tak ayal, rumah mewah itu dijadikan Bangunan Cagar Budaya Nasional tahun 2015 lalu. Sejak tahun 2009 bangunan seluas 640 itu dijadikan museum. Bangunannya benar-benar mewah, sangat wajar karena pemiliknya adalah seorang dermawan bernama Tjong A Fie.

Siapa Tjong A Fie?

Tjong A Fie, 04-08-1902 (collectie.wereldculturen.nl)
Tjong A Fie, 04-08-1902 (collectie.wereldculturen.nl)

Tjong A Fie berasal dari keluarga miskin di distrik Meixian, Guangdong, Cina. Nama lainnya Tjong Fung Nam/Tjong Yiauw Hian. Di usianya yang masih sangat muda Tjong A Fie memutuskan untuk berhenti bersekolah demi membantu usaha toko keluarganya. Di tahun 1875, umurnya yang ke-18, ia pergi melancong ke Indonesia untuk berjuang mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kakaknya, Tjong Yong Hiang, sudah lebih dulu merantau ke Medan. Kakaknya yang sudah lebih dulu melawat menjadi kapitan Tionghoa Medan, sementara itu Tjong A Fie masih memulai semuanya dari bawah. Saat Tjong A Fie sampai di Sumatera Utara, ia menjalani banyak jenis pekerjaan. Yang paling berkesan adalah ketika ia menjadi pekerja toko sahabat kakaknya — dari situlah ia menunjukkan bakatnya yang pandai bergaul, dan kemudian dijadikan penengah oleh Belanda. Tanpa butuh waktu lama, ia diangkat menjadi Mayor Tionghoa Medan. Tjong A Fie terkenal sampai negeri Belanda karena handal dalam menjaga perdamaian di kota Medan dan diberikan penghargaan kehormatan Orde van de Oranje-Nassau oleh Belanda.

Foto Tampak Depan Rumah Tjong A Fie circa 1900-1930 (collectie.wereldculturen.nl)
Foto Tampak Depan Rumah Tjong A Fie circa 1900-1930 (collectie.wereldculturen.nl)

Tjong A Fie menjadi saudagar yang menguasai kegiatan ekonomi, terutama berbagai hasil perkebunan di wilayah Medan. Di akhir hidupnya tercatat ia menguasai bisnis real estat, tambang, bank, pertokoan, kereta api, kelapa, tembakau, teh, karet, minyak kelapa sawit, dan gula/tebu. Renceng mulut memang keahliannya, hampir semua pihak yang mempunyai kepentingan di Medan berada dalam rangkulannya. Pemerintah Hindia Belanda, Kesultanan dan masyarakat Deli, masyarakat Medan, dan Kekaisaran Tiongkok; semuanya dijadikan teman. Selain bersahabat, Tjong A Fie juga dikenal sebagai filantropis yang memberikan bantuan tanpa memandang bulu. Bangunan raya seperti Istana Maimun dan Masjid Raya Medan termasuk dalam daftar riwayat aksi sosialnya.

Rumah Tiga Gaya

Pintu Gerbang Rumah Tjong A Fie circa 1900-1930 (collectie.wereldculturen.nl)
Pintu Gerbang Rumah Tjong A Fie circa 1900-1930 (collectie.wereldculturen.nl)

Rumah Tjong A Fie adalah satu-satunya rumah tinggal yang dibangun awal abad XX yang masih berdiri sampai sekarang. Nuansa Tionghoa sudah tampak jelas pada pintu gerbang masuknya. Dari pintu gerbang ke bangunan utama dipisahkan oleh halaman yang ditanami tanaman-tanaman hias dan bunga-bunga.

Kondisi Gerbang Rumah Tjong A Fie Sekarang
Kondisi Gerbang Rumah Tjong A Fie Sekarang

Rumah konglomerat itu terdiri dari bangunan utama dengan tambahan sayap di bagian kiri dan kanannya, pemisahnya adalah ruang terbuka. Bangunan sayap kiri dulunya digunakan sebagai ruang tamu khusus untuk etnis Melayu dan bangunan sayap kanan dulunya adalah ruang tamu khusus kerabat atau keluarga beretnis Cina.

Kemewahan di Salah Satu Sudut Rumah
Kemewahan di Salah Satu Sudut Rumah

Walaupun sang empunya berasal dari Tiongkok, bangunannya tidak sepenuhnya bergaya Tionghoa. Rumah mewah itu merupakan perpaduan dari tiga gaya arsitektur, yaitu Tionghoa, Eropa, dan Melayu. Gaya Tionghoa sangat jelas terlihat pada pintu gerbang dan ornamen-ornamen yang menghias bangunannya. Jendela kayunya bergaya Melayu dan tiang-tiang besar di dalam rumah sangat jelas bergaya Eropa.

Beberapa Perkakas Mewah Dijadikan Pajangan
Beberapa Perkakas Mewah Dijadikan Pajangan

Tak hanya bangunannya saja, di dinding dan di berbagai sisi rumah itu banyak sekali ornamen dan furnitur mewah. Dindingnya banyak dihiasi relief dan ukiran khas Tionghoa. Ruangan-ruangannya dihiasi dengan berbagai furnitur mewah. Nilai sejarah dan kekayaan budaya rumah Tjong A Fie tak hanya pada bangunannya saja, tetapi aksesoris dan perabotannya juga. Karena itulah rumah ini sangat pantas menyandang status Cagar Budaya Nasional.