Pembangunan Museum Batik Indonesia

0
1721

 

Peletakan Batu Pertama Museum Batik Indonesia
Direktur Jenderal Kebudayaan, Prof. Dr. Kacung Marijan saat peletakan batu pertama Museum Batik Indonesia.

Pembangunan Museum Batik Indonesia saat ini telah memasuki pematangan lahan. Museum batik yang peletakan batu pertamanya telah diselenggarakan pada 21 Mei 2015 lalu ini akan dibangun di Kawasan Museum Pusaka dan Museum Serangga,Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Masterplan dan DED Museum Batik telah dibuat pada 2014 oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman melalui proses sayembara bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Museum Batik yang berlokasi di TMII akan dibangun di atas lahan seluas 6.451,25m2 dan luas bangunan sekitar 2.067m2. Pembangunannya akan dilaksanakan dalam 3 tahun (3 tahap). Realisasi Pembangunan Museum Batik pada 2015 ini adalah pekerjaan struktur bangunan gedung Museum sampai dengan Kolom lantai 3 (lantai 4 berupa dak atap); dan Land Clearing (pemindahan kandang kupu-kupu, kijang, plaza belakang dll).

Peletakan Batu Pertama Museum Batik Indonesia
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dr. Harry Widianto saat meletakkan batu pertama.

Pembangunan museum di Indonesia bisa dikatakan mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Hasil ini tentunya tidak terlepas dari Program Prioritas Nasional, yaitu Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Daerah berlomba-lomba dalam memajukan museumnya, sehingga perkembangan permuseuman di indonesia baik secara kualitas dan kuantitas tumbuh dengan signifikan.

Batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, dan sebagai tindak lanjut dari penetapan tersebut, perlu dibangun suatu wadah yang berbentuk museum. Tujuannya adalah sebagai salah satu tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik yang merupakan salah satu identitas bangsa kita. (SubditPP)