Berhasil menarik minat pemilik Bangunan Cagar Budaya di Kawasan Kota Lama Semarang

Pembukaan Kampanye Pelestarian Cagar Budaya yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya. Didampingi Wakil Wali Kota Semarang beserta jajarannya dan Surya Helmi selaku Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN)

Bertempat di Gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama Semarang, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah menyelenggarakan acara Kampanye Pelestarian Cagar Budaya. Acara yang berlangsung sejak 30 Oktober hingga 1 November 2018 berhasil menarik minat pemilik bangunan cagar budaya di Kawasan Kota Lama Semarang untuk mendaftarkan bangunannya di situs yang dikelola oleh Direktorat PCBM, yakni www.cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Selama tiga hari pelaksanaan acara, tercatat 75 bangunan yang didaftarkan. Angka tersebut melampaui jumlah pendaftaran saat kegiatan kampanye di Palembang dan Bandung.

Talkshow

Kampanye Pelestarian Cagar Budaya yang dibuka oleh Direktur PCBM Fitra Arda tidak hanya diisi kegiatan pendaftaran cagar budaya saja. Terdapat acara talkshow yang menghadirkan para pemangku kebijakan pelestarian cagar budaya di Kota Semarang. Di antaranya Indah Swastika Purnama Sari dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Surya Helmi sebagai Tim Ahli Cagar Budaya Nasional. Widya Widjayanti sebagai Tim Ahli Cagar Budaya Kota Semarang. Yuni Astuti selaku Kepala Subdirektorat Pengembangan Tenaga Cagar Budaya dan Museum. Chris Darmawan sebagai pemilik bangunan cagar budaya di Kota Lama Semarang. Kasturi sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Sukronedi selaku Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Albertus Kriswandhono sebagai konservator Kota Lama Semarang. Saryono sebagai Kepala Bidang Pajak PBB dan BPHTB Kota Semarang, dan Ni Made Westny Dwijayanti selaku figur publik.

Peserta Heritage Trail mendapat pengetahuan mengenai bangunan cagar budaya di Kawasan Kota Lama Semarang.
Peserta Heritage Trail mendapat pengetahuan mengenai bangunan cagar budaya di Kawasan Kota Lama Semarang.

Mengampanyekan cagar budaya kepada anak-anak

Tidak hanya membicarakan cagar budaya melalui talkshow, tim Direktorat PCBM juga mengampanyekan cagar budaya kepada anak-anak di Kota Semarang. Kegiatannya berupa mendongeng dan menulis mengenai cagar budaya. Ada juga Heritage Trail yang menghadirkan sejumlah peserta dari berbagai sekolah di Semarang. Mereka diajak berkeliling di sekitar Kawasan Kota Lama Semarang. Melalui dua kegiatan tersebut, Direktorat PCBM berusaha menanamkan semangat kepedulian terhadap cagar budaya kepada anak-anak. Oleh karena merekalah yang kelak akan mewarisi cagar budaya tersebut di masa depan.

Selain mengampanyekan cagar budaya dan pelestariannya, diisi juga dengan acara hiburan yang tetap mengedukasi. Di antaranya tutorial memakai kain jarik yang dipandu oleh Komunitas Diajeng. Tarian tradisional dari Sobokartti. Pentas musik akustik dari Ulin n Tris. Musik keroncong yang ditampilkan oleh grup Keroncong Cakar Pondasi, serta pentas musik Be Music. Acara hiburan tersebut digelar di teras Gedung Oudetrap yang menghadap Taman Srigunting. Warga sekitar dan pengunjung Kota Lama Semarang pun dapat dengan mudah menyaksikan berbagai acara tersebut. (Indrawan Dwisetya Suhendi-Sub Direktorat Registrasi Nasional)