Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Pada 27 Juli 1964, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus 1964, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia. Pertempuran terjadi bukan hanya antara lima puluh...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Selama lima tahun terakhir kepemimpinan Sukarno sebagai Presiden (1960-1965), tidak menutup mata bahwa hasil-hasil di bidang politik (bukan ekonomi) bisa dikatakan cukup baik. Seperti kembalinya Irian Barat kepangkuan Ibu Pertiwi pada 1 mei 1962....
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Salah satu kampanye Sukarno dalam pelaksanaan program pemerintahnya sampai 1965 adalah penyelenggaraan REVOLUSI INDONESIA. Dirinya merupakan pemimpin Besar Revolusi Indonesia itu. Berbagai pidato yang dibuatnya menandakan realisasi program revolusinya itu. Pada 17 Agustus 1959...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Pada 1960 terjadi perimbangan kekuatan politik di Indonesia yang penting, yaitu Presiden, tentara dan PKI. Ini bukan tanpa rencana yang matang. Berbagai persoalan nasional perlu didukung kekuatan politik yang kuat dan bersatu. Di antara...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Sesuai dengan konstitusi UUD 1945, Sukarno adalah Presiden (kepala negara) dan juga Perdana Menteri (kepala pemerintahan). Pada 6 Juli 1959 Perdana Menteri Djuanda mengembalikan mandatnya, dan Presiden menyusun kabinetnya. Kabinet pada 1959 ini dinamakan...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Pada  22 April 1959 diadakan sidang lengkap Konstituante di Bandung. Dalam pertemuan itu Sukarno menyampaikan buah pikirannya tentang kembali ke UUD 1945. Dalam pidato selama dua setengah jam itu ia mengkritik cara kerja Konstituante...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Persoalan Irian Barat tidak bisa dilepaskan dengan pergolakan politik dalam negeri. Penyelesaian pasca KMB berbuntut panjang dengan upaya kembalinya Irian Barat kepangkuan RI yang tertunda-tunda. Apalagi resolusi Dewan Keamanan PBB tidak berhasil mendesak RI-Belanda...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Dengan berakhirnya kabinet Ali Sastroamidjojo ke II pada 14 Maret 1957, pemikiran Presiden Sukarno untuk berkuasa penuh demi penyelamatan negara amat dibutuhkan. Apalagi Suwirjo yang diminta sebagai formatir selalu gagal. Akhirnya Sukarno menunjuk dirinya...
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Ketidakyakinannya pada partai-partai politik yang tidak saling cocok, membuat kegamangan politik bagi Sukarno di tanah air. Pada 1956 sering disebut sebagai titik balik sikap Sukarno untuk menunjukkan pemikiran baru untuk menentukan apa yang harus dibuatnya....
Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan "Balai Kirti" Pada 1953 dimaksudkan untuk mempercepat dilaksanakannya pemilihan umum sebagai amanat kemerdekaan. Undang-undang pemilu ditetapkan pada April 1953. Kabinet keempat yaitu kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953-12 Agustus 1955) dibentuk. Sukarno tampak puas setelah...