Beranda blog Halaman 22

Usulkan Tari Gandai Sebagai Warisan Budaya, Disdikbud Mukomuko Kunjungi BPNB Sumbar

0

Padang – Dalam rangka pengusulan Tari Gandai sebagai warisan budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muko-muko berkunjung ke Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat. kegiatan kunjungan tersebut dilakukan Senin (29/1) dengan diwakili oleh Kabid Kebudayaan Rasita, S.Pd beserta stafnya Isra, S.Sn. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala BPNB Sumbar Drs. Suarman beserta para peneliti di ruang rapat BPNB Sumbar.

Menurut Rasita, S.Pd, kunjungan tersebut bertujuan bukan hanya meningkatkan silaturahmi antar instansi yang memang sudah sejak lama terjalin khususnya antar pegawai. Namun hal yang utama dalam kunjungan tersebut adalah keinginan Pemda Mukomuko untuk mengusulkan Tari Gandai sebagai warisan budaya Mukomuko yang diakui secara nasional maupun dunia. Selanjutnya adalah terkait pelaksanaan Festival Kapung Sati Ratau Betuah yang akan dilaksanakan oleh Pemda dalam waktu dekat.

Terkait pengusulan Tari Gandai, kunjungan dimaksudkan untuk meminta masukan dan saran demi lancarnya prosesnya. Beberapa saran yang dimaksud khususnya terkait syarat-syarat yang dibutuhkan dan proses apa saja yang harus dilalui. Mereka juga meminta jika ada data-data tentang Tari Gandai yang mungkin akan mendukung pengusulan tersebut.

Kunjungan tersebut dirasa tepat mengingat BPNB Sumbar mempunya tugas dan fungsin sebagai pelestari budaya. BPNB Sumbar juga sudah berpengalaman dalam menggali, mendorong dan membantu mengusulkan warisan-warisan budaya. Selain itu, hal yang paling penting adalah bahwa beberapa peneliti sudah pernah melakukan kajian tentang Tari Gandai serta maestronya.

Kepala BPNB Sumbar, Suarman menyambut baik upaya pengusulan tari gandai tersebut dan menyatakan akan mendukung sepenuhnya. Dia juga menyampaikan masukan terkait syarat-syarat pengusulan yang harus dilengkapi sebagaimana yang tertera dalam form pengusulan warisan budaya tak benda. Suarman menyarankan beberapa data pendukung seperti hasil-hasil kajian, film-film dokumenter serta dokumentasi berupa foto-foto.

Selanjutnya Refisrul, peneliti BPNB yang juga pernah meneliti Tari Gandai menyatakan sangat mendukung  pengusulan tersebut. Dia juga menyarankan untuk lebih memperdalam kajian mengenai tari gandai. Selain itu dia mengusulkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan mahasiswa bisa membantu pengusulan tersebut. Satu hal penting yang disoroti Refisrul adalah masih kurangnya dokumentasi dan film dokumenter tari tersebut.

Masih banyak masukan lain dari peneliti, tapi yang paling penting adalah semua mendukung pengusulan tersebut. Sementara mengenai Festival Kapung Sati Ratau Betuah diusulkan untuk lebih menekankan pada tema multikultur. Hal ini untuk melibatkan seluruh etnis yang ada di Kabupaten Mukomuko, sehingga etnis-etnis tersebut turut merasa sebagai warga Mukomuko.

Semoga tercapai!

Suarman Hadiri Pembukaan Andalas Film Exhibition 2017

0

Padang – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat menghadiri pembukaan Andalas Film Exhibition 2017 pada Jumat, 17 November 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Flash Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas, Padang. Kepala BPNB Sumatera Barat Drs. Suarman hadir memberi kata sambutan dalam acara yang dibuka langsung oleh Dekan FIB Unand Hasanuddin. Kegiatan pembukaan ditandai dengan pemukulan gendang oleh Kepala BPNB Sumatera Barat dan Dekan FIB Unand.

Kehadiran Suarman dalam pembukaan Andalas Film Exhibition 2017 menunjukkan dukungan nyata BPNB Sumatera Barat dalam pengembangan potensi sineas muda untuk berkarya. Selain itu, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPNB mempunyai salah satu tugas dan fungsi dalam hal pelestarian budaya termasuk perfilman. Hal ini penting mengingat bahwa audiovisual sudah menjadi media yang tidak bisa dipisahkan dalam hal internalisasi nilai budaya.

Dalam sambutannya Suarman menyampaikan bahwa Indonesia merupakan adi daya kebudayaan dan Sumatera Barat salah satu lumbung dari kebudayaan tersebut. Sebagai lumbung kebudayaan, maka perlu untuk melakukan internalisasi nilai budaya kepada generasi muda, sehingga kebudayaan tersebut tidak luntur. Dan salah satu media internalisasi yang cukup efektif adalah lewat audiovisual.

Penandatangan kerjasama

Pada kesempatan pembukaan Andalas Film Exhibition 2017 tersebut Kepala BPNB Sumatera Barat Drs. Suarman serta Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Hasanuddin, M.Si sepakat untuk mempererat kerjasama kedua lembaga. Kesepakatan terutama adalah dalam hal pelestarian budaya. Bentuk kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kerjasama antar kedua lembaga.

Pelaksanaan Andalas Film Exhibition 2017 merupakan kegiatan perdana yang dirancang untuk memberi kesempatan kepada para pelajar yang berminat dalam perfilman. Rangkaian kegiatan terdiri dari kelas film dan simposium.

Sebagai informasi panitia Andalas Film Exhibition 2017 telah menyeleksi film-film yang ikut mendaftar dalam simposium. Menurut ketua panitia, ada sekitar 117 film yang mendaftar dan 19 film diantaranya lolos seleksi. Film-film tersebut merupakan produksi pelajar SMA/sederajat se-Indonesia dan umumnya mengangkat tentang fenomena remaja dan budaya masa kini.

Acara terakhir dalam pembukaan adalah pemutaran dua film hasil produksi peserta yang lolos seleksi.

Mengenang Masa Kecil Lewat Permainan Tradisional

0

Padang – Kembali ke masa kecil memang tidak akan pernah bisa lagi. Namun, mencoba melakukan aktivitas masa kecil dapat memunculkan kenangan akan kebahagiaan masa kecil. Hal itulah yang coba ditawarkan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat dalam pameran sejarah budaya di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada 16-18 November 2017. Selain menawarkan kesenangannya, pameran tersebut juga mencoba menggali dan mengenalkan karya-karya budaya tradisional yang saat ini semakin jarang ditemukan.

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat pada pameran kali ini memang menawarkan sajian  yang berbeda dari biasanya. Kalau sebelumnya hanya memamerkan buku-buku dan jurnal hasil penelitian, kali ini panitia menunjukkan langsung karya budaya. Beberapa diantaranya alat musik tradisional seperti bansi, talempong, pupuik batang padi serta gendang. Ada juga kerajinan tradisional seperti anyaman, termasuk proses pembuatan ketupat. Selain itu ada permainan tradisional berupa bakiak panjang, bakiak tempuruang, enggrang, congkak, yeye dan catur harimau.

Uniknya pada pameran kali ini, panitia tidak hanya mengenalkannya saja kepada pengunjung. Panitia malah menawarkan untuk berpraktek langsung dengan dipandu oleh orang yang ahli di bidangnya. Seperti mempraktekkan alat musik dengan didampingi pemain musik tradisi, mempraktekkan pembuatan ketupat serta permainan tradisional. Panitia juga menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk belajar.

Terang saja, dengan tawaran untuk mempraktekkan tersebut membuat tertarik para pengunjung untuk mencoba. Para pengunjung yang didominasi para pelajar akhirnya berbondong-bondong untuk belajar, mencoba bahkan hanya sekedar bertanya untuk mengetahui. Bahkan, selama tiga hari pelaksanaan pameran selalu dipenuhi pengunjung.

Pada hari ketiga, pameran menampilkan permainan tradisional Sumatera Barat. Beberapa diantara permainan yang dikenalkan antara lain Bakiak Tempuruang, Bakiak Panjang, Catur Harimau, Enggrang dan Yeye. Seperti biasa pameran kali ini dipadati pengunjung. Semua bentuk permainan dicoba dengan riang gembira. Mereka seolah teringat masa-masa bahagia ketika masih anak-anak.

Stand Pameran BPNB Sumbar Ramai Dikunjungi, Talempong jadi Magnet

0

Padang – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat turut memeriahkan gebyar pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.  Keterlibatan BPNB ditandai pembukaan stand ‘pameran sejarah dan budaya’ serta pemutaran film ‘Bioskop Keliling’. Beberapa koleksi buku-buku hasil penelitian BPNB serta alat musik tradisional Minangkabau dipamerkan dalam kegiatan tersebut.

Acara Gebyar pendidikan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan tema kegiatan “Generasi Cerdas, Kreatif dan inovatif”. Kegiatan ini dibuka pada Kamis, 16 November 2017 oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Ali Asmar. Kegiatan yang dilaksanakan di pelataran parkir Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat turut dihadiri juga oleh Wakil DPRD Prov Sumbar Guspardi Gaus, Kadisdik Sumbar Burhasman, Ketua Panitia Gebyar Pendidikan Ali Akbar, Danlantamal II Padang yang diwakili oleh Letkol Laut (PM) M. Darwin serta perwakilan Kepala BPNB Sumatera Barat.

BPNB Sumatera Barat yang membuka stand pameran sejarah dan budaya mencoba mengenalkan kebudayaan Minangkabau lewat buku-buku hasil penelitian. Buku-buku tersebut ditulis sendiri oleh para peneliti sebagai kegiatan rutin kantor. Beberapa diantara buku yang dikenalkan dan menjadi cerminan kebudayaan Sumatera Barat adalah Rendang, Mahakarya Rumah Gadang, Maestro Sumatera Barat dan lain-lain. Terdapat juga jurnal yang memuat karya ilmiah para peneliti seperti Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya serta Jurnal Suluah.

Selain mengenalkan buku-buku dan jurnal hasil penelitian. Pameran juga mencoba mengenalkan alat musik tradisional Minangkabau. Terdapat beberapa alat musik tradisional Minangkabau yang dikenalkan seperti Talempong, Pupuik Batang Padi, Gendang, Sarunai serta Bansi. Uniknya dalam pameran tersebut, para tamu berkesempatan mengenal dan mempraktekkan alat musik tersebut. Untuk itu, panitia telah menyiapkan instruktur yang menguasai alat musik tersebut. Jadi ketika tamu ingin tahu lebih dalam atau ingin mempraktekkan, bisa langsung bertanya kepada instrukturnya.

Pada pameran hari pertama, stand BPNB Sumatera Barat cukup menarik perhatian para tamu. Banyak peserta didik yang berkumpul mengelilingi. Ada yang membaca buku hasil penelitian, bertanya tentang alat musik tradisional, mempraktekkan alat musik serta hanya sekedar menyaksikan tamu yang lain memainkan alat musik. Panitia juga menawarkan beberapa doorprize bagi para tamu yang menambah ketertarikan berkunjung ke stand BPNB.

Salah satu alat musik yang cukup menarik perhatian tamu yang rata-rata pelajar itu adalah alat musik talempong. Banyak diantara mereka yang mencoba sendiri memukul alat musik tersebut. Sementara instruktur mengajar teknik dasar memukul talempong. Perhatian tamu memainkan alat musik tradisional semakin besar ketika panitia juga menawarkan hadiah bagi beberapa tamu yang bisa memainkan alat musik tersebut.

Selama tiga hari gelaran pameran, BPNB Sumatera Barat akan menampilkan karya-karya budaya Minangkabau. Selain buku, jurnal dan alat musik, panitia juga akan mengenalkan permainan tradisional melalui media yang telah disediakan. Nantinya para tamu akan diminta mempraktekkan langsung permainan tersebut. Selain itu, anyaman juga turut dikenalkan lewat praktek langsung. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan akan kekayaan budaya kepada generasi muda, sehingga meningkatkan rasa cinta terhadap budaya sendiri.

Wakil Bupati Membuka Resmi Revitalisasi Kesenian Tradisional Mukomuko

0

Mukomuko (BPNB Sumbar) – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat menggelar Revitalisasi Kesenian Tradisional di Kabupaten Mukomuko. Kegiatan dilaksanakan pada 31 Oktober 2017 di halaman Kantor Camat Air Dikit. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Wakil Bupati Mukomuko Haidir, SIP. Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut Camat Air Dikit, Camat Muko-Muko, Kepala Dinas Pendidikan serta kepala desa se-kecamatan Air Dikit. Acara diawali dengan doa, sambutan Camat Air Dikit, Sambutan Kepala BPNB Sumbar, Pembukaan oleh Wakil Bupati.

Kegiatan revitalisasi kesenian tradisional merupakan program kerja Balai Pelestarian Nilai Sumatera Barat untuk menggali dan mengembangkan kembali kesenian tradisional yang sudah mulai langka. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan serta mengajarkan ke masyarakat nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian tersebut sehingga menjadi penguat identitas bagi generasi muda. Selain itu, kegiatan ini juga hendak menunjukkan kepada masyarakat bahwa kebudayaan kita sangatlah kaya dan beragam.

Kepala BPNB Sumbar Drs. Suarman dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah setempat yang berkomitmen membangun kebudayaan daerah Mukomuko. Komitmen tersebut layak diapresiasi dengan berbagai kegiatan, salah satunya pertunjukan kesenian. Dia juga menambahkan komitmen pemerintah setempat dalam pelestarian budaya mendorong BPNB Sumatera Barat melaksanakan beberapa kegiatan di Muko-muko termasuk Belajar Bersama Maestro dan Revitalisasi Kesenian.

Selain itu Suarman juga menyampaikan dukungannya dalam hal pelestarian budaya Mukomuko akan membantu membukukan kebudayaan Mukomuko serta mendelegasikan para peneliti dari BPNB Sumatera Barat untuk mensukseskan penulisan tersebut.

Adapun sanggar yang tampil selama perhelatan revitalisasi kesenian tradisional antara lain: 1) Tari Gandai dari Sanggar Air Dikit, 2) Tari Sikambang Anak dari Sanggar Palito, serta 3) Kesenian Kuda Lumping dari Sanggar Karya Budaya.

Pelaksanaan Revitalisasi Kesenian Tradisional Mukomuko diikuti antusias oleh masyarakat setempat. Harapannya, pelaksanaan kegiatan ini akan menyadarkan masyarakat khususnya generasi muda akan keragaman dan kekayaan kebudayaan bangsa yang harus dipelihara.

Belajar Bersama Maestro Sumatera Barat Resmi Dibuka

0

Padang Panjang (BPNB Sumbar) – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat mengadakan Kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) di Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan dipusatkan di Kota Padang Panjang dengan jumlah peserta 80 orang dari 4 sekolah yaitu SMPN 5 Padang Panjang, SMPN 6 Padang Panjang, SMPN 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar dan SMPN 3 X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Selain itu empat Maestro yang dipimpin oleh Emri, S.Sn, M.Sn dari ISI Padang Panjang didapuk sebagai pelatih. Pembukaan BBM ini dilaksanakan pada Rabu, 1 November 2017 di SMP Negeri 5 Padang Panjang oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Padang Panjang, Dr. Desmon, M.Pd.

Kasubbag Tata Usaha BPNB Sumbar Titit Lestari dalam laporan pembukaan menyampaikan bahwa salah satu tujuan dilaksanakannya kegiatan BBM ini adalah untuk menumbuhkan kembali sifat bersosialisasi siswa dengan sesama teman dan lingkungannya. Pada saat sekarang para siswa lebih senang berinteraksi dengan gadget/android daripada berinteraksi dengan sesama teman. Memang gadget juga ada sisi positifnya, namun permasalahannya yaitu siswa bisa menghabiskan waktu berjam-jam dengan gadgetnya sehingga tidak mempunyai waktu lagi untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan diadakannya kegiatan BBM ini, siswa diharapkan memiliki waktu untuk berinteraksi dan bersoialisasi dengan teman dan lingkungan melalui latihan menari, bermain musik tradisional dan seni tradisi lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Padang Panjang, Dr. Desmon, M.Pd. dalam sambutannya menyambut positif dilaksanakannya kegiatan BBM Sumbar di Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar, karena sangat kurangnya jam pelajaran kesenian dan muatan lokal di sekolah. Selain itu juga masih terbatasnya jumlah guru kesenian di masing-masing sekolah. Dr. Desmon, M.Pd mengharapkan kegiatan BBM ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Dr. Desmon, M.Pd mengharapkan, melalui kegiatan BBM ini para siswa tidak hanya belajar menguasai seni tradisi Minangkabau dari maestro, tetapi sekaligus juga bisa menggali nilai-nilai dan makna filosofis dari seni tradisi yang dipelajarinya. Oleh sebab itu Dr. Desmon, M.Pd menilai sangat tepat Maestro yang ditunjuk merupakan tim yang berasal dari ISI Padang Panjang, karena selain menguasai seni tradisi sekaligus memiliki pengetahuan mengenai filosofis seni yang dikuasai.

Selain itu Dr. Desmon, M.Pd juga mengharapkan kerjasama antara BPNB Sumbar dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Padang Panjang akan terus berlanjut pada kegiatan-kegiatan lainnya.

Maestro dalam kegiatan ini merupakan tim dari ISI Padang Panjang yang diketuai oleh Emri, S.Sn, M.Sn, yang merupakan dosen ISI Padang Panjang. Emri, S.Sn, M.Sn dan tim baru saja tampil pada Festival Internasional di Jogjakarta Pada tanggal 26 dan 29 Oktober 2017 dengan pertunjukan berjudul “Balega di Tanah Manang”.

Emri, S.Sn, M.Sn dalam arahannya kepada siswa pada pembukaan BBM Sumatera Barat, menyampaikan bahwa masa-masa SMP merupakan masa-masa rawan dalam proses pencarian jati diri. Energi yang besar dan emosi yang masih labil, sangat mungkin membuat anak terjerumus ke dalam hal-hal yang negative, apabila tidak diarahkan dengan baik. Kegiatan BBM ini merupakan salah satu wadah untuk melepaskan energi dan emosi siswa untuk hal-hal positif dengan belajar seni tradisi. Lebih jauh, dengan menguasai seni tradisi, sekaligus memahami nilai-nilai dan makna filosofisnya, secara tidak langsung akan membentuk watak dan karakter siswa.

Namun Emri, S.Sn, M.Sn juga menyampaikan bahwa seni itu tidak terlepas dari minat dan bakat dari masing-masing siswa. Meskipun dipaksa untuk  mempelajari suatu seni, apabila siswa tidak memiliki bakat disitu maka hasilnya tidak akan maksimal. Oleh sebab itu untuk kegiatan BBM Sumbar ini, Emri, S.Sn, M.Sn bersama tim belum berani menetapkan materi yang akan diberikan dalam pelatihan nantinya. Beliau ingin materi yang akan diberikan nantinya disesuaikan dengan minat dan bakat masing-masing siswa. Apakah siswa yang bersangkutan lebih berbakat menari, vocal, atau bermain musik. Hal ini baru dapat terlihat pada latihan pertama kali nantinya.

Kegiatan ini akan berlangsung selama sebulan penuh dengan bentuk pelatihan. Semoga dengan adanya kegiatan ini, para siswa-siswi yang terlibat lebih mencintai seni tradisi sebagai identitasnya.

 

(Kontributor: Erric Syah)

Peserta Terbaik Workshop Sejarah dan Budaya

0

 

Padang (BPNB Sumbar) – Workshop Sejarah dan Budaya telah selesai. Harapannya kegiatan tersebut akan menciptakan pengajar sejarah dan budaya yang kompeten, baik dalam memberikan pendidikan sejarah dan budaya maupun dalam menulis. Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat Drs. Suarman.

Dalam acara penutupan pada Jumat, 27 Oktober 2017 di Hotel Daima Padang, Suarman berpesan agar para guru memiliki kemampuan menulis dan BPNB Sumatera Barat akan mengakomodir berbagai tulisan untuk dijadikan buku.

“saya mendorong para guru khususnya guru sejarah dan seni budaya agar mempunyai kompetensi mengajar. Dan BPNB Sumatera  Barat akan menerbitkan buku semacam bunga rampai untuk mengakomodir tulisan-tulisan tersebut” demikian Suarman.

Pada kesempatan penutupan tersebut diumumkan enam peserta workshop terbaik yang selanjutnya diberi apresiasi. Adapun keenam peserta terbaik tersebut diantaranya:

1.       Endriarti dari SMA Semen Padang

2.       Hj. Haslinda, S.Pd dari SMP N.8 Padang

3.       Helfarianto dari SMA Pertiwi I Padang

4.       Dra. Erma dari SMA 13 Padang

5.       Edrianif dari SAM N.7 Padang

6.       Yuliswarti dari SMA N.2 Padang

Para peserta terbaik ini dinilai dari subtansi tulisan, aplikasi teori dari materi yang diberikan sebelumnya serta performance dalam presentasi karya ilmiah.

Harapannya, melalui kegiatan ini ke depan para guru-guru sejarah dan seni budaya memiliki wawasan yang lebih luas dan mampu dalam menyajikan peristiwa sejarah dengan lebih menarik. Sehingga mampu meningkatkan minat peserta didik dalam belajar sejarah dan seni budaya.

Belajar Bersama Maestro di Kota Prabumulih Propinsi Sumatera Selatan

0

Prabumulih (BPNB Sumbar) – Kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat di Propinsi Sumatera Selatan tahun 2017 dipusatkan di Kota Prabumulih. Kegiatan berlangsung selama dua bulan dengan kuantitas pertemuan 17 kali melibatkan siswa-siswi sebagai peserta dan beberapa Maestro lokal. Kegiatan ini diadakan di empat sekolah yakni SMP 1, SMP 3, SMP 7 dan SMP 9 dengan melibatkan peserta didik masing-masing sekolah.

Kegiatan BBM di Kota Prabumulih merupakan rangkaian dari kegiatan BBM di wilayah kerja BPNB Sumatera Barat yang terdiri dari Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Adapun tujuan dari kegiatan ini yakni menumbuhkembangkan minat/bakat para siswa serta melestarikan kebudayaan daerah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman para maestro budaya dengan siswa serta mendekatkan siswa dengan budaya daerahnya.

Selain peserta, kegiatan ini juga melibatkan beberapa maestro dalam berbagai bidang yakni Maryati (maestro kuliner), Harnita Agustin (maestro lagu tradisional), Taufik (maestro tari tradisional), dan Albani (maestro kesenian tradisional). Masing-masing Maestro diminta berbagi pengalaman dan kemampuannya ke satu sekolah. Pembagian tugas tersebut yakni kuliner-Maryetti, mengajarkan kepada siswa SMP 3,  maestro lagu tradisional –Harnita Agustin mengajarkan siswa SMP 7, maestro tari tradisional –Taufik mengajarkan siswa SMP 9, dan maestro kesenian tradisional –Albani mengajarkan siswa SMP 1.

Setelah melalui proses latihan dan berbagi pengalaman selama 17 kali pertemuan, maka pada Selasa, 24 Oktober 2017 di halaman SMP 9 Kota Prabumulih kegiatan BBM secara resmi ditutup. Kegiatan penutupan dihadiri oleh perwakilan BPNB Sumatera Barat yaitu  Koordinator Fungsional-Undri, SS.M.Si.

Dalam sambutannya Undri, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting sekali dalam menumbuhkembangkan serta melestarikan kebudayaan daerah, dengan mentransferkan ilmu yang dimiliki oleh para maestri kepada siswa-siswi. Ilmu yang didapat oleh siswa-siswi dapat diterapkan dan ditransfer kepada teman-temannya lainnya. Nilai-nilai dalam kegiatan yang telah diajarkan oleh para maestro menjadi peganggan hidup kedepannya.

Sementara itu Asisten I Sekretaris Daerah Kota Prabumulih Propinsi Sumatera Selatan dalam sambutannya menyampaikan ucapakan terima kasih kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat yang telah melaksanakan kegiatan ini di Kota Prabumulih. Kegiatan ini sangat penting dalam rangka menumbuhkembangkan minat siswa terhadap kebudayaan daerah, dan hal ini sejalan dengan visi dan misi dari Kota Prabumulih.

Terakhir kegiatan menampilkan tari, musik, lagu tradisional dan kuliner dari hasil belajar para siswa selama 17 kali pertemuan tersebut. Harapan kedepan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah untuk melaksanakannya, dan berguna bagi para siswa-siswi kedepannya.

Kontributor: Undri

Belajar Bersama Maestro Kota Padang Resmi Ditutup

0

Padang (BPNB Sumbar) – Setelah berjalan hampir dua bulan, Belajar Bersama Maestro (BBM) Kota Padang secara resmi ditutup. Penutupan dilakukan pada Jumat 27 Oktober 2017 di Ruang Sidang Kantor BPNB Sumbar di Jl. Belimbing Raya, Kuranji, Padang. Acara penutupan secara langsung dilakukan oleh KasubBag Tata Usaha Ibu Titit Lestari. Hadir dalam penutupan tersebut Hendri Yusuf sebagai perwakilan tokoh seni yang dilibatkan dalam kegiatan BBM.

Pada kesempatan tersebut Hendri Yusuf menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbagi ilmu bagi anak-anak sekolah serta para pegawai BPNB Sumatera Barat. Dia juga mengapresiasi tingginya motivasi para pegawai dalam belajar kesenian tradisional tanpa terhalang usia. Para pegawai bersedia meluangkan sedikit waktu di luar jam kerja untuk belajar. Dia mengaku senang melihat semangat para pegawai dalam latihan.

Selanjutnya dia menambahkan bahwa belajar kesenian membutuhkan proses panjang dan harus berkelanjutan.

Kasubbag Tata Usaha, Titit Lestari dalam sambutannya juga turut senang atas semangat para pegawai. Dia sekaligus menyampaikan terima kasih kepada maestro yang dilibatkan dalam kegiatan. Dia berharap dengan adanya kegiatan ini, pelestarian budaya semakin hari semakin berkembang.

Acara penutupan Belajar Bersama Maestro (BBM) turut memberi apresiasi kepada para pegawai yang progresnya cukup selama latihan. Penilaian ini diberikan oleh instruktur atas kerajinan serta progres latihan yang diperoleh. Sementara penilaian serta apresiasi kepada siswa-siswi yang terlibat dalam kegiatan telah diberikan sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, Belajar bersama maestro di Kota Padang melibatkan siswa-siswa SMA sederajat. Selain melibatkan peserta didik, kegiatan ini juga melibatkan tokoh budaya (Maestro) yang sudah dikenal di Sumatera Barat yakni Mak Katik dan seniman Hendri Yusuf.  Maestro ini didapuk sebagai narasumber utama yang kemudian berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada para peserta selama dua bulan atau sekitar 16 kali pertemuan. Para peserta dididik dalam banyak hal seperti tari, randai, alat musik dan sebagainya.

 

Pegawai BPNB Sumbar juga Belajar Kesenian Tradisional

0

Padang (BPNB Sumbar) – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tugas dan fungsinya sebagai pelestari budaya. Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut BPNB Sumbar melaksanakan berbagai program seperti inventarisasi, revitalisasi serta internalisasi nilai-nilai budaya.

Salah satu kegiatan berkaitan dengan internalisasi nilai budaya tersebut adalah Belajar Bersama Maestro. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali, mengenalkan dan mengajarkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda melalui pelibatan tokoh-tokoh budaya lokal. Tujuan dari kegiatan ini jelas, agar generasi muda mengenal, mengetahui dan cinta akan budayanya. Sehingga tidak kehilangan identitas sesungguhnya.

Pelaksanaan kegiatan belajar bersama maestro dilakukan di tiga provinsi wilayah kerja BPNB Sumatera Barat yakni Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Selain melibatkan tokoh-tokoh budaya seperti seniman tradisional, tokoh adat, kegiatan ini melibatkan peserta siswa-siswa SMP dan SMA sederajat sebagai peserta kegiatan. Selama beberapa pertemuan, para siswa ini akan diajarkan dan dilatih untuk menguasai salah satu bentuk kesenian daerahnya.

Namun demikian, kurang elok rupanya ketika program Belajar Bersama Maestro tersebut hanya melibatkan pelajar, sementara panitianya tidak memahami. Untuk itu, kegiatan Belajar Bersama Maestro juga kemudian menyasar kepada para pegawai BPNB Sumatera Barat yang berminat akan kesenian tradisional.  Sedikit waktu luang selepas kerja, para pegawai mengadakan latihan kesenian tradisional dengan alat-alat yang sudah tersedia.

Peserta yang terlibat dibagi berdasarkan niatnya, ada yang menari, menabuh gendang, serta menabuh talempong. Mereka diajarkan oleh instruktur yang terlibat dalam kegiatan Belajar Bersama Maestro. Selama beberapa kali latihan, para peserta begitu antusias mengikuti dan sebagian besar sudah memahami pelajarnnya. Hal ini menjadi nilai positif, bahwa ke depan mereka bisa ditampikan untuk kegiatan-kegiatan sosialisasi kebudayaan khususnya kesenian tradisional.