Oncom Dawuan Mendunia

You are currently viewing Oncom Dawuan Mendunia

Oncom Dawuan Mendunia

ONCOM DAWUAN MENDUNIA

Oleh :
Risa Nopianti
(BPNB Jabar)

 

Oncom Dawuan Oncom Dawuan
Ciri Khas nu Tradisional
Dituang Nikmay Rasana Pelem
Ditambihan ku Sangu Haneut

Oncom Dawuan-Oncom Dawuan
Ti Kapungkur tos Kakoncara
Da Kuraos Rasa Oncomna
Urang Sadaya Bakal Kabita

Oncom Dawuan Oncom Dawuan
Janten Hiji Kabangggan
Oncom Dawuan Oncom Dawuan
Tandang Dina Sandang Pangan
Oncom Dawuan Oncom Dawuan
Kabanggaan Urang Subang
Oncom Dawuan Oncom Dawuan
Sing Dugi ka Mancanagara

Oncom Dawuan
Sumber foto: Dok. BPNB Jabar 2021

Tabuhan alu dan lisung mengiringi para ibu-ibu bernyanyi. Semilir angin, dan sejuknya pemandangan hijau lahan pesawahan menghampar di sudut-sudut Desa Dawuan. Bait-bait lagu yang dinyanyikan para ibu mengenai Oncom Dawuan menjadi bukti bahwa masyarakat Dawuan memiliki kebanggaannya terhadap Oncom Dawuan sebagai warisan budaya dari Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang.
Kecamatan Dawuan, yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terdiri dari 10 Desa, salah satunya adalah Desa Dawuan Kaler yang telah sejak lama dikenal sebagai Desa penghasil Oncom Dawuan. Desa Dawuan Kaler hanya terdiri dari 5 RW, tiga diantaranya yaitu RW 1, RW 2, dan RW 5 lebih dikenal sebagai Kampung Babakan Oncom. Kampung Babakan Oncom menjadi sentra pengolahan oncom di Kecamatan Dawuan, karena di daerah ini banyak ditemui para pengrajin oncom yang sangat terkenal di daerah Subang dan sekitarnya.
Kecamatan Dawuan memiliki potensi pertanian yang masih bertahan dan menjadi unggulan bagi masyarakat serta pemerintah setempat, yaitu pertanian padi dan palawija. Umumnya para petani di Kecamatan Dawuan melakukan tiga kali pola tanam dalam satu siklus tahunan pertanian mereka. Musim tanam pertama dan kedua adalah padi sawah yang mengandalkan irigasi teknis dan setengah teknis, sedangkan musim tanam ketiga yaitu palawija yang umumnya didominasi oleh tanaman jagung, kacang tanah, kacang panjang dan kedelai.
Sebagai sentra penghasil oncom, yang bahan bakunya terbuat dari kacang tanah, produksi tanaman kacang tanah pada masa lalu biasanya mampu mencukupi kebutuhan para pengrajin oncom yang ada di sekitarnya selama satu tahun. Kualitas kacang tanah yang dihasilkan pun cukup baik karena memang dipanen sesuai dengan umur kacang yang telah ditentukan untuk mencapai kualitas terbaik yaitu 90 hari. Hal ini tentunya berimbas pada kualitas oncom yang dibuat oleh pengrajin. Namun saat ini produksi kacang tanah di Kecamatan Dawuan semakin menurun karena para petani lebih memilih menanam jagung yang lebih menguntungkan secara ekonomis.
Tradisi membuat oncom di Kampung Babakan oncom telah ada sejak masa pendudukan Belanda atau kira-kira sekitar 3-4 generasi. Kondisi saat ini di Kampung Babakan Oncom sangat memprihatinkan karena sekalipun oncom Dawuan sudah dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Subang secara umum, dan di Jawa Barat lebih khusus lagi, namum pengrajin yang menekuninya malah sudah jarang. Hanya terdapat tidak lebih dari 15-20% saja orang saja yang saat ini masih bertahan menjadi pengrajin oncom di Kampung Babakan Oncom, dan itupun sebagian besar didominasi oleh kaum tua, seperti H. Harun, dan H. Omon yang memang sudah cukup lama menekuni kegiatan pembuatan Oncom Dawuan. Sedangkan pengrajin mudanya hanya ada sekitar 10 orang seperti Pak Wawan dan Pak Lomri.
Kekhasan Oncom Dawuan terletak pada rasanya yang gurih dan renyah karena dibuat dari bahan baku kacang tanah yang memang memiliki citarasa gurih sebagai bahan masakan. Umumnya masyarakat Sunda mengenal oncom yang bahan bakunya terbuat dari kacang kedelai, namun di Dawuan menggunakan kacang tanah sehingga lebih gurih Ketika diolah.

Tutug Oncom
Sumber foto: Dok. BPNB Jabar 2021

Oncom Dawuan dapat dibuat untuk berbagai campuran atau pelengkap makanan utama, atau bisa juga diolah sebagai lauk pauk teman untuk makan nasi, seperti pais oncom, goreng oncom, ataupun sebagai pelengkap nasi tutug oncom. Oncom Dawuan juga dapat dioleh menjadi aneka panganan ringan yang kaya akan nutrisi seperti comro atau misro.
Terdapat dua jenis oncom yang diproduksi oleh para pengrajin di Kampung Babakan Oncom, yaitu jenis oncom kacang dan oncom dadut. Perbedaannya selain terdapat pada kualitas, juga harga, dan tentunya rasa. Oncom Dawuan merupakan jenis oncom premium yang terbuat dari kacang tanah asli dan diberi campuran ragi kemudian difermentasi, sedangkan Oncom Dadut sama sekali tidak mengandung unsur kacang tanah di dalamnya, hanya terdiri dari campuran ampas tahu atau glugur/ongok dalam bahasa masyarakat setempat, dan dicampur dengan ragi. Dari sisi harga oncom kacang tentunya jauh lebih mahal dari oncom dadut, karena harga kacang juga yang tidak murah. Begitupula dari sisi rasa oncom kacang tanah lebih enak dibandingkan denga noncom yang tidak mengandung kacang.
Membuat Oncom Dawuan cukup mudah, kacang tanah berkualitas yang telah dipisahkan dari kulitnya kemudian digiling hingga kulit arinya terlepas. Setelah bersih dari kulit ari, kacang tanah dicuci hingga bersih dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Setelah melalui proses pencucian, kacang tanah dikukus mengunakan dandang selama 30-45 menit hingga kacang matang dan lunak sempurna. Kacang yang telah matang, didinginkan dengan cara diangin-anginkan. Pada beberapa produk, untuk menekan harga pengrajin biasanya mencampur kacang tanah dengan ampas tahu, namun oncom dawuan asli umumnya murni kacang tanah tanpa ada campuran. Setelah kacang benar-benar dingin, selanjutnya kacang siap untuk dicetak dalam cetakan berukuran 50×100 cm. Kacang tanah ditata sedemikian rupa dalam sebuah cetakan yang memiliki tinggi ± 5 cm, baru kemudian ditaburi ragi secara merata. Setelah didiamkan selama 1-2 hari, atau setelah muncul jamur-jamur oncom, maka oncom siap dipanen atau diolah menjadi aneka olahan kuliner.
Kenikmatan Oncom Dawuan yang sangat menggugah selera menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang menyukainya. Harapan akan adanya ekspansi oncom Dawuan ke berbagai daerah, bahkan ke mancanegara sebagaimana yang terdapat pada lirik lagu di atas, bukan hal yang tidak memungkinkan bagi masyarakat Subang. Namun begitu diperlukan upaya berbagai pihak untuk mewujudkannya menjadi kenyataan, seperti halnya Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tengah berupaya menjadikan Oncom Dawuan sebagai warisan budaya daerah Subang atau Jawa Barat pada umumnya. Pihak-pihak lain juga perlu memberikan dukungan khususnya Dinas Pertanian yang diharapkan mampu membantu para petani kacang tanah di Kecamatan Dawuan untuk dapat meningkatkan produksi tanam, sehingga keberadaan Oncom Dawuan dapat terlestarikan dengan baik.