Tepat hari ini 94 tahun silam, 23 April 1926, di Wates-Kulonprogo-Yogyakarta lahirlah Trubus Sudarsono. Meski belajar melukis secara otodidak, Trubus mengasah bakat seninya dengan bergabung dalam SIM (Seniman Indonesia Muda) pimpinan S. Sudjojono, Pelukis Rakyat yang diketuai Hendra Gunawan, juga aktif dalam Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Ia juga sempat menjadi salah satu pengajar ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia).
Trubus banyak mengungkap kehidupan masyarakat bawah sebagai upaya penggambaran kebenaran realitas yang didasarkan pada paradigma estetik kerakyatan. Seperti pada lukisan “Mbah Irosentono” (1960) yang telah menjadi koleksi negara dan disimpan di Galeri Nasional Indonesia. Ditampilkan seorang kakek menggunakan blangkon (ikat kepala), pakaian komprang (sangat longgar), dan berkalung sarung, yang sedang mengasah sabit di halaman rumahnya yang sederhana. Lukisan ini mengungkap makna tentang kecintaan dan kesungguhan manusia dalam bekerja bahkan sampai tua renta.
*bbs