Diciptakan oleh para ahli konservasi dari Balai Konservasi Borobudur
Jika pada artikel sebelumnya membahas sekoci untuk mengurangi volume larutan PEG dalam konservasi perahu kuna Punjulharjo, Rembang. Dalam tulisan ini akan membahas mengenai sistem pemanas, yang diciptakan oleh para ahli konservasi dari Balai Konservasi Borobudur. Sistem pemanas itu terbagi menjadi Instalasi air dan instalasi listrik.
Instalasi air terdiri atas inlet air dingin yang dibuat automatis (bila bak air penuh kran akan menutup). Air dingin diambil dari air pansimas (ledeng). Air dari outlet bak dihubungkan dengan pipa stainless steel diameter 1,5 inch ke in let pompa. Dari outlet pompa dipagi ke empat pipa stainless steel berdiameter 1 inch yang terendam larutan PEG dan menempel di bawah sekoci. Kemudian menyatu kembali dengan pipa stainless steel berdiameter 1,5 inch yang terhubung dengan bak air. Seluruh pipa yang terexpose di udara dibalut dengan glass wool agar suhu air di dalam pipa tidak hilang.
Bagian-bagian dari sistem pemanas
Bagian-bagian dari sistem pemanas adalah sebagai berikut.
- 1 bak air yang terbuat dari stainlles steel, volume 2 m³.
- Enam coil dengan daya 3000 watt.
- pompa air kapasitas 150 liter/menit.
- instalasi air (pipa stainless steel diameter 1,5 inch dan 1 inch, tebal 1mm.
- Dua sensor suhu larutan PEG.
- panel listrik untuk mengendalikan/mengatur pemanas, pompa air dan sensor.
- Suplay daya listrik dari PLN sebesar 11,7 KW tegangan 220 volt, 1 phase (pada 12 Agustus 2016 dari 900 watt diubah menjadi 11700 watt (11,7 KW)
Instalasi listrik dari PLN masuk ke panel pengendali. Di dalam panel listrik terdapat pemutus arus (switch) untuk pompa dan coil. Antara sensor suhu larutan, pompa air dan pemanas dibuat seri. Bila suhu pada larutan telah tercapai, maka sistem akan berhenti (off). Coil pemanas pada sistim ini juga dapat dioperasikan (on) tanpa menghidupkan pompa. Namun cara ini hanya dilakukan pada pemanasan awal. Pada waktu operasi, sensor, pompa dan coil pemanas dalam kondisi hidup (on).
Sistem kerja instalasi linstrik adalah sebagai berikut. Tiga coil dihidupkan untuk memanasi air didalam bak hingga suhu mencapai 80–85 derajat celsius. Kemudian pompa dihidupkan untuk menyirkulasikan air panas melalui pipa yang yang terendam larutan PEG. Air panas yang lewat didalam pipa akan terinduksi hingga pipa menjadi panas. Panas pada permukaan pipa akan terserap larutan PEG. Suhu diatur melalui pengatur suhu yang terpasang pada sensor yang dimasukkan kedalam larutan PEG antara 55 s/d 60 derajat Celsius. Bila suhu larutan yang diinginkan telah tercapai, sensor akan memutus arus listrik dan sistim sirkulasi akan berhenti (off). Air panas yang telah terserap panasnya oleh PEG akan menjadi dingin dan dimasukkan kembali ke bak air untuk dipanasi kembali.
Penelitian kadar air papan perahu
Mulai 30 september 2016 dilakukan pengukuran kadar air pada papan perahu yang tidak terendam. Tujuannya untuk mengentahui apakah telah mencapai kadar air keseimbangan.
Kadar air keseimbangan pada kayu adalah kadar air saat kayu sudah tidak menyerap maupun melepas air. Meskipun menyerap air diudara pada waktu relative humidity naik, namun pada waktu relative humidity turun air yang terserap akan dilepas kembali dan kadar air kayu kembali ke posisi semula.
Untuk besaran kadar air keseimbangan atau kadar air kering udara daerah tropis sekitar 12%–20%. Biasanya Kadar air keseimbangan berada di bawah kadar air titik jenuh serat, yaitu air yang menempel pada dinding sel kayu yang besarannya sekitar 30%. Kayu tidak akan mengerut atau menyusut bila kadar airnya dipertahankan antara titik jenuh serat dan kadar air keseimbangan.
Pengukuran kadar air keseimbangan dilakukan 3 kali dalam sehari dengan menggunakan alat pengukur kadar air. Kelembaban udara diukur dengan menggunakan termometer bola basah dan bola kering. Hasil pengukuran akan dievaluasi setelah periode pengamatannya cukup lama. Upaya pengukuran kadar air ini dilakukan bila ke depan treatment menggunakan PEG 4000 urung dilakukan.
