Pulantara, Gedung Bertingkat Pertama di Cirebon yang Dibangun 4 Abad lalu

0
2441
Kondisi gedung Pulantara yang mengalami destrukturisasi.
Kondisi gedung Pulantara yang mengalami destrukturisasi.

Dibangun oleh Sultan Anom I pada 1588 M

Telinga kita tidak asing dengan kata Keraton Kanoman. Akan tetapi mungkin baru mendengar kata ‘Pulantara’. Pulantara adalah nama gedung yang dibangun tidak lama setelah berdirinya Keraton Kanoman, yaitu sekitar 1600 M. Keraton ini didirikan oleh Sultan Badaruddin yang bergelar Sultan Anom I pada 1588 M. Gedung Pulantara ini berada di halaman belakang kompleks Keraton Kanoman, yang berfungsi sebagai tempat tinggal prajurit.

Gedung ini sangat istimewa karena merupakan gedung yang bertingkat pertama pada masa itu di Cirebon. Ya, gedung bertingkat tiga dengan teknologi yang boleh dikatakan maju pada waktu itu. Gedung Pulantara dibangun dengan susunan bata dengan campuran kapur dan pasir. Atapnya terbuat dari sirap kayu jati. Lantai II dan III dibuat dari susunan balok dan papan.

Mengalami destruktrurisasi

Kondisi bangunan Pulantara saat ini sangat memprihatinkan karena mengalami destrukturisasi. Di antaranya robohnya sebagian dinding dan runtuhnya sebagian besar atap. Kondisi kusen-kusen pun sangat memprihatinkan.

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman memberikan perhatian besar terhadap kelestarian bangunan ini. Pada 2016 telah diberikan dana Tugas Pembantuan untuk perencanaan dengan meriviu Detail Engineering Desigh (DED) revitalisasi Bangunan Pulantara.

Perencanaan menjadi sangat penting ketika proses revitalisasi dilakukan pada Bangunan Cagar Budaya. Pengerjaannya harus sesuai dengan kaidah pemugaran. Bangunan Pulantara telah tercatat dalam daftar inventaris Cagar Budaya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten nomor: 003.02.06.03.94.