Pengelolaan Cagar Budaya Bawah Air

0
2313
Keramik yang ditemukan pada saat survei bawah air di Perairan Natuna.
Keramik yang ditemukan pada saat survei bawah air di Perairan Natuna.

Survei dan pemetaan

Selain Cagar Budaya yang berada di darat, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM) juga melakukan pelestarian Cagar Budaya Bawah Air (CBBA). Kegiatan yang pertama dilakukan dalam pelestarian adalah survei dan pemetaan. Hasil dari kegiatan ini telah tercatat 43 situs bawah air hasil survei yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2014.

Dari 2012 hingga 2015 sebanyak 17 Situs Bawah Air telah berhasil dipetakan dalam suatu kegiatan survei. Tujuh Situs Bawah Air dipetakan pada 2012, 3 Situs Bawah Air dipetakan pada 2013, 3 Situs Bawah Air dipetakan pada 2014, dan 4 Situs Bawah Air dipetakan pada 2015.

Selain itu, sebanyak 487.770 CBBA terinventaris. Terbanyak berasal dari Perairan Laut Jawa, tepatnya di sebelah utara Cirebon. Dari ratusan ribu CBBA tersebut, sebanyak 2.214 telah menjadi koleksi negara, dan 487.770 CBBA menjadi milik negara.

Dit. PCBM juga mendistribusikan dan menghibahkan CBBA hasil pengangkatan dari sejumlah situs. Dalam rentang 2006 hingga 2015 telah didistribusikan 7.895 CCBA yang sebagian besar keramik ke sejumlah museum, universitas, dan Pemerintah Daerah. Museum yang paling banyak menerima CBBA dari Dit. PCBM adalah Museum Kabupaten Belitung, yaitu 1000 CBBA pada 2008, dan 2000 CBBA pada 2009. Sementara Museum Nasional mendapat 675 CBBA pada 2011.

Pada 2009 Dit. PCBM berhasil mengidentifikasi 1.498 CBBA yang terdiri atas keramik, logam, kaca, dll. Selain itu, Dit. PCBM juga telah mengonservasi 10.303 CBBA sejak 2009 hingga 2015 yang sebagian besar berupa keramik.