IMG_9240Museum yang sedang dibangun di Kota Manado saat ini adalah Museum Coelacanth. Museum ini akan menjadi museum yang representatif. Sekaligus sebagai monumen untuk mengingatkan dan memberitahukan kepada masyarakat tentang keberadaan “Fosil hidup Ikan Purba “Coelacanth” di wilayah Kota Manado.

Museum Coelacanth
Bagian yang akan dibangun pada 2015 akan bersambung dengan bagian ini.

Pembangunan Museum ini menggunakan APBN dengan dana Tugas Pembantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Pembangunan museum ini telah dimulai pada 2013 dan telah berhasil membangun struktur lantai 1 dan 2 gedung pengelola. Pada 2014 telah direalisasikan arsitektur lantai 1 dan 2 gedung pengelola dan pemancangan sebagian tiang gedung utama museum. Pada 2015 ini direncanakan dapat menyelesaikan Gedung Utama Museum yang terdiri atas empat lantai, dan berdenah seperti haluan perahu.

Museum Coelacanth 2015
Ini adalah bagian yang akan dibangun pada 2015 setinggi 4 lantai dengan denah seperti haluan perahu.

Ikan Raja Laut (Coelacanth) adalah yang paling terkenal dari semua “fosil hidup” dan pantas menjadi nomor 1 dalam daftar keajaiban dunia. Ikan ini seharusnya sudah lama punah pada periode Cretaceous, bersama dengan dinosaurus jutaan tahun yang lalu. Tak terduga ditemukan masih hidup hingga sekarang. Pada 1938, satu spesimen hidup tertangkap di Afrika Selatan dan pada 1998 di perairan Manado Tua, di wilayah Kota Manado Sulawesi Utara.

IMG_9271
Dowhlight yang berkarat, padahal sudah dilapisi chrom.
IMG_9266
Ornamen bangunan yang berkarat meskipun sudah dilapisi cat. Bagian ini memerlukan perawatan ekstra.

Asitektur Museum Coelacanth ini terbilang unik, dan berbeda dari bangunan-bangunan di sekitarnya. Saat dilakukan kunjungan pemantauan dan evaluasi di museum ini pada Minggu, 7 Juni 2015 dijumpai  besi untuk bagian ornamental di sisi bangunan memerlukan perawatan lebih. Letak museum yang berada di pantai yang telah direklamasi sangat rentan terkena garam laut. Besi-besi itu mudah sekali berkarat, meskipun sudah dicat. Bahkan bagian downlight yang berada di teras pun terkena dampak ini. Padahal bahan downlight itu sudah dilapisi chrom. Untuk ornamen bangunan yang dibangun pada 2015 ini, terutama bagian yang rentan dengan garam laut, akan dibuat dengan menggunakan bahan serat kaca. Bahan ini, selain mudah dibentuk dan ringan, juga cukup kuat.

Museum Coelacanth-Megamall
Lokasi Museum Coelacanth yang berada di tepi laut dan berada di antara restauran dan pusat perbelanjaan.

Lokasi Museum Coelacanth ini sangat strategis sebagai tempat edukasi dan tempat wisata. Selain letaknya di tepi laut dan di antara pusat perbelanjaan, di sekitarnya pun terdapat banyak restourant. (Ivan Efendi)

Baca juga: Museum Coelacanth Ark Rampung pada 2015