Museum Lambung Mangkurat-1

Museum Lambung Mangkurat-2
Kondisi plafon Museum Lambung Mangkurat sudah rusak. Difoto pada 23 November 2015.

Museum Lambung Mangkurat yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani, km 36, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sudah saatnya direvitalisasi. Kondisi bangunan, terutama plafon dan vitrin harus segera diperbaiki atau diganti. Tata pamer pun sebaiknya harus lebih nyaman dinikmati pengunjung.

Museum Lambung Mangkurat-3
Kondisi ssalah satu vitrin Museum Lambung Mangkurat yang sudah rusak. Difoto pada 23 November 2015.

Museum yang namanya diambil dari Tokoh Cerita Hikayat Raja-Raja Banjar dan Kota Waringin ini awalnya didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1907 di Banjarmasin.

Setelah hampir 50 tahun mati suri, pada 22 Desember 1955 usaha untuk menghidupkan museum ini dilanjutkan kembali. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1957 di Banjarmasin, usaha untuk membangkitkan museum semakin dimatangkan melaui Konferensi Kebudayaan. Akhirnya, sepuluh tahun kemudian, yaitu pada 1967 diresmikan dengan nama Museum Banjar.

Museum Banjar berakhir dan koleksinya dipindahkan ke Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru yang mulai dibangun pada 1974, dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef pada 10 Januari 1979. Museum Lambung Mangkurat memiliki bangunan seluas 2000 myang dibangun di atas lahan seluas 15.000 m2.

Separuh dari koleksi museum—yang mengadaptasi bentuk rumah tradisional banjar yaitu “Rumah Bubungan Tinggi” yang dipadu dengan gaya modern sebagai ruang pameran utama—adalah milik Kiai Amir Hasan Bondan Kejawen.