Pada bulan Mei 2021 lalu Indonesia telah menambahkan 51 koleksi museum-museum di Jakarta ke laman arsip digital warisan budaya ASEAN. Laman yang telah diikuti oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Kamboja tersebut kini telah memiliki total koleksi sejumlah 267 dimana Indonesia turut menyumbang sebanyak 71 koleksi.

Proyek arsip digital yang dimulai pada tahun 2018 dengan bantuan dari Pemerintah Jepang ini mulai melakukan bantuan dokumentasi warisan budaya milik Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Pada tahun 2019, tim dari ASEAN dan Jepang kemudian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk mendokumentasikan 20 koleksi milik Museum Nasional dan Perpustakaan Nasional. Pada tanggal 27 Februari 2020, ASEAN meluncurkan laman arsip digital warisan budaya ini dengan seremoni di Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta.

Pada tahun 2020, Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan melakukan dokumentasi secara mandiri terhadap 51 koleksi museum-museum di Jakarta, yakni; Museum Nasional, Galeri Nasional, Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Tekstil, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Bahari, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dan Galeri Nasional. Pada tahun 2021, koleksi-koleksi tersebut berhasil dipamerkan dalam laman arsip digital ASEAN tersebut.

Koleksi lukisan dan mebel masterpiece VOC, lukisan-lukisan karya Raden Saleh, S. Soedjojono, dan maestro-maestro Indonesia, wayang kulit yang diartikulasi dengan intan permata, gamelan, serta wastra Nusantara kini dapat dinikmati secara digital. Koleksi arca masterpiece dari masa Klasik Hindu-Buddha, Bendera Kesultanan Cirebon, hingga bagian kemudi dari perahu Phinisi Nusantara juga turut dipamerkan dalam laman arsip digital ASEAN ini. Jika anda ingin melihat koleksi-koleksi tersebut, silahkan kunjungi heritage.asean.org.