Cagar Budaya dari Indonesia Timur

Sebelas naskah rekomendasi cagar budaya peringkat nasional dibahas oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) di Ternate pada 23 hingga 26 November 2017 lalu. Enam naskah di antaranya merupakan cagar budaya yang berasal dari wilayah Indonesia Timur.

Dalam kesempatan ini, TACBN mengawali kegiatannya dengan kajian lapangan. Beberapa situs di Ternate yang menjadi objek kajian adalah Kedaton Kesultanan Ternate, Benteng Tolukko, Benteng Oranje, dan Benteng Kalamata. Rombongan TACBN juga mendapatkan kesempatan untuk berjumpa dengan Walikota Ternate, Burhan Abdurahman. Dalam pertemuan tersebut, Ahli Cagar Budaya Nasional memberikan masukan dan rekomendasi kepada Walikota Ternate terkait kondisi Kedaton Kesultanan Ternate dan Benteng Oranje.

Cagar Budaya Peringkat Nasional

Pada sidang kali ini, TACBN juga menyetujui Situs Megalitik Tutari Doyo Lama di Kabupaten Jayapura sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional. Situs ini merupakan situs cagar budaya pertama yang berasal dari Provinsi Papua yang direkomendasikan oleh TACBN menjadi peringkat nasional. Selain itu, terdapat empat situs megalitik lain yang direkomendasikan TACBN menjadi peringkat nasional.

Keempat situs megalitik tersebut terletak di Sulawesi Tengah, yaitu Situs Pokokea, Wineki, Padang Hadua, dan Padang Buleli. Menurut Dwi Yani Yuniawati, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional lokasi megalitik tersebut merupakan salah satu yang tertua di Asia Tenggara. Sebelum diputuskan menjadi peringkat nasional, TACBN merekomendasikan agar keempat situs ini ditetapkan terlebih dahulu oleh pemerintah setempat sebelum ditetapkan cagar budaya peringkat nasional oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (Omar Mohtar-Sub Direktorat Registrasi Nasional)

Baca juga: Situs Megalit Tutari Doyo Lama di Papua