Museum Negeri Provinsi Sulut Harus Segera Direvitalisasi Kembali

0
3899

Museum Negeri Provinsi Sulut 6Museum yang berada di Jalan W.R. Supratman No. 72, Manado ini dibangun pada 1974. Awal museum ini dibangun karena pada 1967, Bola Lensun, seorang warga Rasi, Kecamatan Ratahan, menemukan benda-benda keramik di halaman rumahnya saat berkebun. Benda-benda tersebut diserahkan kepada pemerintah melalui Kantor Daerah Ditjen Kebudayaan Manado. Kantor Daerah ini kemudian membentuk tim peneliti untuk melakukan penggalian di lokasi penemuan. Dalam pengalian ini banyak ditemukan benda sejarah. Tujuh tahun kemudian (1974) didirikan Museum Persiapan di atas sebidang tanah seluas 200 m2. Dilanjutkan pada 1977 dengan menambah luas tanah menjadi 11.078 m2.

Museum Negeri Provinsi Sulut 5Pada 1991, Museum Persiapan diresmikan menjadi Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara dan menjadi UPT pusat yang ada di daerah. Pada 2003 museum ini menjadi UPT Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.

Pada 2014 museum ini mendapatkan Dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Dana Tugas Pembantuan ini digunakan untuk revitalisasi tata pamer tetap museum ini.

Senin, 08 Juni 2015, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya melakukan Pemantauan dan Evaluasi ke Museum Negeri Provinsi Manado. Di museum ini kami disambut baik oleh Ibu Meitya, Ibu Adi dan Bapak Berti. Kemudian menyempatkan untuk berkeliling museum dan melihat beberapa bagian tata museum yang telah direvitalisasi. Saat berkeliling menikmati koleksi museum hasil revitalisasi, kami mendapatkan penjelasan dari Bapak Roby. Beliau menjelaskan mengenai koleksi yang berhubungan dengan Budaya Minahasa dengan menarik.

Museum Negeri Provinsi Sulut 2
Tata Pamer hasil revitalisasi 2014.
Museum Negeri Provinsi Sulut 1
Tata Pamer hasil revitalisasi 2014.

Saat ini tata pamer museum ini lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi kualitas bangunan yang memang sudah cukup tua ini selayaknya harus mendapat sentuhan perbaikan. Pada beberapa bagian dinding terlihat retak bahkan ada yang pecah. Kualit

as cat terlihat kusam, sehingga terlihat perbedaan mencolok dengan tata pamer yang baru direvitalisasi. Selain itu, audio visual yang diletakan di beberapa sudut ruangan belum dapat dinikmati oleh pengunjung. Begitu juga dengan bangku atau kursi untuk pengunjung masih belum seimbang dengan luas museum.

Museum Negeri Provinsi Sulut 3
Kursi panjang untuk pengunjung masih kurang

Untuk itu direkomendasikanĀ agar Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara mengajukan lagi permohonan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk revitalisasi museum. Terutama untuk rehabilitasi kondisi fisik bangunan agar menjadi lebih baik. Sementara untuk memanjakan pengunjung untuk segera dapat mengaktifkan audio visual dan menambah kursi atau dalam bentuk bangku panjang (bench) di beberapa bagian museum. (Ivan Efendi)