Candi Koto Mahligai

0
6653
Candi Koto Mahligai meruapakan candi bata yang berada di Desa Danau Lamo, Kec. Marosebo, Kab. Muarojambi, Provinsi Jambi
Candi Koto Mahligai meruapakan candi bata yang berada di Desa Danau Lamo, Kec. Marosebo, Kab. Muarojambi, Provinsi Jambi

Terjauh dari Muarajambi

Kelompok candi yang terjauh di Kompleks Candi Muarajambi adalah kelompok Candi Koto Mahligai. Candi ini berada di Desa Danau Lamo, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Letaknya sekitar 900 meter ke arah baratlaut dari kelompok Candi Kedaton. Di sekeliling lokasi masih merupakan daerah rawa dan hutan belukar. Dari daerah rawa ini terdapat parit kecil yang berhubungan dengan parit Amburanjalo yang letaknya sekitar 300 meter ke arah timur.

Sebagaimana halnya dengan kelompok candi lain di Muarajambi, kelompok Koto Mahligai dikelilingi tembok pagar keliling berukuran 97,5 x 120 meter. Pagar pembagi ruang terletak melingkupi Candi Induk dan mandapa di bagian timur. Ukuran gundukan candi induk 20 x 20 meter dan ukuran candi perwara 20 x 15 meter. Dengan melihat kontur permukaan tanah halaman kelompok candi, dapat diduga bahwa halaman kelompok candi ini terbagi dalam ruang-ruang. Pada ruang-ruang di halaman kelompok itu terdapat beberapa gundukan tanah yang merupakan runtuhan bangunan. Runtuhan bangunan induk dan perwara terletak di tengah halaman.

Ditemukan dua arca gajah

Di dalam lingkungan halaman candi ditemukan dua arca gajah, 16 fragmen arca batu, dan fragmen genting yang berglasir warna hijau. Arca gajah yang ditemukan bentuknya hampir sama dengan arca gajah dari Candi Gedong I. Temuan yang terpenting dan merupakan identitas religi masyarakat pendukung bangunan suci adalah tiga arca Buddha dari batu yang sudah rusak.

Melihat gaya seni pakaiannya, diduga arca-arca tersebut berasal dari abad ke-7–8 Masehi (Schnitger, 1937: 7). Hal ini didasarkan atas perbandingan gaya, arca Buddha dari Muarajambi tampil dalam gaya seperti arca Buddha yang ditemukan di Vieng Sa, sebelah utara Semenanjung Tanah Melayu, dan juga seperti arca-arca Buddha yang berasal dari India Utara. Pendapat Schnitger dapat diperkuat dengan melihat secara khusus, yaitu dari gaya pakaian arca Buddha dari Muarajambi yang digambarkan menyerupai gaya pakaian arca-arca Buddha di India Utara.

Sumber:

Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (ed.), 2014, Candi  Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa, Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm. 138–139.