Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”

Setelah melalui usaha dan kerja keras sejak 1976, akhirnya Proyek Asahan diresmikan penyelesaian pembangunannya oleh Presiden Soeharto pada 6 November 1984. Proyek ini merupakan proyek terpadu dan terbesar yang pernah dibangun di Indonesia. Proyek ini terdiri dari tiga bendungan, dua stasiun pembangkit tenaga listrik (masing-masing di Sigura-gura yang berkapasitas 286 mw dan di Tangga dengan kapasitas 319 mw), dan pabrik peleburan aluminium yang berkapasitas 225.000 aluminium ingot per tahun lengkap dengan pelabuhannya.

Proyek Asahan sebenarnya telah direncanakan pembangunannya oleh Panitia Siasat Ekonomi yag dibentuk oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 1947. Karena keadaan politik dan ekonomi pada waktu itu dan tahun-tahun berikutnya belum memungkinkan terlaksananya rencana tersebut, proyek ini baru pada 1976 mulai dilaksanakan pembangunannya oleh Pemerintah Orde Baru. Selesainya proyek Asahan tidak hanya membuka harapan baru di bidang kehidupan sosial dan ekonomi rakyat Sumatera Utara dan perekonomian nasional pada umumnya, tetapi juga memberikan lapangan kerja baru bagi rakyat, penghematan serta tambahan devisa yang akan diperoleh oleh negara dari produksi aluminium.

Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor