Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”
Dengan berakhirnya kabinet Ali Sastroamidjojo ke II pada 14 Maret 1957, pemikiran Presiden Sukarno untuk berkuasa penuh demi penyelamatan negara amat dibutuhkan. Apalagi Suwirjo yang diminta sebagai formatir selalu gagal. Akhirnya Sukarno menunjuk dirinya sendiri selaku Warga Negara Indonesia untuk bertindak sebagai formatir.
Pada 4 April 1957, bertempat di Istana, diadakanlah rapat penting tentang pembentukan kabinet karya (9 April 1957–10 Juli 1959). Dalam kabinet ini Djuanda terpililih sebagai Perdana Menteri. Semua maksud baik Sukarno untuk menyelamatkan Revolusi Indonesia menjadi gagal, karena terjadi Peristiwa Cikini pada 30 November 1957, yaitu usaha pembunuhan Presiden saat mengunjungi acara sekolah putra-putrinya di Perguruan Cikini Jakarta. Sukarno selamat tapi banyak korban jatuh termasuk anak-anak sekolah.
Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor