Bharata Lokanātha dari Gunungtua

0
2773
Arca Lokanatha diapit dua arca Tara
Arca Lokanātha yang diapit dua arca Tārā di sebelah kiri dan kanannya, tetapi hanya tinggal satu arca Tārā.

Satu arca Lokanātha yang diapit oleh dua arca Tārā

Gunungtua adalah ibukota Kecamatan Padang Bolak dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Terletak di persimpangan jalan Pekanbaru-Rantauprapat dan Pekanbaru-Padang Sidempuan. Kota kecamatan ini cukup ramai dikunjungi oleh para pedagang dan sekaligus sebagai tempat persinggahan. Berjarak sekitar 60 km dari arah Kota Padang Sidempuan. Tepatnya berada di Kecamatan Gunungtua, Kabupaten Padanglawas Utara, Provinsi Sumatera Utara

Tinggalan budaya masa lampau yang terpenting dari Gunungtua adalah satu arca Lokanātha. Arca itu diapit dua arca Tārā di sebelah kiri dan kanannya. Akan tetapi kini hanya tinggal satu arca Tārā (Schnitger 1937:32; Kempers 1959:69). Dengan mengutip pendapat dari Bhattacharyya, Nik Hassan menduga bahwa arca yang hilang tersebut adalah arca Hayagrīwa (Shuhaimi 1992:76). Ukuran tinggi arca adalah 45,5 cm, dan dibuat dari bahan perunggu. Menurut Satyawati Suleiman, gaya arca Gunungtua ini seperti gaya arca perunggu masa Cola yang berkembang di India Selatan pada sekitar abad ke-11 Masehi (1981:47).

Prasasi di belakang arca Lokanātha.
Di bagian belakang alas arca ini terdapat prasasti yang berbunyi: “juru pandai suryya barbwa bhatara Lokanātha”.

Prasasti

Di bagian belakang alas arca ini terdapat prasasti yang berbunyi: “juru pandai suryya barbwa bhatara Lokanātha”. Artinya kira-kira “Juru pandai Suryya membuat bhatara Lokanātha pada 961 Saka” (Bosch 1930; Damasi 1955). Menurut Krom, bentuk aksara pada prasasti sama seperti bentuk aksara Jawa Kuno di Jawa Tengah. Angka tahun yang tercantum pada prasasti adalah 1024 Masehi (Krom 1927). Demikian juga pendapat dari Bosch yang menyatakan angka tahun 1024 Masehi dengan bahasa Sansekerta dengan beberapa kata Melayu (Bosch 1930).

Sementara itu, Damais memerbaikinya dengan menyebutkan tanggal, yaitu 30 Maret 1039 Masehi (Damais 1952:1955). Kata “barbwat” menurut Satyawati Suleiman adalah bahasa Melayu Kuno dengan ciri Batak. Kata tersebut merupakan petunjuk bahwa arca ini dibuat setempat dan bukan diimpor (Suleiman 1981:47). Arca Lokanātha tersebut kini disimpan di Museum Nasional dengan nomor inv. B. 626d.

Baca juga: Biaro Si Sangkilon

Sumber:

Wurjantoro, Edhie dan Utomo, Bambang Budi, 2014, “Bharata Lokanāntha dari Gunungtua” dalam Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (ed.), Candi  Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa, Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm. 76–77. (Sumber kutipan lainnya terdapat dalam buku ini)