Kajian di Labuan Bajo
Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) yang terdiri atas berbagai disiplin ilmu telah melakukan sidang kajian Cagar Budaya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT. TACBN yang setiap bulannya melaksanakan kajian, baik memberikan rekomendasi peringkat maupun rekomendasi status Cagar Budaya di Indonesia, kali ini melakukan kunjungan lapangan di Lokasi Prasejarah Liang Bua. Kegiatan itu berlangsung selama lima hari pada akhir bulan lalu.
Kepala Sub Direktorat Registrasi Nasional Desse Yussubrasta yang menaungi kegiatan sidang kajian TACBN mengatakan sepanjang tahun 2017 hingga September sudah terdapat 25 kajian yang sudah mendapatkan pengesahan dari TACBN. Selain itu terdapat 32 objek yang sudah dikaji namun belum mendapat pengesahan. “Target tahun ini untuk rekomendasi adalah 100 rekomendasi dan 30 penetapan,” kata Desse.
Ketua TACBN, Surya Helmi mengatakan naskah yang akan disidangkan disiapkan lebih baik. Agar mendapatkan hasil maksimal saat sidang terutama data yang lengkap pada naskah. “Tugas TACBN menyidangkan data yang sudah ada,” kata Helmi pada kesempatan yang sama.
13 Objek Cagar Budaya dikaji
Pada kegiatan sidang ini TACBN berhasil membahas 13 objek Cagar Budaya. Beberapa objek berhasil masuk peringkat nasional diantaranya Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung dan Kawasan Pulau Penyengat di Kepulauan Riau. Beberapa objek juga mendapatkan peringkat nasional namun harus dikembalikan kepada daerah agar dilakukan penetapan terlebih dahulu diantaranya Istana Tampak Siring dan Lokasi Prasejarah Gilimanuk di Bali, serta Lokasi Liang Bua di Nusa Tenggara Timur. Selain peringkat nasional, terdapat beberapa objek CB yang mendapatkan peringkat provinsi diantaranya Masjid Raya Lima Kaum dan Masjid Raya Ganting di Sumatera Barat.
Selain melaksanakan sidang kajian CB, TACBN menyempatkan untuk berkunjung ke kantor Bupati Manggarai lokasi Liang Bua berada di kabupaten tersebut. Untuk menyambut rombongan TACBN, dilaksanakan upacara adat Kepok. “Upacara ini menandai diterimanya Bapak dan Ibu,” kata Yos Nono, di kantor Bupati Manggarai.
Usai mengunjungi kantor Bupati Manggarai, rombongan TACBN melanjutkan perjalanan kunjungan lapangan ke salah satu gua prasejarah. Satu situs yang sempat mendapatkan perhatian internasional karena temuannya. Gua tersebut adalah Liang Bua. Liang yang berarti gua pada bahasa daerah setempat disematkan pada penamaan gua ini. Selain mengunjungi gua, rombongan TACBN juga menyempatkan melihat Museum Liang Bua yang keletakannya berdekatan dengan Liang Bua. (Rucitra Deasy Fadila-Regnas)
Baca juga:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/pemanfaatan-sumberdaya-laut-dalam-lintas-budaya-prasejarah-di-gua-pawon/