Museum Waja Sampai Kaputing (Wasaka) yang berada di Jl. Adam Kampung, Kenanga Ulu Rt. 16, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjar Utara, Kotamadya Banjarmasin, Kalimantan Selatan, belum memiliki storage yang baik. Koleksi yang sangat bernilai diletakan di atas lantai hanya ditutupi selembar kain.
Museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan yang berada di dekat jembatan Banua Anyar yang melintas di atas Sungai Martapura ini juga memerlukan laboratorium untuk mengonservasi koleksi agar kondisinya tetap baik dan terawat.
Museum yang memiliki nama yang diambil dari semboyan perjuangan masyarakat Banjar ini, didirikan atas prakarsa Gubernur KDH Tingkat I Kalimantan Selatan. Gagasan ini mendapat dukungan dari para pejuang, budayawan, seniman, sejarawan, dan masyarakat umum di Kalimantan Selatan.
“Waja Sampai Kaputing” berarti “perjuangan tiada henti hingga tetes darah penghabisan”.
Museum yang sebelumnya merupakan bangunan rumah adat Banjar Bubungan Tinggi (Rumah Banjar Baanjung), pada 10 November 1991 diresmikan oleh Gubernur KDH Tingkat I Kalimantan Selatan Ir. H.M. Said. Sebagai museum tematik koleksinya terbatas pada benda-benda bersejarah yang berhubungtan denga pejuangangan pada masa revolusi fisik.