Perlunya Pemahaman Desain Komunikasi Visual di Museum

0
1909

Ada beberapa hal dalam memahami desain komunikasi visual di museum, yaitu:

  1. Mengenal konsep desain komunikasi visual sebagai dasar perancangan/desain dan strategi komunikasi koleksi.
  2. Mengenal desain grafis (desain komuniksi visual) dan bahasa rupa sebagai pengolah visual data informasi.
  3. Mengenal secara prinsip teknis, proses teknologi informatika dan sistem informasi manajemen.
  4. Memahami eleman desain grafis sebagai alat penyampai pesan yang efektif, efisien, komunikatif dan estetis kreatif dalam konteks konsep policy/planning/strategy dan implementasi serta evaluasi, yang berorientasi pada pengunjung museum.
  5. Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial/antropologi budaya.
  6. Memahami beberapa media baru, terutama dunia media/ruang cyber serta teknis, yaitu:
    1. Animasi audio visual (mix media)
    2. Interaktif media dan web/website yang biasa dipergunakan untuk melengkapi e-media dan mixmedia/multimedia
  7. Menguasa konsep perancangan/desain komunikasi visual dan pemasaran global secara universal. Menguasa proses dan teknik perancangan/desain yang dapat mengantisipasi perkembangan.

Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya.

Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan pemahaman terhahadap benda koleksi, peningkatan citra dan publikasi program museum.

Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat, terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap posisit sasaran.

Elemen desain komunikasi visial adalah gambar/foto, huruf, warna dan tata etak dalam berbagai media, baik media cetak, massa, elektronik maupun audi visual.

Akar bidang desain komunikasi visual adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi. Tidak seperti seniman yang mementingkan eskpresi peresaan dalam dirinya, seorang desainer komunikasi visual adalah penerjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah desain komunikasi visual mengajarkan berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk menerjemahkan pikiran dalam  bentuk visual.

Perannya bukan hanya memberi seni dan rupa pada benda, tetapi juga menerjemahkan jiwa yang relevan dengan perkembangan jaman dan teknologi.

Sumber: Tjahjopurnomo, dkk, Konsep Penyajian Museum, Jakarta: Direktorat Permuseuman, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hlm. 92-94.