Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”

Antara 21 Maret 1968 sampai dengan 30 Maret 1968 diadakan sidang MPRS ke-V. Kemudian Soeharto dilantik pada 27 Maret 1968 sesuai Tap MPRS No XLIV/MPRS/1968. Mulai saat ini dikenal istilah Orde Baru. Sebagai pelaksanaan Ketetapan MPRS pada 1968, dibentuklah Kabinet Pembangunan I. Kabinet ini melaksanakan 5 macam program yang disebut Pancakrida. Yang isinya:

  1. Meciptakan ketenangan politik.
  2. Menyusun dan merencanakan Repelita.
  3. Melaksanakan Pemilihan Umum.
  4. Mengadakan pembersihan aparatur negara.
  5. Mengikis habis sisa-sisa G 30 S/PKI dan penyeleweng-penyeleweng Pancasila.

Pancakrida Kabinet Pembangunan I tersebut ternyata dapat dilaksanakan dengan baik. Stabilitas politik dapat diciptakan. Dengan modal stabilitas nasional itulah pembangunan di segala bidang dapat dilaksanakan.

Sidang MPRS pada 1968 ternyata tidak menghasilkan GBHN, maka Soeharto menugasi Bappenas, yang diketuai oleh Prof. br. Widjojo Nitisastro, untuk menyusun rencana pembangunan nasional jangka panjang (Repelita). Pada 1 April 1969, adalah awal pelaksanaan Repelita I (1969–1974). Tujuannya  adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya. Sarannya adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Titik berat Pelita I adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian.

Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor