Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663
Upacara Sedekah Laut Dikaitkan Dengan Perkembangan Pariwisata Di Kabupaten Cilacap
Oleh: Moertjipto
Upacara tradisional warisan dari leluhur seperti Upacara Sedekah Laut di Pantai Teluk Penyu Cilacap hingga kini masih diupayakan kelestariannya oleh masyarakat pendukungnya. Upacara tradisional itu mempunyai makna dalam masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat percaya bahwa upacara tradisional dapat dijadikan sarana untuk mengadakan pendekatan kepada Tuhan, para leluhur dan roh halus.
Aktivitas upacara ini dapat dipandang sebagai usaha manusia untuk menjembatani antara dunia bawah dengan dunia atas, antara manusia dengan leluhurnya. Kemudian usaha yang dilakukan manusia melalui selamatan, sesaji, oleh karena ini perbuatan seperti itu dianggap dapat menghubungkan manusia dengan Tuhan, Dewa dan para leluhur. Menurut keyakinan mereka melalui arwah, leluhur dan dewa-dewa dapat memberikan berkah, keselamatan dan ketentraman hidup.
Dengan adanya perkembangan zaman maka fungsi upacara tradisional sudah mengalami pergeseran nilai dari yang semula bersifat sosial budaya maupun religi kepada kebutuhan bisnis. Digalakkannya bidang pariwisata, upacara tradisional mengalami perubahan untuk ikut menunjang bidang pariwisata. Apalagi sekarang dunia pariwisata sudah memasuki pelosok pedesaan yang ingin mengambil keuntungan dari upacara tersebut.
Pelaksanaan upacara tradisional dewasa ini sebaiknya menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman agar bisa bertahan. Namun perlu diingat perubahan itu hendaknya jangan sampai termasuk tatacara yang telah dilaksanakan selama ini. Perubahan itu hendaknya hanya sekedar menambah bentuk keindahan dengan tujuan untuk menarik penonton. Seperti halnya Upacara Sedekah Laut di daerah penelitian, juga mengalami perubahan untuk mendukung program pemerintah di bidang pariwisata. Apabila tidak demikian upacara yang bertujuan untuk mempromosikan daerah Cilacap kurang mendapat perhatian baik dari wisatawan asing maupun domestik.
Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 2 No. 2, Juni 2001.
