Status Dan Peranan Sosial Dukun Dalam Masyarakat Tengger
Oleh: H.J. Wibowo
Masyarakat Tengger, dalam usaha membangun kebudayaan dan moral, tidak mungkin meninggalkan status dan peranan seorang dukun. Begitu besar pengaruh dukun sehingga dukun menjadi pusat orientasi semua pembangunan, khususnya pembangunan rohani. Kharisma dukun sebagai ciri khas dukun dibangun dengan usaha dan laku rohani yang tidak dilakukan orang biasa. Salah satunya diperoleh berdasar keturunan. Karena kharisma inilah maka seorang dukun tidak mungkin ditinggalkan dalam kebijakan pembangunan daerah, baik pembangunan fisik maupun pembangunan budaya rohani.
Di samping kharisma dan keahlian khusus itu, tanggung jawab moral pribadi memang dipertaruhkan. Seorang dukun harus mampu tidak melakukan ma lima karena dia sebagai primus interpares. Itulah sebabnya menjadi dukun berarti menjadi tokoh, pusat orientasi dalam banyak hal. Kalau dia sampai melanggar doktrin kesetiaan terhadap nilai-nilai moral maka rakyat tidak segan-segan mencopotnya.
Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 4 No.1, Desember 2003.
