Serat Atmawiyata : Moral dan Didaktik Masyarakat Jawa

Bagian Pertama : Moral

0
34
Serat Atmawiyata

 

 

BPNB DIY, Mei 2019 – Serat Atmawiyata merupakan hasil karya Karel Frederik Winter di Surakarta. Dalam kolofon (catatan penulis, umumnya pada akhir naskah atau terbitan, berisi keterangan mengenai tempat, waktu, dan penyalin naskah: kbbi) pada bagian depan ,terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa pengarangnya adalah Karel Frederik Winter di Surakarta. Karya ini berbentuk prosa, dan sudah diterbitkan pada tahun 1870. Pada tahun 1882 karya ini kemudian digubah oleh Ngabehi Darsapradata dalam bentuk Tembang Macapat, yang diberi pertimbangan oleh Ngabehi Wangsalukita dan Mas Ngabehi Jayasupana, kemudian diperiksa dan dikoreksi oleh Mas Ngabehi Reksapraja.

Serat Atmawiyata terdiri dari lima pupuh yaitu:
Pupuh I, Dhandanggula (20 bait); Pupuh II, Maskumambang (47 bait); Pupuh III, Kinanti (25 bait); Pupuh IV, Asmarandana (15 bait); dan Pupuh V, Sinom (9 bait). Banyak terdapat nilai moral dan didaktik (pesan yang mendidik) dalam Serat Atmawiyata, dan hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa pada khususnya.

 

Nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya antara lain adalah:

  1. Kerukunan

Pada pupuh I Dhandanggula bait ke-20 disebutkan bahwa kerukunan menjadi sarana ketentraman dalam berumah tangga. Sedangkan perselisihan mengakibatkan keretakan dan kekacauan dalam rumah tangga. Kerukunan menjadikan keberuntungan hidup, karena akan membuat para anggota keluarga menjadi kerasan.

  1. Etika Bergaul dan Berbicara

Dalam bait ke 4-6 pada pupuh III Kinanti, dijelaskan bahwa pasangan suami istri harus saling menghargai dan menghormati dalam berbicara dan bertingkah laku. Ayah dan Ibu harus memberi teladan dalam berbicara dan bertindak agar dapat dicontoh oleh anak-anaknya. Jika suami istri saling menyalahkan satu sama lain di hadapan anak-anaknya, akan menimbulkan kesedihan di hati anak-anak dan dapat mengakibatkan berkurangnya rasa hormat anak terhadap orang tua.

  1. Sikap Pasrah Terhadap Kehendak Tuhan

Manusia harus mengetahui tujuan hidup agar selalu ingat Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa keimanan yang kuat dapat mempertebal kepercayaan kepada Tuhan dan membuat hati menjadi tenang dan takwa. Oleh karena itu manusia harus menanamkan keimanan dan ketakwaan agar hidupnya tenang dan bahagia. Hal-hal tersebut tertulis pada pupuh IV Asmaradana bait 4-5.

  1. Sikap Menerima Apa adanya (tidak muluk-muluk)

Pupuh V Sinom di bait pertama menceritakan bahwa sebagai manusia harus mampu menerima keadaan dirinya dengan lapang dada. Apapun anugerah Tuhan harus disyukuri dan diterima dengan rasa senang. Jangan sampai bersikap selalu kurang terhadap apa yang telah diperolehnya. Orang harus menanamkan sikap nrima terhadap apa yang ada pada dirinya. Dengan adanya sikap itu maka akan tumbuh rasa syukur terhadap semua anugerah Tuhan yang telah diterimanya, dan tidak berpikir untuk memperoleh sesuatu yang masih jauh dan belum tentu dapat dijangkaunya. Manusia yang memiliki sifat dan sikap yang tidak apatis, ikhlas, mengekang rasa, tidak membalas penghinaan, belas kasih kepada sesama yang sengsara adalah sifat dan sikap yang sudah seharusnya ada pada diri seorang manusia.

 

Keempat nilai moral tersebut, yang terkandung di dalam Serat Atmawiyata, selalu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesemuanya dapat membentuk diri kita menjadi manusia yang utuh. Hubungan kita terhadap sesama, baik pada keluarga maupun masyarakat, serta hubungan kita sebagai manusia dengan Sang Pencipta, akan dapat berjalan dengan harmonis dan seimbang apabila kita mampu menerapkannya. Prosa, syair, dan lain sebagainya yang merupakan hasil karya sastra, tidak hanya dapat digunakan sebagai bahan bacaan, namun juga dapat kita ambil hikmah dan teladan di dalamnya, bahkan karya sastra yang telah berumur ratusan tahun pun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya masih dapat kita terapkan pada masa sekarang.

Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya ??

sumber : (Jurnal Patrawidya edisi Maret 2013, penulis: Titi Mumfangati)
(bpw)