Kepala BPNB beserta Koordinator RDA (kiri) dan Koordinator FKBM (kanan) sedang memberikan pengarahan sebelum melanjutkan ke tahap penyempurnaan berkas
Tanggal 11 dan 12 Agustus 2015, suasana BPNB Bandung terlihat lebih ramai dari hari biasanya. Banyak orang yang datang pada dua hari ini. Beberapa di antaranya ada yang mengenakan pakaian adat sunda namun banyak juga yang mengenakan pakaian santai. Selidik punya selidik, mereka berasal dari sanggar-sanggar seni dan sesepuh desa adat yang secara khusus datang ke BPNB Bandung untuk memperbaiki kekurangan dan melengkapi berkas persyaratan yang telah ditentukan dalam syarat pengajuan.
Ayi, salah seorang tim verifikator FKBM saat memeriksa kelengkapan berkas salah satu sanggar
Menurut keterangan yang disampaikan Rosyadi selaku koordinator Fasilitasi Komunitas Budaya Masyarakat (FKBM) wilayah kerja BPNB Bandung, data sementara dari calon penerima Bansos yang hadir saat ini berjumlah 42 sanggar yang terbagi dalam empat wilayah kerja BPNB Bandung, yaitu 1 sanggar untuk wilayah DKI Jakarta, 3 sanggar untuk wilayah Provinsi Banten, 2 sanggar untuk wilayah kerja Provinsi Lampung, dan 36 untuk wilayah Provinsi Jawa Barat.
Dewi dan Rizal, dua orang tim verifikator yang sedang mendata kembali kelengkapan berkas
Berbeda dengan FKBM, calon penerima Revitalisasi Desa Adat (RDA) memang berjumlah lebih sedikit. Hal ini disebabkan jumlah desa adat tidaklah sebanyak jumlah sanggar ataupun komunitas budaya. Dalam kesempatan ini, jumlah sementara calon penerima RDA tahun 2015 menurut Adeng selaku koordinator RDA adalah sebanyak 7 desa adat yang berada di tiga kerja wilayah BPNB Bandung, yaitu Jawa Barat, Banten, dan Lampung. Calon penerima RDA wilayah Provinsi Jawa barat adalah Kasepuhan Ciptamulya (Kabupaten Sukabumi), Desa Lelea (Kabupaten Indramayu), dan Kampung Kuta (Kabupaten Ciamis). Sementara calon penerima RDA wilayah Provinsi Banten adalah Kasepuhan cicarucub dan Kasepuhan Cisungsang (Kab. Lebak). Terakhir, calon penerima RDA wilayah Provinsi Lampung adalah Karatuan Melinting (Kabupaten Lampung Timur), dan Paksi buay (Kabupaten Lampung Barat).