BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
oleh:
Wagiati
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
(Makalah pada Kegiatan Pembekalan Teknis Penelitian yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Februari 2015 bertempat di aula Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung Jalan Cinambo No. 136 Ujungberung Bandung)
Secara garis besarnya setiap karya ilmiah meliputi dua unsur. Unsur yang dimaksud adalah unsur isi dan unsur bahasa. Dalam hal unsur isi, setiap karya ilmiah tentu berbeda-beda bergantung pada bidang ilmu yang diteliti, atau topik yang dibahas. Akan tetapi, dalam hal unsur bahasa, setiap karya ilmiah ditulis ragam bahasa yang sama, yaitu bahasa Indonesia ragam baku.
Berdasarkan pengamatan sepintas, masih sering ditemukan kesalahan berbahasa dalam penulisan karya ilmiah, baik karya ilmiah yang berupa laporan penelitian, skripsi, tesis, maupun disertasi. Kesalahan berbahasa tersebut pada umumnya berkaitan dengan penggunaan (1) ejaan, (2) bentukan dan pilihan kata, serta (3) kalimat. Pada uraian di bawah ini dikemukakan contoh-contoh kesalahan berbahasa tersebut beserta perbaikannya.
- 1. EJAAN
1.1 PENULISAN HURUF KAPITAL
SALAH BENAR
gubernur Jawa Barat Gubernur Jawa Barat
para Gubernur para gubernur
kepala desa Suka Maju Kepala Desa Suka Maju
para Kepala Desa para kepala desa
di museum Geologi di Museum Geologi
di sebuah Museum di sebuah museum
di kabupaten Bandung di Kabupaten Bandung
di setiap Kabupaten di setiap kabupaten
sebelah Selatan sebelah selatan
Jakarta selatan Jakarta Selatan
1.2 PENULISAN HURUF MIRING
SALAH
- Buku tersebut berjudul “Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia”.
- Artikel Bahasa Indonesia dalam Bacaan Anak-anak dimuat pada majalah BAHASA DAN SASTRA.
- Alwi Hasan. 2000. “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka.
BENAR
- Buku tersebut berjudul Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia.
- Artikel “Bahasa Indonesia dalam Bacaan Anak-anak” dimuat pada majalah Bahasa
dan Sastra.
- 3. Alwi, Hasan. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
1.3 PENULISAN KATA
SALAH BENAR
di lampirkan dilampirkan
di bahas dibahas
diatas di atas
didalam di dalam
diantara di antara
Maha Sempurna Mahasempurna
Maha Tinggi Mahatinggi
Mahapenyayang Maha Penyayang
Mahapemurah Maha Pemurah
Mahaesa Maha Esa
terimakasih terima kasih
tandatangan tanda tangan
garisbawah garis bawah
berterimakasih berterima kasih
bertandatangan bertanda tangan
bergaris-bawah bergaris bawah
tanda-tangani tanda tangani
garisbawahi garis bawahi
menanda tangani menandatangani
menggaris – bawahi menggarisbawahi
antar bab antarbab
sub bagian subbagian
semi final semifinal
anti-virus antivirus
nonSunda non-Sunda
satupun satu pun
merekapun mereka pun
apapun apa pun
walau pun walaupun
Meski pun meskipun
Rp 500,00 perlembar Rp500,00 per lembar
satu persatu satu per satu
per-1 Januari 2015 per 1 Januari 2015
ditemukan 3 fosil beruang ditemukan tiga fosil beruang
ditemukan 15 fosil ditemukan lima belas fosil
ditemukan tujuh puluh lima fosil ditemukan 75 fosil
1.4 PENULISAN UNSUR SERAPAN
SALAH BENAR
Pebruari Februari
Nopember November
komplek kompleks
tex teks
frekwensi frekuensi
kwalitas kualitas
sistim sistem
praktek praktik
aktip aktif
aktifitas aktivitas
obyek objek
obyektifitas objektivitas
standard standar
standarisasi standardisasi
ekstrim ekstrem
prosen persen
prosentase persentase
formil formal
tradisionil tradisional
analisa analisis
hipotesa hipotesis
ijin izin
jaman zaman
faham paham
syah sah
1.5 PEMAKAIAN TANDA BACA
SALAH BENAR
A Zainudin S H (nama) A. Zainudin S.H. (nama)
Sugono, SE. (nama) Sugono S.E. (nama)
Zainudin S.H. (gelar) Zainudin, S.H. (gelar)
Sugono SE. (gelar) Sugono, S.E. (gelar)
Yth Sdr Sanusi M Si Yth. Sdr. Sanusi, M.Si.
seIndonesia se-Indonesia
diPHKkan di-PHK-kan
tahun 80an tahun 80-an
pentacklean pen-tackle-an
dismash di-smash
s/d s.d.
a/n a.n.
………….tetapi…………. ……………, tetapi………….
………….sedangkan…… ……………, sedangkan…..
…………melainkan…….. ………….., melainkan……
…………, karena…………. Karena………., ……………
…………, jika……………. Jika………….., ……………
…………, walaupun……… Walaupun……., …………..
…………., supaya………… Supaya………., …………..
…………., bahwa………….. Bahwa……….., ………….
Jadi………………… Jadi, ……………………….
Oleh karena itu…….. Oleh karena itu, …………
Akan tetapi………… Akan tetapi, ……………
- 2. BENTUKAN DAN PILIHAN KATA
2.1 Bentukan Kata
SALAH BENAR
Mempengaruhi memengaruhi
Mempesona memesona
Menterjemahkan menerjemahkan
mentaati menaati
kait-mengkait kait-mengait
Mengkilat mengilat
Mensukseskan menyukseskan
Memitnah memfitnah
Memotokopi memfotokopi
Merubah mengubah
Mencat mengecat
Memposkan mengeposkan
Mengeritik mengkritik
Menyukuri mensyukuri
Terlanjur telanjur
Terlantar telantar
Terlentang telentang
Dirubah diubah
Diketik ditik
Dipensiun dipensiunkan
Dibanding dibandingkan
Diundur diundurkan
Dikarenakan disebabkan/karena
Pengeritik pengkritik
Pemitnah pemfitnah
Pengkonsumsi pengonsumsi
perluasan jalan peluasan jalan
penglebaran jalan pelebaran jalan
pengrusakan hutan perusakan hutan
Penglepasan pegawai pelepasan pegawai
Pengletakan peletakan
Perlucutan senjata pelucutan
Penglihatan pelihatan
Kesimpulan simpulan
Memasukan memasukkan
Pemasukkan pemasukan
Menunjukan menunjukkan
Penunjukkan penunjukan
Dikontrakan dikontrakkan
menugaskan kami pekerjaan itu menugasi kami pekerjaan itu
memberitahukan kami ttg hal itu memberi tahu kami ttg hal itu
memberi kesempatan pd kami memberi kami kesempatan
mengajarkan kami bhs Indonesia mengajari kami bhs Indonesia
2.2 Pilihan Kata
SALAH
- Rapat akan dimulai pada jam 10.00.
- Para demonstran diharapkan tidak melakukan tindakan yang anarkis.
- Pak Syahrul tetap tidak bergeming pada pendirian yang diyakininya.
- Laporan ini dimaksudkan untuk menyempurnakan kekurangan pada laporan bulan lalu.
- Joko ternyata tidak saja dapat mengejar ketinggalannya, tetapi dapat memimpin pertandingan.
- Larutan ini dapat menghilangkan sariawan, panas dalam, hidung tersumbat, dan bibir pecah-pecah.
- Putusan pengadilan tingkat banding diucapkan paling lama dua minggu setelah sidang banding pertama dilakukan.
- Sesuai dengan bunyi surat Saudara, berikut ini saya sampaikan beberapa hal.
- Tercapai atau tidaknya cita-cita kita tergantung dari kerja keras kita.
- Penggunaan bahasa lisan relatif lebih mudah dibanding penggunaan bahasa tulis.
BENAR
- Rapat akan dimulai pada pukul 10.00.
- Para demonstran diharapkan tidak melakukan tindakan yang anarkistis.
- Pak Syahrul tetap bergeming pada pendirian yang diyakininya.
- Laporan ini dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan pada laporan bulan lalu.
- Joko ternyata tidak saja dapat mengatasi ketinggalannya, tetapi dapat memimpin pertandingan.
- Larutan ini dapat menyembuhkan sariawan, panas dalam, hidung tersumbat, dan bibir pecah-pecah.
- Putusan pengadilan tingkat banding disampaikan paling lambat dua minggu setelah sidang banding pertama dilakukan.
- Sesuai dengan isi surat Saudara, berikut ini saya sampaikan beberapa hal.
- Tercapai atau tidaknya cita-cita kita bergantung pada kerja keras kita.
- Penggunaan bahasa lisan relatif lebih mudah dibandingkan dengan penggunaan bahasa tulis.
- 3. KALIMAT
3.1 KALIMAT HARUS MEMILIKI SUBJEK YANG JELAS
Contoh:
(1) Untuk pengumpulan data / menggunakan / teknik observasi dan wawancara.
Perbaikan:
(1a) Pengumpulan data / menggunakan / teknik observasi dan wawancara.
(1b) Untuk pengumpulan data / digunakan / teknik observasi dan wawancara.
(1c) Untuk pengumpulan data /peneliti / menggunakan /teknik observasi dan wawancara.
(2) Dalam penelitian ini membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda.
Perbaikan:
(2a) Penelitian ini membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda.
(2b) Dalam penelitian ini dibahas tradisi lisan masyarakat Sunda.
(2c) Dalam penelitian ini penulis membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda.
(3) Berdasarkan tabel di atas menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani.
Perbaikan:
(3a) Tabel di atas menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani.
(3b) Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani.
(3c) Berdasarkan tabel di atas penulis menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk
Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
3.2 KALIMAT HARUS MEMILIKI PREDIKAT YANG JELAS
Contoh:
(1). Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional kita, yang berasal dari bahasa
Melayu.
Perbaikan:
(1a) Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional kita, berasal dari bahasa
Melayu.
(2) Potret kehidupan seperti itu menunjukkan bahwa hak atas rasa aman, yang
merupakan kebebasan dasar manusia, yang masih menjadi masalah di negeri ini.
Perbaikan:
(2a) Potret kehidupan seperti itu menunjukkan bahwa hak atas rasa aman, yang
merupakan kebebasan dasar manusia, masih menjadi masalah di negeri ini.
3.3 BAGIAN KALIMAT MAJEMUK JANGAN DIPENGGAL
Contoh:
(1) Para peserta penataran datang terlambat. Sehingga mereka tidak dapat mengikuti
acara pembukaan.
Perbaikan:
(1a) Para peserta penataran datang terlambat sehingga mereka tidak dapat mengikuti
acara pembukaan.
(1b) Para peserta penataran datang terlambat. Dengan demikian,/Oleh karena itu, mereka
tidak dapat mengikuti acara pembukaan.
(2) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. Karena lokasi penelitian
sulit dijangkau kendaraan.
Perbaikan:
(2a) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan karena lokasi penelitian
sulit dijangkau kendaraan.
(2b) Karena lokasi penelitian sulit dijangkau kendaraan, dalam penelitian ini tidak
semua data dapat dikumpulkan.
(2c) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. Hal itu disebabkan lokasi
penelitian sulit dijangkau kendaraan.
(3) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.
Perbaikan:
(3a) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan, sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.
(3b) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Sementara itu, data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan.
3.4 KALIMAT HARUS HEMAT
Contoh:
(1) Setelah makalah ini diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan.
Perbaikan:
(1a) Setelah diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan.
(2) Surat ini harus ditandatangani terlebih dahulu sebelum surat ini dikirimkan.
Perbaikan:
(2a) Surat ini harus ditandatangani terlebih dahulu sebelum dikirimkan.
(3) Setelah penjahat itu ditahan beberapa kali, sekarang kembali ke jalan yang benar.
Perbaikan:
(3a) Setelah ditahan beberapa kali, penjahat itu sekarang kembali ke jalan yang benar.
Contoh Lain:
Salah Benar
para tokoh-tokoh para tokoh
tokoh-tokoh
rombongan guru-guru rombongan guru
guru-guru
seluruh surat-surat seluruh surat
surat-surat
rangkaian kata-kata rangkaian kata
kata-kata
kumpulan para karyawan kumpulan karyawan
para karyawan
karyawan-karyawan
para hadirin sekalian para Bapak/para Ibu
hadirin
sangat rapi sekali sangat rapi rapi sekali
demi untuk demi
untuk
disebabkan karena disebabkan
karena
seperti misalnya seperti
misalnya
sejak dari sejak
dari
agar supaya agar
supaya
Walaupun…, tetapi…. Walaupun…., ….
…, tetapi….
Bila/Jika…., maka…. Bila/Jika…., ….
…..jika….
3.5 KALIMAT TIDAK BOLEH AMBIGU (BERMAKNA GANDA)
Contoh:
(1) Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapat beasiswa langsung dari
Presiden RI.
(2) Istri lurah yang menderita epilepsi itu sangat ramah.
(3) Uang kuliah mahasiswa baru akan dinaikkan pada 1 Agustus 2015.
(4) Mereka tidak paham dan mengerti masalah politik.
(5) Bayi yang mendapat ASI lebih sedikit mengandung virus dibandingkan dengan bayi
yang mendapat susu botol.
3.6 KALIMAT HARUS LOGIS
Contoh:
(1) Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu
akan dibangun tahun depan.
*Pembangunan dibangun?
– Pembangunan dilaksanakan/dilakukan/dimulai
– Jembatan dibangun
Perbaikan:
(1a) Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar
itu akan dilaksanakan/ dilakukan/dimulai tahun depan.
(1b) Jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu akan
dibangun tahun depan.
(2) Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah ini selesai
penulis susun.
Perbaikan:
(2a) Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendak-Nya makalah ini dapat diselesaikan.
Contoh lain:
(3) Waktu dan tempat kami persilakan.
(4) Untuk mempersingkat waktu, kita lanjutkan acara ini.
(5) Saya lebih menyukai sate ayam daripada kambing.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 1989. Cermat Berbahasa Indonesia: untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: MSP.
Dardjowidjojo, Soenjono. 1988. “Prinsip dan Format dalam Penulisan Ilmiah.” Dalam Pembinaan Bahasa Indonesia, No. 6 (Juni, 1988). Jakarta: Bhratara.
Effendi, S. 1992. “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karangan Ilmiah Populer.” Dalam Bahasa dan Sastra, No. 2 (Tahun IX). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah.
Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.