Kegiatan Pemetaan dan Penggambaran Situs Makam Sunan Bejagung Kidul

0
1249

Sebagai upaya untuk melestarikan cagar budaya, khususnya di Situs Makam Sunan Bejagung Kidul, maka diperlukan pendataan terkait gambaran data keletakan dan kondisi situs beserta lingkungannya. Untuk itu, tim pemetaan dan penggambaran melakukan perekaman dalam bentuk peta dan gambar mengenai kondisi bangunan saat ini. Selain itu, data penunjang yang lain adalah dengan mendokumentasikan kondisi situs dan perekaman data secara verbal.

Kegiatan ini meliputi:

  1. Melakukan observasi dengan survei permukaan tanah untuk mengetahui bentuk dan kondisi Situs Makam Sunan Bejagung Kidul dan lingkungannya untuk dasar menentukan strategi pemetaan dan penggambaran. Berdasarkan survei permukaan diketahui bahwa Situs Makam Sunan Bejagung Kidul dapat dibagi menjadi empat bagian halaman yang dibatasi oleh pagar keliling. Selain itu dari survei permukaan juga diketahui bahwa lokasi Situs Makam Sunan Bejagung Kidul berada di dekat pemukiman penduduk dan area pemakaman umum. Dalam kegiatan survei permukaan di sekitar Situs Makam Sunan Bejagung Kidul juga ditemukan beberapa kekunaan lain seperti Makam Sunan Bejagung Lor, Makam Patih Barat Ketigo dan Watu Gajah.
  2. Kegiatan pemetaan dilaksanakan di lapangan dengan menggunakan alat ukur pesawat Theodolit. Hasil pengukuran di lapangan masih berupa angka yang dicatat dan dimasukkan dalam blangko sesuai dengan kebutuhan. Angka-angka tersebut agar dapat dijadikan bentuk gambar, terlebih dahulu dilakukan penjabaran. Hasil penjabaran angka-angka tersebut dituangkan atau digambar di atas kertas milimeter dengan skala sesuai dengan kebutuhan, kemudian disalin di atas kertas kalkir. Dalam kegiatan pemetaan Situs Makam Sunan Bejagung Kidul menggunakan skala 1 : 1000. Sasaran pemetaan tahun 2017 adalah lokasi situs dan lingkungan di sekitar situs. Hasil gambar peta tersebut dilengkapi dengan angka ketinggian di atas permukaan laut (DPL). Sasaran keletakan angka-angka ketinggian tersebut yaitu pada beberapa titik struktur bata dan beberapa titik permukaan tanah yang di anggap perlu.       Dalam kegiatan pemetaan Situs Makam Sunan Bejagung Kidul dan lingkungannya telah berhasil menjangkau sasaran pemetaan sesuai yang direncanakan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pemetaan ini seluas 127.500 m2 (12,75 Ha).
  3. Kegiatan penggambaran dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran tentang desain struktur maupun arsitektural bangunan Situs Makam Sunan Bejagung Kidul dalam bentuk gambar denah, tampak, dan potongan. Gambar tersebut didapat dari hasil pengukuran secara langsung di lapangan yang dituangkan di atas kertas milimeter dengan skala 1 : 20. Kemudian gambar tersebut disempurnakan di kantor dalam bentuk kertas kalkir. Sasaran penggambaran data Situs Makam Sunan Bejagung Kidul adalah bangunan cungkup makam termasuk jirat dan nisan makam Sunan Bejagung Kidul, denah umpak (struktur bekas bangunan masjid), dan denah struktur di halaman IV  (krapyak/pertapaan). Hasil kegiatan penggambaran data Situs Makam Sunan Bejagung Kidul yang telah dilaksanakan berjumlah 229,303 m2. Adapun target yang direncanakan sebesar  72 m2, sehingga  hasil yang dicapai telah melebihi target yang direncanakan.
  4. Pemotretan adalah kegiatan merekam data dalam bentuk foto tentang kondisi dan bentuk situs beserta lingkungannya. Dalam kegiatan pemetaan dan penggambaran, hasil pemotretan dapat digunakan untuk melengkapi atau memperjelas gambar hasil pemetaan dan penggambaran agar lebih dapat dipahami bentuk-bentuk arsitekturalnya. Pemotretan dilakukan dengan menggunakan kamera digital bertujuan untuk merekam data dan merekam kegiatan pemetaan dan penggambaran.
    Kegiatan pemetaan didalam lokasi situs
    Kegiatan penggambaran bagian dalam cungkup

    Kegiatan penggambaran cungkup

(Lap. Pemetaan dan Penggambaran Situs Makam Bejagung Kidul, 2017)